Kamis, 10 Maret 2011

Misteri Danau Berwarna Biru Neon di Australia

Apa yang membuat air di tepi danau itu berubah menjadi biru terang?

Misteri Danau Gippsland berwarna biru neon, Australia (solentnews.co.uk)

Berenang seharusnya memberikan suasana yang sehat bagi raga kita. Tetapi, belum tentu demikian halnya jika Anda berenang di kolam misterius ini. Kulit Anda bisa seketika berubah menjadi biru neon usai berenang di danau itu.

"Rasanya seperti kami sedang bermain dengan cat radioaktif," kata Phil Hart yang menangkap gambar fenomena aneh ketika teman-temannya muncul dari sebuah danau di suatu malam.

Apa yang membuat air di tepi danau itu menyala dalam kegelapan? Ya, air berwarna terang di saat gelap itu tidak muncul dengan sendirinya. Ia tercipta karena reaksi kimia yang disebut biopendar (bioluminescence), yang muncul saat konsentrasi mikro-organisme di dalam air terganggu secara alamiah.

Phil, 34 tahun, meletakkan kameranya dengan penyanggah kaki tiga dengan kecepatan shutter terlambat. Lalu, dia kemudian melempar butiran pasir dan batu sehingga kamera dapat menangkap gambar bintik-bintik air biru sebanyak mungkin. Hasil gambarnya: sempurna.

Gambar-gambar ini terlihat sangat menakjubkan. Warnanya berubah ketika konsentrasi mikro-organisme Noctiluca Scintillans di dalam air tidak normal, jauh lebih tinggi dari biasanya. Phil dan teman-temannya mengambil gambar itu di Danau Gippsland, Victoria, Australia.


"Berada di sana dan melihat biopendar yang begitu memukau adalah kesempatan yang sangat langka," ujar Phil. "Saya di sini sebagai direktur program di sebuah organisasi yang secara rutin mengadakan agenda berkemah di sekitar Danau Gippsland sejak 50 tahun lalu. Dan, belum pernah ada yang dapat melihat biopendar seterang ini."

Seperti yang disebutkan, fenomena ini disebabkan tingginya konsentrasi mikro-organisme yang tinggi. Hal ini diyakini sebagai hasil dari kombinasi kebakaran hutan dan banjir di sekitar danau, di mana secara tidak langsung meningkatkan kadar nutrisi di dalam air yang dapat menghidupkan organisme.

"Ini tidak boleh terjadi lagi dalam hidup saya," tutur Phil. "Saya merasa beruntung karena telah melihatnya dan berhasil merekam gambar tersebut dengan kamera saya."

"Warna biru cerah tidak hanya terlihat dengan mata kepala saya saja, tetapi juga dengan kamera saya. Ketika mengambil fotonya pertama kali, saya hampir tidak percaya melihat orang-orang di air tampak aneh," pungkas pria asal Melbourne itu.


• sumber : VIVAnews

Kopassus-PMI Jelajahi 7 Gunung di Sumatera

Tim Ekspedisi Bukit Barisan ini akan beraksi mulai 1 Maret 2011 sampai 31 Juli 2011.

Gunung Kerinci di perbatasan Jambi-Sumatera Barat (Antara/ Hendri)

Komando Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia bersama Palang Merah Indonesia, organisasi pecinta alam dan dinas pemerintahan menggelar Ekspedisi Bukit Barisan. Ekspedisi menjelajah tujuh gunung di Sumatera ini dimulai 1 Maret 2011 dan dijadwalkan selesai 31 Juli 2011.

Tim ini dilepas Ketua Umum PMI Jusuf Kalla di Lapangan Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta, Senin 28 Februari 2011 ini. Jusuf Kalla menjelaskan kegiatan ekspedisi ini sangat bermanfaat bagi PMI, terutama untuk mendata lokasi-lokasi yang rawan bencana.

Selain terkenal dengan kekayaan alam, rangkaian Pegunungan Bukit Barisan Pulau Sumatera juga merupakan kawasan yang berada di jalur gunung api Mediterania. Hal ini menyebabkan kawasan tersebut rawan bencana alam, seperti letusan gunung berapi, gempa bumi maupun tsunami.

“Kami mendukung penuh ekspedisi ini karena selain bertujuan untuk menata lingkungan, juga untuk mengetahui letak daerah-daerah yang rawan bencana," kata JK. "Tentunya hasil dari ekspedisi ini akan sangat berguna bagi PMI supaya kami bisa jauh-jauh mempersiapkan diri seandainya terjadi bencana,” ujar Jusuf Kalla.

Selama ekspedisi berjalan, PMI menyiagakan tim kesehatannya serta armada ambulans yang berada di sepanjang lokasi ekspedisi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung. Masing-masing daerah akan mengerahkan 6 personelnya yang mayoritas merupakan relawan PMI yang berpengalaman memberikan bantuan kesehatan dalam keadaan darurat.

“Kendaraan ambulans kami juga stand by di tiap-tiap lokasi seandainya tim ekspedisi memerlukan armada untuk evakuasi,” kata Staf Senior Divisi Penanggulangan Bencana Markas Pusat PMI, Rukman.

Ekspedisi yang akan berlangsung sejak 1 Maret hingga 31 Juli 2011 ini dilakukan dengan penjelajahan dan pendakian gunung guna meneliti flora fauna, kerusakan hutan, melihat geologi bencana alam, dan sosial budaya. Ekspedisi yang berlatarbelakang penelitian ini diharapkan akan memberikan data berbagai potensi di rangkaian pegunungan Bukit Barisan yang meliputi Gunung Leuser (Aceh), Sinabung (Sumut), Singgalang (Sumbar), Kerinci (Jambi), Seublat (Bengkulu), Dempo (Sumsel), dan Tanggamus (Lampung).

Di tengah-tengah acara pelepasan, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menyempatkan untuk melihat berbagai peralatan yang akan dipergunakan tim eskpedisi, seperti kompas, alat navigasi GPS (Global Positioning System), peralatan mendaki gunung, hingga obat-obatan.

Pada kesempatan yang sama, PMI melakukan penandatangan nota kesepahaman (MOU) dengan Badan Search and Rescue (SAR) Nasional bertepatan pada HUT Basarnas ke-39 di Jakarta. Penandatangan MOU masing-masing organisasi dilakukan oleh Ketua Umum PMI Jusuf Kalla dan Letnan Jenderal TNI Nono Sampono dari Basarnas. Isi MOU adalah mengenai pelayanan jasa SAR kepada masyarakat, terutama relawan PMI.

“Melalui kerjasama ini relawan PMI nantinya akan lebih mengerti dan memahami manajemen bencana dan pada akhirnya akan ikut berperan sebagai potensi search and rescue dalam membantu operasi SAR,” kata Sumarsono, Pengurus Bidang Penanggulangan Bencana Markas Pusat PMI, usai penandatanganan nota kesepahaman PMI dengan Basarnas di Lapangan Pantai Marina Ancol, Jakarta.

Dengan kerjasama ini, nantinya PMI akan mendapatkan penyuluhan dan sosialisasi mengenai program SAR, pelatihan SAR, serta terlibat dalam latihan operasi SAR. Sementara Basarnas akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan Pertolongan Pertama serta pelatihan tanggap darurat bencana yang telah sering dilakukan PMI. (sj)

sumber : VIVAnews

Gunung Api Terbesar di Dunia Akan Meletus?

Jika meletus, dua per tiga bagian dari Amerika Serikat tidak akan dapat dihuni.
Gundukan magma yang terus meninggi di Yellowstone National Park. (dailygalaxy.com)

Gunung berapi di Yellowstone National Park, di kawasan barat laut Wyoming, Amerika Serikat, menunjukkan tanda-tanda aktivitas yang tidak lazim.
Menurut catatan United States Geological Survey, dataran di kawasan itu telah naik dengan kecepatan tiga inci atau sekitar 7,6 sentimeter per tahun dalam tiga tahun terakhir. Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi sejak mulai dicatat pada tahun 1923.

“Pertumbuhan ketinggian tersebut sangat tidak lazim karena ia terjadi di kawasan yang sedemikian luas dan pada kecepatan yang sangat tinggi,” kata Robert Smith, seorang profesor geofisika dari University of Utah, seperti diberitakan DailyMail, 9 Maret 2011.

Awalnya, kata Smith, pihaknya khawatir bahwa fenomena ini akan menjurus ke meletusnya gunung tersebut. “Namun demikian, kami mendapati bahwa magma di bawah kawasan itu kini berada di kedalaman 10 kilometer, jadi kita tidak usah panik,” ucapnya.

Meski begitu, Smith menyebutkan, jika magma terus naik hingga hanya 2 sampai 3 kilometer dari permukaan tanah, saat itulah warga AS perlu betul-betul khawatir.

Seperti diketahui, gunung di Yellowstone National Park pernah dua kali meletus secara dahsyat sekitar 1,3 juta tahun lalu dan sekitar 642 ribu tahun lalu. Terakhir kali meletus, ia memuntahkan debu hingga ketinggian 30 ribu kaki atau sekitar 9.100 meter dan debunya telah menutup kawasan mulai dari barat Amerika Serikat hingga Teluk Meksiko.

Para peneliti memprediksi, jika fenomena kenaikan permukaan tanah di kawasan tersebut berlanjut, gunung berapi super ini berpotensi meletus dalam waktu dekat. Jika sampai meletus, maka dua per tiga bagian dari Amerika Serikat tidak akan lagi dapat dihuni.

Sayangnya, akibat kurangnya data yang dimiliki dari letusan terakhir, peneliti tidak dapat memperkirakan kapan bencana alam berikutnya akan terjadi. Yang pasti, letusan dahsyat gunung ini bakal membuat letusan gunung Eyjafjallajokull di Islandia pada April 2010 lalu--yang sempat merusak jadwal penerbangan di seluruh dunia--menjadi tampak sangat kecil skalanya. (kd)

sumber : VIVAnews

Pencairan Greenland & Antartika Melaju Cepat

Lapisan es di Greenland dan Antartika tiga kali lebih cepat dari yang dikira sebelumnya.

Lapisan es di Antartika mencair lebih cepat (Corbis)

Lapisan es di Greenland dan Antartika ternyata mencair dengan akselerasi yang lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini terungkap dari hasil temuan terbaru oleh badan antariksa Amerika Serikat NASA.
Seperti dikutip dari situs Physorg, penelitian yang mengggunakan pencitraan satelit itu menemukan bahwa lapisan es Greenland dan Antartika menipis tiga kali lebih cepat daripada penipisan yang terjadi pada gletser-gletser dan gunung-gunung es.
Lapisan es di Greenland dan Antartika kehilangan massa sebanyak 475 gigaton setiap tahunnya. Satu gigaton setara dengan satu miliar metrik ton. Volume ini sudah cukup untuk menaikkan permukaan air laut dunia hingga rata-rata setinggi 1,3 milimeter tiap tahun.
Laju pencairan ini begitu cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya. "Lapisan es yang mendominasi kenaikan permukaan laut memang tidak mengejutkan, karena mereka memang mengandung lebih banyak es ketimbang gletser pegunungan," ujar Eric Rignot, peneliti gabungan antara Jet Propulsion Laboratory NASA dengan University of California.
Tapi yang mengejutkan, ia menambahkan, meningkatnya kontribusi kenaikan air laut oleh lapisan es, kini sudah terjadi. "Bila ini terus terjadi permukaan air laut akan meninggi secara signifikan daripada yang diproyeksikan sebelumnya oleh United Nations Intergovernmental Panel on Climate Change pada 20017."
Studi ini sendiri, menggunakan dua teknik pengukuran berbeda, yakni menggunakan data dari interferometric synthetic aperture radar dan data regional atmospheric climate model dari Utrecht University, serta data pengamatan dari satelit NASA/ Gravity Recovery and Climate Experiment (Grace) Jerman selama delapan tahun.

sumber : VIVAnews

Rp 20 Miliar untuk 11 Spesies Ikan Raja Ampat

Nama marga yang awalnya tanpa spesies itu mencantumkan nama keinginan si pemenang lelang.

Salah satu jenis ikan Pterois (www.panagadivers.com)

Sebanyak 11 spesies baru ditemukan di 'surga' ikan hias laut Raja Ampat, Papua Barat. Nama-nama marga yang awalnya tanpa nama spesies itu akhirnya mencantumkan nama-nama si pemenang lelang di Monaco, akhir tahun lalu.

"Dalam waktu dua jam 11 nama itu dilelang dan menghasilkan US$ 2 juta atau sekitar Rp 20 miliar," kata Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Suharsono, kepada VIVAnews, Senin 19 April 2010.

Saat ditemukan peneliti asal Australia Gerry Allen dan Mark Erdmann dari Amerika Serikat, ikan-ikan itu hanya memiliki nama marga, yang terletak di bagian depan. Sedangkan untuk nama spesies masih diberi tanda Sp.

Nama marga itulah yang akhirnya mencantumkan nama yang diinginkan oleh para pemenang lelang. "Ada tiga nama dari Indonesia," ujar dia.

Kemudian, keduanya bertemu pihak Kerajaan Monaco yang mensponsori lelang untuk mencari dana konservasi. "Dari dana lelang itu, yang masuk ke LIPI sekitar US$ 435,000. Sedangkan dana yang masuk ke Papua Barat kami tidak tahu," ujar dia.

Berikut 11 nama ikan spesies baru dan si pemberi nama yang juga pemenang lelang:

1. Hemiscyllium henryi, diambil dari Wolcott Henry
2. Hemiscyllium galei, diambil dari nama Jeffrey Gale
3. Melanotaenia synergos, diberikan Peggy Dulany untuk Synergos Institute
4. Corythoichthys benedetto, diberikan Baroness Angela Vanwrighten Berger untuk mantan PM Italia Benedetto Craxi
5. Pterois andover, diberikan Sindhuchajana Sulistyo (Indonesia)
6. Pseudanthias cherleneae, diberikan pangeran Albert II dari Monaco
7. Pictichromis caitlinae, diberikan Kim Samuel Johnson untuk kado ulang tahun ke-19 anaknya, Caitlin Elizabeth Samuel
8. Pseudochromis jace, diberikan Lisa dan Michael Anderson untuk singkatan keempat anaknya yakni, Jonathan, Alex, Charlie, dan Emily
9. Pterocaesio monikae dari nama Lady Monilka Bacardi
10. Chrysiptera giti, diberikan Enki Tan dan Cherie Nursalim untuk perusahaan yang dimiliki, GITI (Indonesia)
11. Paracheilinus nursalim, diberikan Cherie Nursalim dan Michelle Liem untuk Sjamsul dan Itjih Nursalim (Indonesia).

sumber : (ita) VIVAnews

Macan Dahan Sumatera Spesies Tersendiri

Dulu hanya dikenal satu spesies macan dahan di dunia.
Macan dahan Sumatera (Neofelis diardi diardi) ditemukan di Aceh (Antara)

Macan atau harimau dahan yang hidup di Sumatera dan Kalimantan dipastikan merupakan spesies kucing tersendiri dengan nama latin Neofelis diardi. Macan dahan ini ditemukan terpisah 1,5 juta tahun dengan nenek moyang bersama spesies macan dahan daratan China (Neofelis nebulosa).

Dugaan macan dahan Sumatera ini spesies berbeda dimulai melalui riset genetik yang dilansir Andrew C. Kitchener, Mark A. Beaumont, dan Douglas Richardson pada Desember 2006. Keduanya menemukan perbedaan yang signifikan antara macan dahan di Sumatera dan Kalimantan ini dengan yang hidup di daratan China.

Selain perbedaan genetik, pola motif macan dahan Sumatera dan Kalimantan ini lebih kecil dan gelap. Namun hasil penelitian ini masih ditelusuri lebih jauh.

Kemudian, pada Sabtu 22 Januari 2010, BBC melansir sebuah tim ilmuwan yang bekerja di Hutan Lindung Dermakot di Malaysia mengeluarkan sebuah video rekaman kucing ini di alam liar. Tim dipimpin Andreas Wilting dari Institut Leibniz Institute untuk Riset Hewan dan Alam Liar di Berlin, Jerman, ini menangkap gambar macan dahan berjalan di sebuah jalan.

Gambar ini diharapkan menambah sampel 15 macan dahan Kalimantan dan 16 macan dahan Sumatera, untuk dipelajari molekul dan genetik asalnya.

"Meski kami mengira macan dahan Kalimantan dan Sumatera telah terpisah sejak zaman es terakhir, belum diketahui apakah isolasi ini telah menyebabkan mereka terpisah menjadi dua subspesies," kata Wilting.

Namun analisis tim memastikan keduanya berbeda penampilan sehingga disebut subspesies Neofelis diardi borneensis untuk yang hidup di Kalimantan dan Neofelis diardi diardi untuk yang hidup di Sumatera.
Keduanya sama-sama memiliki pola kulit yang sama, namun memiliki sedikit perbedaan morfologi pada tengkorak dan gigi. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Filogenetik Molekular dan Evolusi.

"Sejauh ini kami hanya berspekulasi mengenai penyebab evolusi macan dahan," kata anggota tim, Joerns Fickel. Penyebabnya diduga adalah letusan gunung Toba sekitar 75 ribu tahun yang lalu yang menyapu habis macan-macan dahan yang ada. Satu grup bertahan di China dan satu lagi di Kalimantan. Tipe kedua ini kemudian terpisah jadi kedua, ketika sebuah kelompok berpindah ke Sumatera di zaman es. Tapi pada saat es mencair mereka terpisah total.

Keberadaan macan dahan ini sekarang terancam punah sehingga masuk dalam kategori hewan langka yang dilindungi dunia. Habitatnya sendiri terancam, karena hutan Kalimantan dan Sumatera termasuk dalam daftar laju deforestasi yang tinggi.

sumber : VIVAnews

Rabu, 09 Maret 2011

Lapisan Es Mencair Lebih Cepat dari Perkiraan

Davepape

Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa lapisan es di kedua kutub Bumi mencair lebih cepat dari perkiraan, mengakibatkan kenaikan air laut.

Penelitian yang telah dilakukan selama 20 tahun tersebut mendapati lapisan es di Greenland dan Kutub Selatan telah kehilangan 475 gigaton setiap tahunnya. Padahal pada tahun 2006, sebuah studi memperkirakan laju pencairan gletser dan gunung es adalah 402 gigaton per tahun.

Laju pencairan terus bertambah, terbukti dari jumlah lapisan es yang mencair dari Greenland dan Kutub Selatan tahun ini lebih banyak 36,3 gigaton daripada tahun sebelumnya.

Pencairan ini mengakibatkan kenaikan air laut 1,3 milimeter per tahun. "Pencairan es menjadi penyebab dominan meningkatnya permukaan air laut," ungkap Eric Rignot, pemimpin studi dari Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena. "Jika tren seperti ini berlanjut, tinggi air laut akan sangat lebih tinggi daripada yang diperkirakan oleh PBB pada tahun 2007," jelas Rignot. Pada tahun 2050, Rignot dan timnya memprediksikan tinggi air laut akan bertambah 8 sentimeter karena pencairan gletser dan 9 cm karena suhu yang meningkat.

Tim peneliti mengatakan belum ada kepastian dalam memprediksikan percepatan hilangnya es di masa depan. Mereka mencoba memprediksi menggunakan data yang diperoleh dari pengukuran satelit selama hampir dua dekade (1992-2009) dan data iklim regional. (Arief Sujatmoko,

Sumber: LiveScience)

Kamis, 03 Maret 2011

Manusia Lebih Bau Ketimbang Hewan

SHUTTERSTOCK
Tubuh manusia ternyata lebih bau daripada hewan karena aroma dilepaskan hampir dari seluruh bagian tubuh. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Trends in Parasitology mengungkapkan, dibandingkan dengan unggas dan mamalia lain, manusia menghasilkan lebih banyak senyawa organik yang mudah menguap.

Pada bulu ayam dan rambut jerapah, misalnya, hanya terdapat sedikit asam karbolik. Sementara itu, manusia memiliki senyawa mudah menguap yang menjadi faktor dominan dalam menyebarkan aroma.

"Mikroorganisme di kulit manusia menggunakan bahan-bahan yang ada di kulit dan keringat untuk metabolisme mereka. Mikroorganisme ini mengubah senyawa yang tidak mudah menguap menjadi mudah menguap," ujar pemimpin studi Renate Smallegange.

Dalam studi tersebut, peneliti membandingkan distribusi, fungsi, dan pengeluaran pada beberapa tipe kelenjar kulit manusia dengan primata lain. Kulit primata, seperti simpanse dan gorila, ternyata menghasilkan lebih banyak minyak yang diperkirakan untuk memperkuat rambut di tubuh mereka.

Manusia menghasilkan air, protein, asam amino, urea, amonia, asam susu, dan garam. Sebagian besar senyawa yang dikeluarkan itu bisa beraroma. Sejak masa akil balik, kelenjar mengeluarkan komponen-komponen ini bersamaan dengan bakteri.

Dengan mengetahui asal mula aroma manusia ini, para peneliti mengharapkan bisa mencegah penularan penyakit antarmanusia dengan perantara serangga. Beberapa serangga, seperti nyamuk, tertarik pada aroma yang dihasilkan oleh manusia. Nyamuk bisa membawa berbagai penyakit mematikan, seperti demam berdarah dengue dan malaria.

Pada saat uji coba di laboratorium, para peneliti mendapati aroma asam karboksilat yang terkandung dalam keringat sangat menarik bagi nyamuk. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)

Sumber : National Geographic Indonesia

Memantau Hutan Indonesia dari Udara

Oleh Yuni Ikawati
Pemanasan suhu global akibat akumulasi gas rumah kaca, terutama karbon, telah menyebabkan perubahan iklim dan melelehnya es di kutub. Upaya pemantauan dilakukan dengan melihat potensi sumber peredamnya—hutan—dengan teknologi penginderaan jauh, menggunakan satelit dan pesawat terbang.

Indonesia, negeri berhutan tropis terluas kedua di dunia, menjadi incaran banyak negara maju. Dengan potensi sumber daya alam itu, wilayah di khatulistiwa ini menjadi tumpuan dunia untuk menahan dan mereduksi emisi karbon—penyebab pemanasan suhu global.

Namun, seberapa luas kawasan hutan di Indonesia hingga kini belum diketahui pasti karena sebagian besar wilayah di negeri kepulauan ini, terutama Kalimantan, kerap tertutup awan hasil penguapan perairan di sekitarnya.

Indonesia tentu berkepentingan dengan kelestarian sumber daya hutannya karena gas karbon dioksida (CO2) yang teremisi dari wilayahnya terus meningkat. Kenaikannya diproyeksikan dari 1,72 gigaton (Gt) pada tahun 2000 menjadi 2.95 Gt pada 202O, dan bakal menanjak lagi jadi 3,6 Gt t ahun 2030.

Kenaikan ini akan terjadi bila tak ada upaya menekan pelepasan gas karbon dan mengelola sumber karbon, terutama di sektor kehutanan.

Bagi Indonesia, kenaikan emisi karbon dalam kurun waktu lama jelas mengkhawatirkan. Naiknya kandungan karbon—sebagai perangkap panas dari matahari di lingkungan atmosfer— menyebabkan suhu bumi meningkat. Dampaknya antara lain mencairnya es di kutub akan menambah volume air laut hingga menaikkan permukaan laut.

Karena itu, negara pulau dan kepulauan, termasuk Indonesia, bakal terkena dampak signifikan dari proses tersebut, yaitu berkurangnya daratan di kawasan pesisir karena kenaikan permukaan laut.

Dengan program terpadu untuk melestarikan hutan, Indonesia berpotensi mengurangi emisi CO hingga 2.3 Gt pada tahun 2030 atau 4,5 persen dari yang diperlukan di tingkat global. Reduksinya bisa mencapai 50 persen atau 1,16 Gt.

Lalu dengan melestarikan dan merehabilitasi kawasan gambut pengurangan karbon bisa mencapai 0,60 Gt (26 persen). Karena lahan gambut dan hutan merupakan sumber terbesar emisi CO2 di Indonesia, yaitu mencapai 45 persen.

Observasi bumi

Upaya itu tentu memerlukan penguasaan teknologi observasi bumi dan pembangunan jejaringnya. Untuk memantau perubahan tutupan lahan, Indonesia memanfaatkan citra satelit Landsat milik Amerika Serikat.

Namun, itu tidak cukup karena satelit optik ini tidak dapat melihat daerah yang tertutup awan. Karena itu, Indonesia diwakili Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menggandeng JAXA Jepang yang memiliki satelit ALOS (Advanced Land Observation Satellite) Palsar. Dengan sensor Radar (Radio Detection and Ranging) pada satelit yang diluncurkan tahun 2004 itu, daerah yang tertutup awan dapat terpantau.

Pada tahun ini Lapan juga menjalin kerja sama dengan Lembaga Antariksa Inggris (United Kingdom Space Agency/UKSA). Penandatanganan kerja sama dilakukan 1 Februari oleh Kepala LAPAN Adi Sadewo Salatun dan Chief Executive UKSA David Williams.

Kerja sama tersebut tidak sebatas memanfaatkan citra satelit Inggris, tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan peneliti Lapan dalam pembuatan satelit Radar pada orbit ekuatorial. ”Ini merupakan terobosan karena selama ini satelit Radar hanya beredar di orbit polar,” kata Adi. Ia mengharapkan terjadi transfer teknologi pembuatan satelit Radar.

Satelit orbit ekuatorial ini memiliki resolusi tinggi, yaitu hingga 3 meter, dan melintas wilayah Indonesia setiap 45 menit. Pengaplikasiannya ditujukan untuk mendukung program REDD (Reducing Emissions from Deforestation and Degradation) dan mitigasi perubahan iklim, kata Bambang Tedja Sumantri, Deputi Bidang Sains, Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan Lapan.

Observasi bumi dengan Satelit Radar antara lain juga untuk memantau ketahanan pangan melalui pemantauan kawasan penanaman padi.

Dalam kerja sama itu, UKSA akan membantu Indonesia untuk memantau hutan dan lahan dengan menyediakan data satelit, keahlian, dan infrastruktur terkait. Dengan memantau kawasan hutan secara efektif dan akurat yang dibantu jaringan internasional, Indonesia diharapkan mampu membuktikan kepada dunia untuk memenuhi pengurangan emisi karbon melalui pemantauan kondisi permukaan bumi di wilayahnya.

Perubahan iklim dapat berdampak besar bagi berbagai sektor kehidupan manusia. Karena itu, negara-negara maju melakukan berbagai langkah adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim, dengan menggandeng negara berkembang.

Kerja sama ini akan memberi efek bagi peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia. Hal ini terkait dengan program Lapan di bidang pengembangan satelit. Menurut Deputi Bidang Penginderaan Jauh Nur Hidayat, belum banyak pakar yang menguasai interpretasi data citra satelit Radar.

Selain kerja sama dengan Inggris dalam pembangunan satelit Radar yang diproyeksikan peluncurannya tahun 2014, kata Bambang, Lapan juga memiliki kemampuan membangun satelit mikro, yaitu satelit Lapan-Tubsat. Awal Februari ini, tepat empat tahun satelit ini beroperasi di atas wilayah Indonesia.

Lapan kini mengembangkan tiga satelit eksperimental, yaitu Lapan-Orari dan Lapan A2 (disebut dengan Twin-Sat), serta Lapan-IPB. Satelit tersebut menurut rencana akan diluncurkan pada tahun 2014.

Pemanfaatan data SAR untuk orbit khatulistiwa ini memungkinkan terjalinnya kolaborasi dengan negara tropis lain, seperti Brasil dan Kongo, yang memiliki kawasan hutan yang luas serta untuk pemantauan ketahanan pangan dan kelautan.

”Sebagai wilayah yang memiliki hutan tropis terluas, banyak negara menaruh perhatian pada potensi hutan Indonesia untuk meredam perubahan iklim. SAR memungkinkan hal tersebut,” kata Bambang.

Penggunaan satelit Radar untuk memantau kawasan tropis pernah dirintis Indonesia bersama Belanda dengan menggelar program Tropical Earth Resource Satellite tahun 1982. Namun, rencana tersebut tidak berlanjut karena dinilai belum layak pada masa itu.

Pemantauan hutan dengan sensor Radar juga dilakukan Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional) di Sumatera. Survei udara dengan pesawat terbang dilakukan di areal 300.000 kilometer persegi.

Sumber :Kompas Cetak

Fenomena Kolam Hijau di Kutub Selatan

David Munroe/ USAP
Fenomena kolam hijau di Kutub Selatan berisi banyak nutrisi bagi organisme ini disebabkan pemansan global.

Sebuah kolam yang dipadati kehidupan ditemukan di antara es di Kutub Selatan. Kolam yang dikelilingi es warna putih tersebut berisi air berwarna hijau sehingga terlihat mencolok dibanding perairan sekitarnya. Kata para ilmuwan, inilah anugerah pemanasan global.

Menurut mereka, kolam di daerah terpencil itu berwarna hijau akibat klorofil dari ganggang yang terdapat di situ. Di kolam itu pula didapati krustasea kecil, ikan, larva udang.

"Ini kolam terhijau yang pernah saya lihat," kata Patricia Yager, kepala ilmuwan Amundsen Sea Polynya International Research Expedition (ASPIRE). Yager mengutarakan kalau jumlah klorofil per liter di kolam itu lima kali lebih banyak dibandingkan beberapa tempat di Sungai Amazon.

Kolam yang dikelilingi oleh es laut seperti ini sering disebut dengan istilah polynya. Perairan seperti ini biasanya kaya nutrisi dan menjadi tempat bernaung bagi binatang, baik besar maupun kecil. Demikian jelas Yager.

Polynya bisa terbentuk dengan dua alasan: angin yang meniup bongkah es menjauh dari pantai dan udara atau air hangat mencairkan es. Ketika es mencair, nutrisi turut terlepas ke laut. Nutrisi yang kebanyakan penting bagi tumbuhan itu membuat ganggang berkembang.

"Ketika gletser dan es laut di bagian barat Kutub Selatan mencair karena pemanasan global, lebih banyak nutrisi yang mengalir ke lautan dan membuat ganggang berkembang semakin luas," Yager menjelaskan.

Menurut Yager, ledakan jumlah ganggang ini bisa jadi anugerah karena ganggang melahap karbon dioksidad akibat efek rumah kaca. "Tapi ini baru satu sisi," katanya.

Ia mengatakan kalau ganggang menjadi makanan bagi zooplankton yang melepaskan karbon dioksida ke atmosfer saat bernapas. Yager juga menyebutkan bakteri yang mengurai ganggang mati dan mengubah karbon menjadi karbon dioksida.

Meskipun demikian, untuk saat ini, kolam polynya merupakan hal yang baik bagi iklim Bumi karena mereka memerangkap karbon. "Tapi hanya itu saja," kata Lisa Miller, ahli biologi kelautan dari Fisheries and Oceans Canada. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)

Sumber : National Geographic Indonesia

Spesies Puma Timur Dinyatakan Punah

SHUTTERSTOCK
Puma timur diabadikan dalam perangko Kanada.

KOMPAS.com - Fish and Wildlife Service Amerika Serikat, Selasa (2/3/2011) secara resmi menyatakan bahwa hewan puma timur (Puma concolor couguar) telah punah di negara tersebut. Pernyataan ini dibuat 79 tahun setelah puma timur terakhir dijumpai di alam liar Amerika Serikat.

Puma timur adalah subspesies dari puma yang meliputi puma Florida dan puma barat. Jumlah subspesiesnya sendiri banyak, walau para biolog masih memperdebatkan jumlahnya. Puma disebut juga harimau kumbang, singa gunung, catamount, dan cougar.

Habitat puma timur dalam sejarah meliputi wilayah Amerika Serikat dan Kanada. Di antaranya Maine Selatan ke Georgia, Missouri barat hingga timur, Illinois Timur, Michigan dan Ontario, Quebec, dan New Brumswick.

Puma timur sebelumnya banyak dibunuh oleh imigran Eropa untuk melindungi diri dan ternaknya. Rekaman resmi akan puma timur terakhir adalah di Maine pada tahun 1938 dan di New Brunswick, Kanada tahun 1932.

Setelah masa itu, memang banyak puma dilihat di habitat puma timur. Namun, Fish and Wildlife Service AS mengatakan bahwa yang dijumpai sebenarnya adalah puma barat yang melakukan migrasi atau puma Amerika Latin piaraan yang dilepaskan ke alam liar.

Pada tahun 1982, upaya pemulihan habitat dan populasi puma timur pernah hendak dilakukan. Namun dengan pernyataan punahnya puma timur, Fish and Wildlife Service AS mengatakan bahwa status puma timur harus diubah dari "terancam punah" menjadi "punah". Upaya konservasi mandeg karena tidak dijumpai satu ekor pun lagi di habitatnya.

Beberapa kalangan meyakini puma timur masih eksis. Namun, sejauh ini tak ada bukti fisik yang kuat. Bukti fisik bisa berupa jejak, foto, rambut, kematian di jalan, sampel genetik, maupun yang dibunuh atau ditangkap manusia. Sejauh ini para biolog tak menemukan bukti fisik terkait puma timur.

"Biolog menguji 108 rekaman dari tahun 1900 sampai 2010 dengan level konfirmasi tingkat tinggi untuk membuktikannya sebagai Puma Timur. Setelahnya, terbukti bahwa semua adalah Puma yang dilepaskan dari penangkaran dan migrasi dari barat," ungkap lembaga itu dalam situs webnya.

Sumber :usatoday

15 Tahun Lagi Danau Limboto Lenyap

KOMPAS/Aris Prasetyo
Danau Limboto, di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, dilihat dari Benteng Otanaha, pada Kamis (24/2). Kedalaman danau menurun drastis dari 14 meter pada tahun 1932 menjadi tiga meter pada tahun ini. Revitalisasi danau mendesak dilakukan.

Diperkirakan dalam kurun waktu 15 tahun lagi Danau Limboto di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, akan lenyap. Penyebabnya adalah pendangkalan yang terus-menerus terjadi setiap tahun. Kini, kedalaman danau hanya 3 meter saja atau menurun dari 14 meter pada tahun 1932.

Kepala Bidang Lingkungan Hidup pada Balai Lingkungan Hidup, Riset, dan Teknologi Informasi Provinsi Gorontalo Rugaya Biki mengatakan hal itu, Kamis (3/3/2011) di Gorontalo. Luasan danau juga berkurang drastis dari 7.000 hektar pada tahun 1932 menjadi 3.000 hektar saja pada tahun ini. Penyebab terbesar pendangkalan adalah endapan lumpur yang masuk ke dalam danau.

”Jika tidak ada perlakuan terhadap danau tersebut, kami prediksikan 15 tahun lagi danau akan lenyap atau rata dengan permukaan darat. Padahal, danau ini sangat vital perannya sebagai tangkapan air hujan untuk mencegah banjir di Gorontalo,” kata Rugaya.

Rugaya mengatakan, pendangkalan danau dipengaruhi matinya sebagian besar sumber mata air 23 sungai dan anak sungai yang bermuara di Danau Limboto. Akibatnya, saat terjadi hujan tanah di dasar sungai tergerus hujan dan terbawa ke danau. Dari 23 sungai dan anak sungai itu, hanya tiga sungai yang masih normal.

Kepala Balai Lingkungan Hidup, Riset, dan Teknologi Informasi Provinsi Gorontalo Rauf A Hatu mengatakan, tanggung jawab pemulihan danau tidak semata-mata ada di tangan pemerintah, perlu keterlibatan masyarakat dan lembaga nonpemerintah yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Apalagi, pemulihan danau membutuhkan waktu yang panjang dan dana besar .

sumber : KOMPAS

Pelestarian Hutan Aceh Jangan Jargon Semata

Banda Aceh - Laju deforestasi hutan Indonesia 1,125 juta hektar per tahun dan kerugian negara akibat Illegal Loging Rp.30 triliun/US$ 3,3 milyar pertahun. Demikian disampaikan dalam Workshop bertema, " Perlindungan dan Penyelamatan Hutan Aceh menuju Hutan Lestari dan Mensejahterakan Masyarakat", Senin (28/02) di Hotel Kuala Radja, Banda Aceh.
Ir. Saminuddin B. Tou, M.Si dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Aceh, memaparkan paper berjudul Strategi Perlindungan Hutan Aceh, antara lain menyampaikan pemerintah telah melakukan pemantapan kawasan hutan yang meliputi percepatan penataan batas kawasan hutan, rekonstruksi batas kawasan hutan, pemasangan titik kontrol permanen batas kawasan hutan, pemasangan tanda peringatan batas kawasan hutan serta penatagunaan kawasan hutan dalam RT/RW.
Untuk meningkatkan kapasitas dilakukan pembangunan kelembagaan pengelolaan hutan di tingkat tapak. Antara lain Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK), Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP).
"Serta optimalisasi aneka fungsi Hutan serta penegakan Hukum, " jelasnya.
Muhammad Teguh Surya, mewakili Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Nasional menyampaikan hasil temuan, antara lain, " fakta Bussines as Usual sektor kehutanan meliputi, laju deforestasi terkini 1,125 juta Ha per tahun, luas hutan produksi yang bisa dikonversi 8,9 juta Ha dimana 4,7 jt ha sudah dilepas 2.4 jt Ha sudah diberikan Hak Guna Usaha (HGU) penghancuran lahan gambut sampai dengan 2006 sebesar 16.305.876 jt ha, serta ijin-ijin yang dikeluarkan terkait sektor kehutanan, 32 kasus pada tahun 2010 juga banyak diindikasikan illegal," ungkapnya.
Teguh menambahkan, " Menurut Menteri Kehutanan, selain kerugian negara sebesar 30 triliun/US$ 3,3 milyar pertahun akibat Illegal loging. Sedangkan Bank Dunia menaksir 3,5 milyar (B.Prijosusilo, 21 Juli 2007) serta Environmental Investigation Agency (EIA) melansir 4 Milyar US$ pertahun. Juga terdapat 15 modus operandi terkait kasus illegal loging antara lain: penyalahgunaan kewenangan dalam pemberian izin, izin tidak sesuai peruntukannya, suap dan gratifikasi terhadap pejabat pusat/daerah atas izin yang diterbitkan, fasilitas Mobil Operasional pihak penegak hukum dari perusahaan, pejabat diberikan saham gratis di perusahaan, penerbitan SK oleh Bupati tanpa Amdal, Praktek Cuci Mangkok ( menebang diluar blok tebangan-red)," jelasnya.
Peranan Masyarakat Gampong-Mukim dalam mempertahankan Hak atas Sumber Daya Alam dan Penyelamatan Hutan untuk Kesejahteraan bersama, menjadi isu utama yang dibawakan oleh Imueum Mukim Siem Kabupaten Aceh Besar Asnawi Zainun.
Ia menyebutkan, " Hutan bagi masyarakat adat yang tinggal di kawasan hutan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, namun peran masyarakat dalam penyelamatan hutan sekarang ini, belum optimal, masih menjadi objek bukan subjek (sebagai pekerja) serta belum ikut dalam proses pembuatan kebijakan dan keputusan," ucapnya.

sumber : The Globe Journal

Warga Kurang Dilibatkan Dalam Pelestarian Hutan

Banda Aceh - Kepala Mukim Siem, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, dalam seminar kehutanan di Banda Aceh, Senin (28/2), mengatakan, perambahan hutan banyak terjadi saat ini. Kondisi tersebut dikarenakan warga kurang dilibatkan dalam pelestarian. Pemerintah dan aparat mengabaikan kelembagaan adat yang sebenarnya sudah ada sejak dulu.
"Warga diabaikan. Kalau saja, mukim juga dilibatkan, sebenarnya tak perlu terjadi semacam ini," kata dia.
Sementara itu Kepala Bidang Planologi pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh, Saminuddin, mengatakan, saat ini ada 3,3 juta hektar kawasan hutan di Aceh, dari jumlah tersebut 1,8 juta di antaranya hutan lindung. Hutan-hutan lindung ini sekarang banyak terancam, terutama di kawasan yang dekat dengan jalan raya.
"Kami bersama instansi terkait sudah berupaya terus untuk pencegahan, namun keterbatasan anggaran sulit bagi kami untuk mencegah semuanya. Masalah hutan ini memang ironi di Aceh, tapi itu terjadi di mana saja," kata dia.
Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Aceh, TM Zulfikar, mengatakan, semestinya masyarakat tak bisa disalahkan begitu saja terkait banyaknya kerusakan hutan. Masih adanya izin bagi perusahaan-perusahaan untuk mengelola hutanlah yang menjadi pangkal dari persoalan.
Kerusakan terus mengancam kawasan hutan di pedalaman Aceh. Ini seperti terlihat di areal kawasan hutan lindung Nagan Raya di perbatasan Kabupaten Aceh Tengah-Nagan Raya.
Pengamatan di sepanjang jalur jalan provinsi yang menembus perbatasan dua wilayah tersebut, Minggu (27/2/11), titik-titik perambahan terlihat di pinggiran hutan lindung. Warga yang tak bertanggung jawab menebang tegakan keras dan menanami lahannya dengan berbagai jenis tanaman seperti cabe, jagung, dan kopi.
Bahkan, ada kawasan yang hanya ditebang kayunya dan ditinggalkan terbuka begitu saja. Di Desa Kuala Dapat, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah, dekat perbatasan Nagan Raya, ada titik hutan yang masih berasap dan terlihat baru saja ditebang. Asap berasal dari dahan dan pokok tanaman yang baru ditebang.
"Sebenarnya ini sudah lama. Warga tahu itu sebenarnya dilarang tapi satu yang melakukan tak diapa-apakan, yang lain juga ikut. Daripada dikuasai toke-toke, warga mengusahakan," kata Jafar (50), warga Kuala Dapat.
Di kawasan hutan lindung Nagan Raya terdapat satu pos Polisi Hutan. Namun, saat didatangi pos tersebut, tak satu pun petugas yang ada. Pos bahkan tak terawat dan seperti tak dihuni.
(MNA-KOMPAS)

sumber : theglobejournal.com

Merrill Lynch Bangkrut, Proyek Karbon Aceh Macet

Banda Aceh - Ada hubungan yang kuat antara banyaknya jaringan jalan yang mengarah atau memotong kawasan hutan dengan tingkat kerusakan hutan di Aceh. Sementara itu Ulu Masen Ecosystem Project Sales and Marketing Agreement (Perjanjian Penjualan dan Pemasaran Proyek Ekosistem Ulu Masen), atau dengan kata lain proyek penjualan karbon Aceh, antara NAD dengan Carbon Conservation Australia macet. Hal ini diakibatkan oleh lembaga penyandang dana Merrill Lynch bangkrut.
Demikian benang merah yang dapat ditarik dalam acara Workshop Lingkungan dengan mengambil tema “Strategi Pemerintah Aceh dalam Perlindungan dan Penyelamatan Hutan Aceh”, Hotel Kuala Radja, Banda Aceh, Senin, (28/2).
Nara sumber dari pemerintah yaitu Kepala Bidang Planologi, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Aceh, Ir. Saminuddin B. Tou, M.Sc menyampaikan makalah dengan judul: “Strategi Pemerintah Aceh dalam Perlindungan dan Penyelamatan Hutan Aceh”.
Saminuddin menyampaikan hasil kajian menyebutkan bahwa penyebab langsung kerusakan hutan antara lain akibat kegiatan ekspansi pertanian, perladangan, pembalakan liar, pertambangan, kebakaran, dan lain sebagainya. Sedangkan penyebab tidak langsung kerusakan paru-paru dunia itu diperparah dengan adanya pembangunan infrastuktur, pemukiman, kebijakan yang tidak tepat, tata kelola hutan yang salah dan sebagainya.
“Kombinasi kedua penyebab tersebut semakin memperburuk kerusakan hutan Aceh,”kata Saminuddin.
Sementara itu, Muhammad Teguh Surya dari Eksekutif Nasional Walhi menyampaikan fakta bahwa Merrill Lynch sebagai lembaga penyandang dana sebesar 9 juta USD untuk Ulu Masen Ecosystem Project Sales and Marketing Agreement (Perjanjian Penjualan dan Pemasaran Proyek Ekosistem Ulu Masen), antara NAD dengan Carbon Conservation Australia (CC), mengalami kebangkrutan. Skema perdagangan karbon yang mengkonservasi hutan seluas 750.000 ha, dimana ada 61 Mukim dan 130.000 orang yang tinggal di dalam dan sekitar kawasan tersebut, mengalami kemacetan.
“Carbon Credit yang dihasilkan dari project akan dijual kepada perusahaan Tambang Rio Tinto, salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia,”ujar Teguh.
Tidak jelas siapa penerima manfaat dari project ini, karena penerima manfaat akan ditentukan oleh Steering Committee yang terdiri dari Gubernur, CC, FFI, Oxfam, 1 orang yang ditunjuk Gubernur dan 1 orang dari komunitas masyarakat yang dicalonkan oleh Gubernur, ujar Teguh kembali.
30% dari hasil penjualan carbon credit untuk Risk Management Buffer, 70% lagi dibagi menjadi 15% untuk CC, 85% NAD.
sumber : The Globe Journal

Rabu, 23 Februari 2011

ICW: Kerugian akibat Penggundulan Hutan Rp 71 triliun

Hutan di Kalteng

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) memperkirakan bahwa kerugian yang diderita negara akibat laju deforestasi hutan di Indonesia diperkirakan dapat mencapai hingga sekitar Rp71 triliun. Berdasarkan data riset ICW yang diterima di Jakarta, Selasa menyebutkan, kerugian dari aspek laju deforestasi hutan pada periode 2005-2009 mencapai 5,4 juta hektare atau setara Rp 71,28 triliun.

Jumlah tersebut, masih menurut ICW, terdiri atas kerugian nilai tegakan (Rp 64,8 triliun) dan provisi sumberdaya hutan/PSDH (Rp 6,48 triliun). Hal itu diperkirakan juga masih dapat ditambah dengan kerugian yang diderita negara akibat dana reboisasi yang tidak didapatkan.

ICW juga memaparkan, LSM lainnya Human Rights Watch (HRW) juga pernah meluncurkan riset pada 2009 yang menyebutkan bahwa praktik korupsi dan mafia sektor kehutanan setidaknya merugikan negara rata-rata Rp 20 triliun per tahun. Angka tersebut dinilai tidak sebanding antara risiko kerusakan dan kerugian yang diderita dengan pendapatan negara.

ICW mengingatkan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah merilis kajian terkait 17 masalah sistemik dalam perencanaan dan pengawasan kawasan hutan. Sebanyak sembilan dari 17 masalah sistemik tersebut terkait masalah regulasi, tiga terkait kelembagaan, empat terkait Tata Laksana, dan satu terkait manajemen sumberdaya Alam.

Hal itu dinilai menunjukkan adanya masalah serius dalam pengelolaan hutan di Indonesia. Untuk itu, LSM tersebut mendesak agar segera direalisasikan reformasi dan pembenahan di sektor kehutanan, dan mendesak Menteri Kehutanan untuk segera memperbaiki 17 masalah sistemik yang telah dirilis KPK.

Red: Siwi Tri Puji B
Sumber: Antara

Minggu, 20 Februari 2011

Kecintaan Lingkungan mesti Dipupuk Sejak Dini


Dok. Greeneration4life

Nilai-nilai kecintaan lingkungan hidup akan dengan sendirinya tertanam dalam diri seseorang, bila ketertarikan dan kepedulian terhadap alam telah dibangun sejak dini.

Inilah yang menjadikan environmental education atau pendidikan lingkungan, terutama di tingkat dasar, amat krusial. Seperti dikemukakan oleh Nadine Zamira Sjarief, CEO dari Greeneration4life yang bergerak di bidang konsultan lingkungan, di Jakarta (9/2).

Oleh karenanya, Nadine, yang lebih suka disebut sebagai enviropreneur ini melihat adanya peluang mendirikan perusahaan, untuk sekaligus mendukung kampanye kepedulian lingkungan. "Pelayanan pendidikan lingkungan merupakan salah satu cara. Belum ada (selama ini) suatu pengetahuan tentang lingkungan yang masuk dalam kurikulum pendidikan," tuturnya.

Sejumlah program yang diberi nama "Education for Environment Appreciation" (Pendidikan untuk Apresiasi Lingkungan) berupa rangkaian kegiatan yang bisa diadaptasi ke sekolah. Nadine menjelaskan, program-program ini bersifat interaktif, serta diharapkan dapat mengajak para siswa untuk menghargai lingkungan sekitarnya.

"Dan harus ada aktivitas luar ruangannya, dibuat simulasi sebaik mungkin. Supaya muncul kesadaran untuk proteksi alam dibutuhkan sikap mencintai dan menghargai alam tersebut," tegasnya lagi.

Namun sejauh ini ia mengaku baru bisa menjangkau sekolah-sekolah swasta. "Sebab swasta memiliki otonomi untuk mengembangkan programnya, baik dari internal sekolah maupun outsourcing," kata wanita yang ialah juga Miss Indonesia Earth tahun 2009.

Bagian terpenting pula, menurut Nadine, adalah ketika melakukan pendekatan sampai meyakinkan pihak-pihak sekolah bahwa program sejenis ini mereka perlukan.

CSR Lingkungan

Di samping pelayanan pendidikan lingkungan, Nadine dan perusahaannya pun menyediakan layanan konsultasi mengenai tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR).

Saat ini setiap perusahaan pada umumnya menyisihkan anggaran untuk kewajiban CSR. Tetapi tidak semua memahami konsep CSR yang benar, yang sustainable (berkesinambungan), yang sungguh menghasilkan pengaruh positif konkret dan jangka panjang terhadap masyarakat atau lingkungan.

"Akhirnya banyak kita lihat sekarang perusahaan yang dananya hanya disumbangkan. Kita tidak bisa mengatakan bentuk-bentuk yang filantropis semacam itu sebagai CSR," ujar Nadine.

sumber : national geographic

Kalau Ditonton, Makin Mesra Berciuman


Mila Zinkova
Prairie dogs atau anjing padang rumput (Cynomys ludovicianus) punya perilaku yang unik terlihat mesra berciuman dengan pasangan dan sesamanya.


Prairie dogs atau anjing padang rumput (Cynomys ludovicianus) adalah jenis hewan yang memiliki perilaku yang unik. Semakin dilihat oleh banyak orang, hewan ini semakin menunjukkan kemesraan bersama pasangan atau temannya dengan cara berciuman dan berpelukan makin erat.

Hal itu terungkap dalam hasil penelitian Adam Eltorai dan timnya dari Washinton University. Mereka mempelajari 25 ekor anjing padang rumput berekor hitam yang berada di Kebun Binatang Saint Louis, Missouri.

"Dalam banyak situasi, anjing padang rumput bereaksi ketika dilihat, sama seperti ketika manusia bereaksi," kata Eltorai saat diwawancarai BBC. Anjing padang rumput adalah jenis hewan pengerat yang habitat aslinya di padang rumput Amerika Utara.

Eltorai melanjutkan, "Ketika lebih banyak orang melihat, anjing padang rumput dewasa makin menunjukkan kasih sayang. Saling menyentuh dan mencium, serta sedikit berkelahi." Kadang, ciuman juga disertai belaian dan pelukan.

Menurut Eltorai, hewan ini memiliki cara mengasihi yang sama kebanyakan manusia. Anjing padang rumput bisa saling menyentuh bibir satu sama lain dan kadang membuat kontak dengan lidah.

Con Slobodchikoff dari Northern Arizona University yang mempelajari anjing padang rumput selama 30 tahun mengatakan bahwa kasih sayang anjing ditunjukkan lebih dari sekedar ciuman. Mereka juga saling memperingatkan bila ada predator.

Anjing padang rumput tidak memiliki satu 'panggilan' bahaya, tapi sekumpulan suara yang berfungsi memperingatkan. Suara yang diproduksi hewan ini, menurut Slobodchikoff, sangat berperan dalam komunikasi dan terdiri dari setidaknya 100 kosa kata.

Sumber :dailymail.co.uk

Moratorium Hanya Lindungi Hutan Primer


Draf moratorium penebangan hutan versi Kementerian Kehutanan hanya melindungi hutan primer dan lahan gambut tersisa. Jika merujuk data Kementerian Kehutanan (2006), yang menjadi obyek moratorium hanyalah kawasan konservasi dan kawasan lindung yang selama ini sudah dilindungi peraturan perundangan.

Demikian kesimpulan Greenpeace bersama koalisi organisasi masyarakat sipil yang menerjemahkan draft moratorium (penghentian sementara) penebangan hutan yang saat ini beredar, baik dari versi Kementerian Kehutanan maupun REDD+ Task Force (Satgas REDD+). Draft Moratorium tersebut diuraikan dalam bentuk peta indikatif moratorium dan data olahan yang menunjukkan luasan yang akan dicakup dalam moratorium berdasarkan skenario draft Kementerian Kehutanan, Satgas REDD+, dan Platform Bersama Penyelamatan Hutan dari organisasi masyarakat sipil.

Draft moratorium versi Satgas REDD+ menunjukkan cakupan moratorium yang sedikit lebih luas di banding draft versi Kementerian Kehutanan. Penerjemahan Platform Bersama Penyelamatan Hutan Indonesia dan Iklim Global dari organisasi masyarakat sipil dalam peta dan angka menunjukan cakupan moratorium hutan yang jauh lebih luas.

Penasihat Politik Greenpeace Asia Tenggara, Yuyun Indradi mengemukakan, komitmen dan keseriusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menurunkan emisi sebesar 26% hingga 41%, yang utamanya bersumber dari deforestasi, sedang diuji.

“Jika gagal mewujudkan moratorium yang bisa melindungi hutan dan lahan yang bernilai konservasi tinggi, mempunyai nilai simpanan karbon tinggi, mempunyai nilai sosial dan kultural, artinya Presiden tidak serius dengan komitmen penurunan emisi dari deforestasi. Ini artinya juga Presiden tidak berhasil menjamin hak dasar rakyat Indonesia untuk bisa menikmati lingkungan hidup yang baik dan sehat,” tutur Yuyun Indradi, Rabu (16/2/2011) di Jakarta.

Sementara itu Teguh Surya dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menyatakan, rekomendasi Menteri Kehutanan agar moratorium hanya mencakup hutan primer adalah merupakan rekomendasi yang tidak efektif dalam upaya perlindungan hutan Indonesia.

Giorgio Budi Indarto dari Indonesia Center for Environmental Law (ICEL) mengatakan, dari kacamata hukum, ada kekhawatiran bahwa aturan moratorium itu tidak terimplementasi dengan baik. “Perlu ada restrukturisasi dan perbaikan di bidang hukum. Jika tidak, dikhawatirkan moratorium tidak akan ada artinya,” kata Giorgio

Menurut Teguh, masalah utama dalam moratorium ini adalah Menteri Kehutanan itu sendiri, karena masih berorientasi pada ekonomi kayu. Terkait Peraturan Presiden, kata Teguh, ada tiga langkah yang harus dilakukan. Pertama, di masa ini pemerintah harus menghentikan pengeluaran dan perpanjangan izin. Kedua, harus ada upaya segera penyelamatan hutan-hutan yang paling terancam. Ketiga, penyelesaian masalah-masalah sosial.

“Pemerintah harus memastikan bahwa moratorium bisa benar-benar menyelamatkan hutan. Pemerintah harus sepakat dalam lingkup moratorium, definisi hutan, dan mengkaji izin yang telah ada di kawasan hutan alam dan lahan gambut,” tegas Yuyun.

Sumber :Greenpeace

Penyu Langka Tampakkan Diri di Sumatera


NOAA
Penyu belimbing.

Penyu belimbing (Dermochelys coriacea) menampakkan diri di salah satu pantai di Sumatera. Penyu belimbing adalah salah satu jenis penyu yang sangat langka dan tergolong paling terancam punah.

Khairul Amra, anggota grup konservasi lokal, Kamis (17/2/2011) mengatakan kepada AP bahwa ia menjumpai penyu itu selama akhir pekan sebelum penyu itu kembali ke air. Khairul mengatakan, ia menjumpai penyu tersebut bersama lusinan telur yang diletakkan penyu itu.

Ini untuk ketiga kalinya para ahli menjumpai penyu jenis tersebut di pantai yang sama. Penyu belimbing adalah spesies yang telah mengembara lautan selama 100 juta tahun. Namun, kini jumlah penyu belimbing hanya sekitar 30.000 ekor.

Spesies yang ditemui di Sumatera ini memiliki ukuran 3 meter, ukuran maksimal penyu jenis itu bisa tumbuh. Keberadaan spesies ini terancam oleh perburuan telur dan perikanan komersial.

Sumber :AP

Senin, 31 Januari 2011

Tahun Hutan, Indonesia Sorot Isu Emisi Karbon


Hingga 2013, APP akan mengembangkan konservasi karbon baru dan melindungi satwa liar.
Hutan (mangabay.com)

VIVAnews - Asia Pulp and Paper Group (APP), salah satu produsen kertas terbesar di dunia, mengumumkan serangkaian kegiatan sosial dan lingkungan untuk memulai Tahun Hutan PBB (United Nation’s Year of the Forest). Kegiatan ini menandai dukungan perusahaan terhadap moratorium Indonesia akan konversi hutan baru selama dua tahun.

Komitmen Indonesia dalam penerapan REDD (Reducing Deforestation and Forest Degradation) akan diwujudkan dengan pengangguhan terhadap pemberian ijin baru untuk pengelolaan hutan dan areal gambut.

"Penangguhan ini menjadi kesempatan penting bagi industri kehutanan dan para pemangku kepentingan untuk memperbaiki perencanaan lahan dan penerapan praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan kehutanan yang berkelanjutan secara nasional," tulis APP dalam keterangan resminya, Jumat 28 Januari 2011.

Selama kurun waktu tersebut, APP, yang berkantor pusat di Jakarta, akan menjalankan serangkaian aktivitas dan program yang bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan kehutanan secara nasional.

Adapun program-program yang direncanakan selama dua tahun ke depan meliputi:
- Kajian independen tentang dampak pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) dan emisi gas rumah kaca di semua jenis tanah
- Memperluas wilayah konservasi yang utama termasuk menciptakan koridor-koridor yang bermanfaat untuk satwa liar
- Program penelitian dan percontohan yang berkaitan dengan perlindungan spesies yang terancam punah di Indonesia seperti Harimau Sumatra, Badak Jawa and Orangutan
- Sebuah program percontohan untuk membangun bio-village di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil – Bukit Batu, Propinsi Riau
- Mengembangkan berbagai model konservasi karbon di Cagar Karbon Kampar, yang merupakan proyek REDD+ di konsesi HTI yang pertama di dunia
- Mengembangkan perumahan ramah lingkungan bersama Habitat for Humanity Indonesia untuk masyarakat miskin di Jawa Tengah
- Perluasan dari program-program sertifikasi legalitas, lacak balak (Chain of Custody) dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan guna mencapai visi di tahun 2020
- Serta komitmen APP dan para pemasok bahan baku kayunya untuk menanam 1 juta pohon per hari sebagai bagian dari program penghutanan.

"Pengurangan emisi karbon dan pelestarian karbon berharga merupakan satu hal yang akan kami fokuskan dalam dua tahun ke depan," kata Aida Greenbury, managing director APP.

Saat ini, sedang dilakukan riset kelompok peneliti dari pihak akademis untuk menganalisa dan membuat perhitungan secara akurat stok karbon dalam pengembangan HTI, yang ditekankan pada penilaian emisi karbon di semua jenis tanah.

Kegiatan ini akan menjadi proyek penelitian independen pertama yang dilakukan di HTI Indonesia yang meliputi analisa terhadap seluruh jenis tanah selama satu tahun penuh di segala musim.

Analisa ini akan mengukur emisi gas rumah kaca (CO2 dan CO4) dan hilangnya bahan-bahan organik di hutan dataran rendah dan dataran tinggi di dekatnya yang berada di area hutan gambut yang alami dan yang terdegradasi selama setahun.

Saat ini, peralatan penelitian tengah dipasang di dalam dan di sekitar konsesi yang dikelola oleh pemasok bahan baku kayu APP di Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan.
• VIVAnews

Kamis, 27 Januari 2011

Visit Banda Aceh Year Sabtu, Kutaraja Art Carnival Digelar


SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR
Penari menampilkan tari ranup lampuan ketika menyambut kedatangan wisatawan dari kapal pesiar MV Clipper Odyssey asal Miami Amerika Serikat, yang tiba di Ulee Lheue, Banda Aceh, Senin (10/1/2011). Tari ranup lampuan merupakan tarian khas untuk menyambut dan menghormati setiap tamu yang datang ke Aceh.

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh akan menggelar pawai budaya bertajuk Kutaraja Art Carnival atau pawai budaya. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh, Reza Fahlevi di Banda Aceh, Kamis (27/1/2011) mengatakan, pagelaran pawai budaya itu merupakan rangkaian kegiatan menyambut Visit Banda Aceh Year 2011.

"Pawai budaya ini akan diramaikan ratusan pelaku seni yang tergabung dalam sejumlah sanggar, para 'geuchik' (kepala desa), pejabat dan masyarakat umum. Pawai ini digelar Sabtu (29/1/2011)," katanya.

Ia mengatakan, peserta pawai budaya ini akan menampilkan berbagai atraksi, seperti tarian, musik khas Aceh hingga penampilan kesenian debus. "Sedikitnya, 30 sanggar yang ada di Kota Banda Aceh sudah memastikan keikutsertaannya. Mereka antusias menyambut Kutaraja Art Carnival ini," katanya.

Kutaraja Art Carnival akan mengambil rute dari lapangan Blang Padang, menuju ruas jalan depan pendapa Gubernur Aceh hingga sisi selatan Masjid Raya Baiturrahman. Selanjutnya peserta pawai melintas di ruas jalan depan Balai Kota Banda Aceh dan berakhir di Taman Sari. Di depan kantor wali kota ini mereka diwajibkan beratraksi.

Peserta pawai budaya ini akan dinilai oleh tim juri yang khusus didatangkan dari Jakarta. Penilaian ini dilakukan untuk menentukan juara pawai budaya. "Total hadiah yang diberikan kepada peserta terbaik mencapai Rp 38 juta dengan rincian juara pertama mendapat Rp 5 juta, kedua Rp 3 juta dan ketiga Rp 2 juta," sebutnya.

Selain itu, lanjut Reza, hadiah juga diberikan kepada peserta terbaik keempat hingga 10 dengan hadiah Rp 1,5 juta dan lima juara favorit masing-masing Rp 1 juta. "Kutaraja Art Carvinal ini merupakan kegiatan pembuka Visit Banda Aceh Year 2011. Pawai budaya ini menandakan kesiapan masyarakat menyambut wisatawan dalam dan luar negeri," tambah Reza Fahlevi.

umber: kompas.com

Sumatera Selatan, Heboh Cacing Naga Sepanjang 2,5 Meter

Sriwijaya Post/Zaini_Cacing sepanjang 2,5 meter ditemukan di Banyuasin, Sumatera Selatan.

BANYUASIN, Warga di kawasan Tanjung Api-api, Banyuasin, Sumatera Selatan, dihebohkan dengan penemuan cacing nipah sepanjang 2,5 meter. Uniknya lagi, cacing itu punya dua taring besar di kepala.

Karena bentuknya yang unik, warga sekitar menyebut hewan melata itu sebagai cacing naga. Badan cacing naga seukuran jari warna merah ini, sedikit mirip lipan yang punya banyak kaki di sepanjang bagian bawah tubuh. Namun, terlihat dan terasa lebih lunak khas hewan mollusca.

Cacing ini ditemukan oleh Timan. War (26), putra Timan, mengatakan, cacing tersebut ditangkap dengan menggunakan besi yang dibentuk seperti garpu. "Saya tidak ikut karena takut," kata War, Kamis (27/1/2011).

Timan yang sehari-hari bekerja sebagai pencari cacing tak menyangka mendapat cacing naga sepanjang 2,5 meter.

Rosinta, mahasiswi pascasarjana Universitas Sriwijaya, Palembang yang sedang melakukan survei untuk thesis kajian lingkungan di pelabuhan fery/kargo Tanjung Api-api kaget melihat cacing ini. "Saya baru lihat ada cacing panjang seperti itu," kata Rosinta.

Sumber :tribunnews

Demi Komodo, Pertambangan Dihentikan

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Satwa endemik Komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (29/11/2010). Taman Nasional Komodo menjadi salah satu dari 28 finalis New 7 Wonders of Nature.Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menghentikan semua aktivitas pertambangan di daerahnya untuk melindungi lingkungan terutama Komodo yang menjadi salah satu The New Seven Wonders of Nature.

"Kami bukan menolak undang-undang pertambangan, tapi karena kami memperhatikan masalah lingkungan hidup dan juga kedaulatan rakyat," kata Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula di Jakarta, Kamis (27/1/2011).

Hal itu disampaikannya dalam diskusi publik mengenai persetujuan (veto) rakyat atas wilayah pertambangan sebagai hak konstitusi dan cara menghindarkan kriminalisasi dari usaha pertambangan yang digelar Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).

Manggarai Barat mempunyai potensi wisata dengan objek utama Komodo (Varanus komodoensis), Taman Nasional Komodo (TNK) dengan biodiversiti terumbu karang, istana ular, Gua Batu Cermin dan objek wisata lainnya.

Sejak 2008-2010 Pemkab Manggarai Barat telah menerbitkan sembilan Kuasa Pertambangan/Izin Usaha Pertambangan. Namun sejak pemerintahan Bupati Agustinus Ch Dula kebijakan pertambangan memperhatikan keterkaitan tambang dengan aspek-aspek lainnya seperti tata ruang, kepariwisataan, kawasan lindung dan persepsi masyarakat.

Di Manggarai Barat saat ini masih ada aktivitas tambang emas di Batu Gosok yang berbatasan dengan TNK. Terdapat beberapa isu penting terkait masalah sosial untuk kegiatan eksplorasi di Manggarai Barat, khususnya Batu Gosok.

Kawasan Batu Gosok dalam Perda Nomor 30/2005 diperuntukkan bagi pengembangan pariwisata komersial. Selain itu kawasan Batu Gosok merupakan daerah pesisir pantai yang memiliki ekosistem mangrove, padang lamun dan ekosistem terumbu karang serta memiliki flora dan fauna alam liar seperti monyet dan rusa timor.

Sejak Mei 2009, investor mulai melakukan aktivitas eksplorasi yang banyak menimbulkan aksi protes dan unjuk rasa serta masalah sosial lainnya seperti sengketa tanah antara pemerintah dan masyarakat. Timbul keresahan para pelaku industri pariwisata di tengah upaya masyarakat Indonesia dan dunia melalui Vote Komodo.

Aktivitas pertambangan di Batu Gosok berpotensi menimbulkan dampak penting negatif terhadap lingkungan hidup. Misalnya jika limbah tambang dibuang ke laut dikhawatirkan akan mengganggu bahkan merusak ekosistem perairan.

Agustinus mengatakan, sejak dilantik sebagai bupati pada 2010, langkah utama yang dilakukan adalah berdiskusi dengan semua pihak, sosialisasi terhadap kebijakan pertambangan dan meninjau kembali izin pertambangan yang telah diterbitkan serta mempelajari berbagai berbagai aturan perundangan yang berlaku.

"Setelah mendengar masukan dan desakan dari beberapa pihak terutama tokoh agama dan tokoh masyarakat, Pemda Manggarai Barat menempuh kebijakan untuk menghentikan sementara berbagai kegiatan pertambangan," kata Agustinus.

Sumber :antara

Selasa, 25 Januari 2011

Gempa di Anak Krakatau tak dapat dipantau

Pos Pemantau di Desa Pasuruan, Cinangka, Serang, saat ini tidak dapat memonitor gempa yang terjadi terkait dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK). Padahal aktivitas gempa sedang tinggi.

Pos Pemantau tidak mampu memantau karena seismograf di pos pemantau tidak mendapatkan sinyal dari seismometer yang ada di GAK. Kejadian ini sudah berlangsung selama satu bulan, menurut Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasuruan Anton S. Pambudi. "Kami belum memastikan apakah seismometer di GAK itu mengalamai kerusakan atau tidak," ujarnya.

Seismometer pernah tidak berfungsi akibat panel suryanya tidak berfungsi. Tetapi, setelah beberapa hari, seismometer kembali mengirimkan sinyalnya. "Kemungkinan saat itu panel surya tertutup debu material vulknaik letusan GAK, tetapi yang sekarang ini kami tidak bisa mempredikisi, dan untuk mengetahui itu semua harus mendatangi ke lokasi," katanya.

Sementara Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum berani mendekat ke GAK karena guncangan gempa tidak mengalami penurunan. "Batu dan kerikilnya masih keluar dari gunung tersebut, dan suhu dari material itu lebih dari 600 derajat selcius," ujarnya.

Hari ini GAK mengeluarkan asap setinggi 1 kilometer. "Lebih tinggi dari hari-hari sebelumnya," kata Anton, Selasa (25/1). Asap yang menjulan itu, seperti dijelaskan oleh Anton, adalah gempa dan hembusan yang dikeluarkan dari perut gunung.(Benny N Joewono)
Sumber: kompas.com

Senin, 24 Januari 2011

Tim Matihala berencana taklukan 2 puncak tertinggi yang tersisa

Sofyan Arief Fesa

Tim Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (ISSEMU) Universitas Parahyangan telah berhasil mendaki lima dari tujuh puncak tertinggi di dunia. Tinggal dua puncak lagi yang harus diselesaikan: Puncak Denali di Alaska dan Puncak Everest di Nepal.

Menurut rencana, ekspedisi akan dilanjutkan Maret 2011. Tim ISSEMU akan mendaki Puncak Everest di Nepal yang merupakan puncak tertinggi di dunia lebih dulu. Selanjutnya, puncak ke tujuh yang dituju adalah Puncak Denali, Alaska, Amerika Utara. Rangkaian ini diharapkan dapat selesai 2012.

Kelima puncak yang telah dicapai adalah Carstensz Pyramid (Indonesia) pada Februari 2009, Kilimanjaro (Kenya) pada Agustus 2010, Elbrus (Rusia) pada Agustus 2010, Vinson (Antartika) pada Desember, dan Aconcagua (Argentina) pada Januari 2011. Pendakian ke Mt Vinson di Antartika merupakan prestasi tersendiri karena untuk pertama kalinya dilakukan orang Indonesia.

"Pencapaian puncak keempat, Mt Vinson di Benua Antartika ini, merupakan suatu bentuk dedikasi dari kami (Mahitala Unpar) kepada bangsa Indonesia karena merupakan pendakian yang pertama kalinya dilakukan oleh putra bangsa," kata Ketua Tim ISSEMU Sofyan Arief Fesa dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (23/1/2011).

Tim ISSEMU terdiri dari Sofyan Arief Fesa (27), Xaverius Frans (23), Broery Andrew (21), Janatan Ginting (21). Pada pendakian di Aconcagua, Max Agung Pribadi dari media Warta Kota ikut serta. (Laras Pratiwi)

Sumber: kompas.com

Alamat Internet segera habis

Alex Pangestu/NGI

Alamat Internet akan habis dalam beberapa minggu, menurut salah satu penemu Internet hari Jumat lalu.Alamat Internet yang dimaksud adalah alamat protokol Internet (IP address). Vint Cerf, yang turut mendesain alamat protokol Internet tersebut, mengatakan kalau Internet saat ini hanya dapat menampung 4,3 miliar alamat. Cerf menyebutkan kalau alamat ini akan terpakai seluruhnya dalam beberapa minggu ke depan.

Cerf mengakui kalau pada saat mendesain alamat internet protokol, ia tidak menyangka jumlah 4,3 miliar tidak cukup. "Ini 'kesalahan' kami, para pendesain. Kami pikir Internet adalah sebuah eksperimen dan untuk eksperimen kami kira jumlah 4,3 miliar saja sudah cukup." kata Cerf yang juga wakil presiden Google dalam sebuah wawancara.

Cerf membuat protokol IPv4, versi protokol yang sekarang ini menghubungkan komputer-komputer ke Internet di seluruh dunia, pada tahun 1977 sebagai bagian dari sebuah eksperimen saat bekerja untuk Department of Defense. Pada tahun 1981, IPv4 beroprasi penuh.

Alamat protokol Internet berupa urutan angka-angka. Angka-angka itu unik pada setiap komputer atau perangkat lain--termasuk ponsel dan perangkat bergerak lainnya--yang terhubung ke internet. Peningkatan jumlah perangkat yang terhubung ke Internet inilah yang menyebabkan percepatan habisnya alamat protokol. Bukan hanya komputer dan ponsel, televisi yang terhubung ke Internet pun mulai tersedia di beberapa negara.

Alamat protokol Internet ini berbeda dengan alamat situs web. Alamat situs web dikenal dengan "nama domain".

Untuk mengatasi krisis ini, protokol baru IPv6 sedang dipersiapkan. Alamat IP baru ini dapat menciptakan triliunan alamat internet. Saat ini, IPv6 sudah dapat bekerja di semua sistem operasi besar meskipun belum seluas IPv4.

(Sumber: Discovery News)

Rabu, 19 Januari 2011

Penghentian sementara penebangan hutan masih belum jelas

Endah Kurnia Wirawati/Fotokita.net

Belum jelas, implementasi riil moratorium atau penghentian sementara penebangan hutan. Moratorium yang telah disepakati itu seharusnya mulai berjalan efektif di 2011.

Greenpeace, yang terus menyuarakan upaya-upaya penyelamatan hutan hingga saat ini, menilik pemerintah masih tidak serius terhadap masalah ini. Penilaian tersebut dikatakan dalam konferensi pers sehubungan dengan agenda penyelamatan hutan Indonesia di Jakarta (7/1).

Sebelumnya Presiden Yudhoyono mengumumkan moratorium konversi hutan dimulai pada Januari 2011, di dalam masa moratorium tersebut tidak akan dikeluarkan izin baru konversi hutan alam dan gambut.

Moratorium adalah buah kesepakatan antara Indonesia dan Norwegia. Dalam kesepakatan yang ditandatangani di Oslo, Mei 2010 ini disebutkan bahwa Norwegia akan menyediakan dana sebesar 1 miliar dolar untuk merencanakan strategi penurunan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (Reducing Emissions from Deforestation and Forests Degradation/REDD) di Indonesia.

Tapi sampai sekarang tidak ada peraturan yang dikeluarkan terkait moratorium. Draft kesepakatan moratorium pun belum dapat disahkan karena Inpres moratorium tertunda. Selama ketidakjelasan masih membayangi pelaksaan moratorium, nasib kelangsungan hidup belantara di Indonesia juga masih terkatung-katung.

sumber : national geographic indonesia

PBB: 2011 adalah Tahun Hutan Internasional

Isro Adi Harso/Fotokita.net

PBB menetapkan 2011 sebagai Tahun Hutan Internasional demi meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hutan bagi kehidupan.

Dengan menyelamatkan hutan, bukan hanya keragaman satwa yang terpelihara, ada tujuan besar lain yang akan dicapai. Tujuan tersebut adalah mengurangi kemiskinan, menekan laju perubahan iklim, serta mempertahankan laju perkembangan. Demikian tertera pada pernyataan International Union for Conservation of Nature (IUCN).

"2011 harus jadi tahun bagi dunia untuk menyadari pentingnya hutan bagi kehidupan di Bumi, untuk orang dan keanekaragaman hayati," kata Julia Marton-Lefèvre, direktur IUCN. Pada tahun 2011, IUCN berencana menghasilkan temuan baru dari berbagai penelitian, mempromosikan restorasi, dan melanjutkan agenda REDD+ yang sudah berjalan pada tahun 2010.

IUCN menjelaskan kondisi hutan saat ini yang merupakan tempat bagi 80 persen keanekaragaman hayati sekaligus tempat tinggal bagi 300 juta orang. Hutan juga menjadi tumpuan hidup 1,6 miliar orang.

Hutan mampu menyimpan karbon lebih banyak dibandingkan udara. Artinya, menurut IUCN, menyelamatkan hutan merupakan upaya paling efektif untuk mengurangi emisi karbon.

Tahun 2010 lalu ditetapkan sebagai Tahun Keanekaragaman Hayati. Selama satu dekade, dari 2011 sampai 2020, ditetapkan PBB sebagai Dekade Keanekaragaman Hayati.

Sumber: LiveScience

Banjir Australia Dampak Perubahan Iklim

AFP PHOTO / Eddie Safarik
Banjir di Limestone Street, Kota Ipswich, sekitar 40 km barat daya Brisbane, Queensland, pada 12 Januari 2011.

Banjir yang baru-baru ini terjadi di Queensland, Australia, merupakan banjir terparah di negara itu, setidaknya dalam tiga dekade terakhir. Para ilmuwan mengutarakan bahwa banjir ini sangat mungkin memiliki keterkaitan dampak dengan perubahan iklim akibat pemanasan global.

Meski demikian, masih terlalu dini pula untuk menarik kesimpulan bahwa banjir tsunami disebabkan badai La Nina dengan pola yang lebih intens daripada biasanya.


Seperti disampaikan Kepala Divisi Monitor dan Prediksi Iklim dari Australia Bureau of Meteorology di Melbourne David Jones, "Pertama-tama, dapat kita katakan La Nina dan El Nino terjadi di Bumi yang makin panas. Polanya akan berbeda dengan pola biasa."

Jones mengatakan, dengan adanya perubahan iklim, diduga fenomena La Nina menjadi berbeda. "La Nina bisa jadi faktor penyebab banjir yang lebih parah karena hujan pun lebih buruk," katanya kepada Reuters.

Dalam setahun belakangan temperatur di permukaan laut juga mencapai rekor paling hangat untuk kawasan Australia dan kelembaban udara termasuk yang tertinggi untuk kawasan Australia bagian timur.

Adapun ahli iklim terkenal Amerika, Kevin Trenberth, menegaskan, benar beberapa fenomena La Nina dan El Nino teraktual, terutama di Asia, menunjukkan gejala-gejala berbeda. Hal ini disebabkan faktor perubahan iklim secara global. Namun, untuk menyepakati apakah pola baru ini akan memperburuk keadaan, ilmuwan masih berdebat.

Banjir rusak kota-kota

Guyuran hujan lebat yang berujung banjir merendam sekitar 30.000 rumah di Queensland sejak bulan lalu. Ibu kota Queensland, Brisbane, lumpuh total. Sampai saat ini tercatat 19 korban tewas serta ribuan orang mengungsi.

Kota berpenduduk 2 juta jiwa tersebut menjadi kota terakhir yang tergenang banjir di area Queensland. Sebelumnya, hujan deras mengubah tiga perempat wilayah Queensland menjadi zona bencana dengan skala dua kali lebih besar daripada ukuran Negara Bagian Texas di Amerika Serikat atau gabungan luas negara Perancis dan Jerman.

Puluhan ribu rumah juga tidak mendapat suplai listrik. Lebih dari 50 kawasan di pinggir kota dan jalan-jalan terendam setelah Sungai Brisbane meluap. Tanggul sungai jebol sejak Selasa (11/1/2011) karena tidak mampu menahan luapan banjir. Elevasi atau ketinggian air di sungai tersebut disinyalir akan terus bertambah setelah kemarin mencapai 5 meter.

Untuk sementara kantor berita Reuters melaporkan perkiraan kerugian akibat banjir sebesar 5 miliar dollar AS. Wartawan BBC di Brisbane, Phil Mercer, melaporkan, kota itu kini harus melakukan perbaikan infrastruktur besar-besaran. Bahkan sebagian korban banjir kemungkinan besar tidak bisa kembali ke tempat tinggal mereka.

Banjir juga memengaruhi industri batu bara, baik di Australia maupun pasar internasional, karena banyak tambang batu bara di Queensland terkena genangan air. Harga batu bara dilaporkan mengalami lonjakan tak lama setelah terjadi banjir. (National Geographic Indonesia/Gloria Samantha)

Sumber : National Geographic Indonesia

37 Bambu Nusantara Tergolong Langka

Bambu

Sebanyak 1.250 jenis bambu tersebar di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, 159 di antaranya terdapat di Indonesia dan 88 merupakan spesies bambu endemik nusantara.

Jatmika, pemimpin Yayasan Bambu Indonesia, mengungkapkan, "37 jenis bambu di Jawa Barat kini sangat langka. Sudah sulit untuk ditemukan. Padahal dulu tersebar luas."

Ia mengungkapkannya Kamis (13/1/11) dalam acara penandatanganan nota kesepahaman program konservasi bambu oleh Yayasan KEHATI dan Alstom Indonesia, didukung oleh Yayasan Bambu Indonesia.

"Salah satunya adalah bambu eul-eul. Orang Sunda percaya, bambu ini bisa mengobati 41 macam penyakit. Bahan obatnya bisa meresap hingga saraf dan sumsum tulang," kata Jatmika.

Jenis bambu lain yang sudah tergolong langka adalah bambu tutul. Diameter bambu ini lebih kurang 9 cm. Uniknya, bambu ini memiliki warna kuning emas dan tutul (bercak) hitam.

"Tutulnya itu kan membuat bambu tutul itu punya nilai estetik. Jadi bisa dipakai untuk bahan baku furnitur. Rantingnya saja bisa dimanfaatkan sebenarnya," kata Jatmika.

Sementara itu, bambu galuh, betung wulung, bambu tamiang, dan haur gereng adalah jenis-jenis lain yang tergolong langka. Dua jenis terakhir dikatakan Jatmika punya khasiat obat.

Jatmika mengatakan, penyebab kelangkaan ialah konversi lahan menjadi permukiman penduduk. Selain itu, juga adanya anggapan bahwa bambu adalah tanaman liar yang bebas dieksploitasi.

Upaya konservasi bambu mesti dilakukan. Menurut Jatmika, konservasi bambu tidak hanya akan memberi manfaat ekologis, tetapi juga ekonomis.

Yayasan Bambu Indonesia secara aktif telah melestarikan dan mengembangkan manfaat bambu. Ragam jenis bambu dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan hingga komponen utama rumah.

sumber : Kompas

Hiu Ternyata Buta Warna


KOMPAS Images/Fikria Hidayat
Ikan-ikan hiu di Sea World, Jakarta


Hiu ternyata buta warna. Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan hasil studi yang dipublikasikan para ilmuwan di jurnal Naturwissenschaften Selasa kemarin (18/1/2011).

Untuk mendapatkan kesimpulan itu, peneliti melakukan observasi pada mata hiu dengan menggunakan teknik micro-spektofotometri. Mereka mengamati sel-sel penyusun retina mata pada 17 spesies hiu yang ditangkap di wilayah Queensland dan Australia Barat.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa 10 dari 17 spesies hiu tidak memiliki sel berbentuk kerucut, sel yang berperan dalam membedakan warna. Sementara, 7 spesies lain hanya punya 1 jenis sel kerucut, yakni jenis yang peka pada warna hijau (panjang gelombang 530 nanometer).

Para ilmuwan menemukan, kebanyakan spesies hiu hanya memiliki sel berbentuk batang. Sel tersebut sangat sensitif terhadap cahaya, mampu membedakan kontras dan memungkinkan pengelihatan warna. Namun, sel itu tidak mampu membedakan warna.

"Hasil studi kami menunjukkan, dibandingkan dengan warna, kontras dengan latar mungkin jauh lebih penting bagi hiu untuk mengidentifikasi objek," kata Nathan Scott Hart, pemimpin proyek penelitian ini yang berasal dari University of Western Australia.

Dalam wawancaranya dengan AFP kemarin, ia mengungkapkan, "Pengetahuan ini bisa membantu kita untuk merancang alat pancing, peralatan surfing dan pakaian renang yang kurang atraktif di mata hiu." Hal itu bisa mencegah kemungkinan manusia untuk dimangsa oleh si predator laut ini.

Kemampuan membedakan warna memang relatif tidak penting bagi hewan laut. Di kedalaman lautan, warna akan memudar dan menghilang. Sebelumnya, peneliti lain juga menemukan bahwa lumba-lumba, anjing laut dan paus juga hanya memiliki sel kerucut yang peka terhadap warna hijau.

AFPSumber :

Selasa, 18 Januari 2011

Tips Mengobati Gigitan Ular

Di suatu pagi Minggu, aku mendapat tugas untuk mencatat pernikahan di sebuah desa terpencil di pinggir hutan, dekat perbatasan dengan kabupaten tetangga. Jarak dari rumahku dengan desa itu tentu lumayan jauh, sekitar 25 km. Dengan melewati jalan lengang yang diapit oleh deretan kayu jati, aku berangkat mengendarai motor ditemani seorang saudara.
Seusai melaksanakan tugas, aku mengunjungi seorang kerabat yang sudah lama tak bersua. Dengan bertanya sana-sini, akhirnya kami menemukan juga rumahnya yang sangat sederhana. Kami pun terlibat obrolan hangat. Tak sengaja, sang kerabat itu keceplosan mengatakan bahwa ia juga menekuni profesi sebagai pawang ular. Kami tentu saja kaget, karena selama ini ia tak pernah bercerita kalau juga menekuni profesi pawang ular. Selama ini, kami mengetahuinya hanya sebagai petani dan pencari kayu di hutan. Tak ayal, kami langsung memberondongnya dengan berbagai pertanyaan terkait profesinya yang langka itu. Dari obrolan hangat itulah, akhirnya ia membuka rahasia mengobati gigitan ular. Berikut ini tips yang diberikan oleh sang pawang ular yang bernama Surjana itu.
Sebelum mengobati sang korban, harus ditanyakan dulu kapan ia digigit. Jika ia digigit pada jam 10.00 pagi hingga jam 12.00 siang, atau di sore hari menjelang maghrib, maka kemungkinan besar ia bisa mengalami resiko besar akibat gigitan ular tersebut. Hal itu karena pada jam-jam tersebut, ular biasanya sedang dalam kondisi lapar dan marah. Racun bisa yang ada di tubuh ular akan keluar saat menggigit sang korban. Namun jika, di luar jam-jam tersebut, korban akan relatif aman, karena racun bisa kemungkinan besar tidak dikeluarkan semua oleh sang ular.
Ada beberapa cara untuk mengobati gigitan ular, tergantung tingkat parah atau tidaknya gigitan.
1. Ambil sesendok minyak tanah dan sesendok minyak goreng, lantas suruh korban meminumnya. Minyak tanah dan minyak goreng berfungsi untuk menjadi tameng bagi jantung dan organ-organ penting dalam tubuh dari serangan racun bisa ular. Racun bisa tidak akan mampu menyerang jika tubuh diberi kedua cairan tersebut.
2. Ambil segenggam garam dan masukkan ke dalam air dalam sebuah gelas besar. Aduk air garam tersebut secukupnya. Buang ampas garam yang mengendap di dasar gelas. Terus air garam tersebut diminumkan kepada sang korban. Seperti halnya minyak tanah dan minyak goreng, air garam juga berfungsi sebagai anti toxin yang bisa melindungi jantung dan organ vital dari serangan racun bisa ular.
3. Jika korban digigit pada jam-jam berbahaya yang sudah dijelaskan di atas, maka cara yang cukup ampuh adalah dengan cara setrum. Dengan menggunakan accu kecil yang tidak berdaya listrik tinggi, tempelkan saja kabel negatif (-) dan positif (+) ke bekas gigitan. Awas, jangan sampai daerah yang bukan gigitan ikut tersetrum. Saat proses setrum berlangsung dan racun bisa disedot oleh listrik, sang korban tidak akan mengalami rasa sakit, paling akan merasa sedikit hangat. Jika bisa sudah habis disedot oleh listrik, korban pun akan merasa kesakitan. Saat itulah, proses setrum dihentikan segera agar tidak membahayakan korban.
4. Jika gigitan sudah terjadi lama dan sudah menimbulkan borok, maka cara yang digunakan adalah dengan proses pembakaran. Ambil tanah liat basah dan tempelkan ke daerah sekeliling bekas gigitan. Hal ini untuk melindungi daerah yang tidak terkena gigitan ular. Jika sekeliling daerah gigitan sudah terlindungi oleh tanah liat, baru kemudian dilakukan proses pembakaran. Ambil bara api secukupnya dan letakkan ke daerah gigitan. Jika bara api padam, nyalakan kembali. Saat racun bisa belum tuntas disedot oleh api, korban tidak akan mengalami rasa sakit atau panas. Namun jika sudah mulai terasa proses penyedotan berlangsung, korban akan mulai mengalami rasa hangat. Ketika racun bisa sudah habis tersedot, korban pun akan langsung merasa kepanasan. Saat itulah, proses pembakaran dihentikan.
Terkadang cara pembakaran ini harus memakan waktu dua hari. Hal itu terjadi karena gigitan yang sudah cukup lama, sehingga proses penyedotan tidak langsung selesai satu kali. Jadi, hari pertama dilakukan proses pembakaran. Keesokan harinya, hal pembakaran dilakukan kembali, sampai pasien betul-betul merasakan sakit sebagai pertanda bahwa racun bisa sudah habis tuntas disedot.
Demikian tips yang diberikan oleh Surjana, sang pawang ular. Silaturahmi yang kami lakukan ternyata tidak sia-sia. Ada tips berharga yang bisa kami bawa pulang Mudah-mudahan tips ini bermanfaat.

sumber : http://racheedus.wordpress.com/2010/03/31/tips-mengobati-gigitan-ular/

Obat untuk Pertolongan Pertama dan Pengelolaan Obat dalam Rumah Tangga

H. SULANTO SALEH-DANU R
Bagian Farmakologi Klinik Fak. Kedokteran UGM

Pendahuluan

Obat dalam rumah tangga sangat penting dalam penatalaksanaan kesehatan. Ketaktersediaan obat dasar /sederhana di rumah dapat mengakibatkan kesakitan menjadi lebih parah, apalagi jika penatalaksanaannya tidak tepat dan lambat. Kecelakaan merupakan peristiwa tidak terduga yang menimpa seseorang. Peristiwa tersebut terjadi begitu saja, tidak direncanakan, tidak mengenal waktu, tidak mengenal tempat, dan tidak memilih siapa yang akan mendapatkannya. Kecelakaan dapat berakibat fatal, menimbulkan cacat tubuh atau bahkan tidak meninggalkan bekas sama sekali. Hal ini sangat tergantung dari faktor penyebab, peristiwa itu sendiri, dan daya tahan korban.

Penanganan yang tepat dan cepat menentukan keberhasilan penanganan kecelakaan. Jika penanganan tidak tepat dan lambat kondisi pasien dapat menjadi semakin parah. Sebaliknya, jika penatalaksanaan dilakukan dengan cepat dan tepat dapat mencegah kematian atau perburukan kondisi korban. Kecelakaan di rumah tangga cukup tinggi, seperti jatuh dari tangga/pohon, tersayat pisau/pecahan gelas; tersiram air/minyak panas, kemasukan benda asing ke dalam hidung/telinga, salah minum obat, dan sebagainya. Untuk melakukan pertolongan pertama, peralatan dan obat-obatan di rumah sangat terbatas sehingga untuk melakukan pertolongan pertama diperlukan pengetahuan dan keterampilan sederhana yang tidak memperparah kondisi korban. Selain itu, diperlukan ketepatan dalam menentukan kapan dirujuk ke rumah sakit.

Makalah ini akan memaparkan secara ringkas tentang pertolongan pertama kecelakaan di rumah tangga dan pengelolaan obat yang baik dirumah tangga.

Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Rumah Tangga

Kecelakaan di rumah tangga dapat dikelompokan menjadi 2 kelompok besar:

murni kecelakaan ( trauma fisik, panas, kimia, dll)
kedaruratan medik ( umumnya karena penyakit yang diderita seperti kejang, tidak sadar, ngamuk, dan sebagainya ).
Murni Kecelakaan

Beberapa kejadian yang sering dijumpai di rumah tangga:

Memar

Memar terjadi karena trauma/benturan benda keras. Jatuh ke lantai terbentur meja tembok. Tanda yang terlihat adanya benjolan pada bagian yang terantuk, kadang disertai wama kebiruan ( dapat muncul esok hari ). Benjol dan kebiruan disebabkan karena pembuluh darah pada bagian yang terkena benturan pecah dan darah masuk kejaringan sekitarnya. Cara mengatasinya jika tidak ada luka langsung dikompres dingin pada bagian yang terbentur. Hal ini untuk mencegah bertambah banyak darah yang merembes ke jaringan. Pengompresan juga akan mengurangi udema (pembengkakan). Pada hari berikut dilihat kondisi pembengkakan berkurang atau tidak. Pada periode ini penatalaksanaan ditujukan untuk mengurangi/menghilangkan pembengkakan. Cara yang digunakan dengan memberikan kompres panas selama 3-5 menit, untuk melebarkan pembutuh darah setempat, setelah itu dikompres dingin selama 1-2 menit. Hal ini dilakukan 4 - 5 kali sehari sampai bengkak menghilang. Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan kompres panas yakni suhu panas jangan sampai menimbulkan luka bakar. Kompres panas dapat menggunakan air panas dalam kantong atau dengan obat pemanas kulit ( salep/ krim / balsam ). Penggunaan obat yang ditempatkan pada kulit perlu diperhatikan efeknya.

Memar dapat terjadi di semua bagian tubuh. Untuk memar yang terjadi di sekitar mata, misalnya terkena tinju. Cara penatalaksanaan sama yakni dalam 24 jam pertama diberikan kompres dingin, selanjutnya kompres panas dingin berganti-ganti. Hal yang perlu diperhatikan adalah penyebab dan kondisi memar mata yang dapat menimbulkan penyulit, misal tulang dasar kepata retak atau tulang sekitar bola mata retak/patah. Untuk memastikan biasanya diawali dengan melihat ukuran trauma, ada tidaknya gangguan penglihatan. Jika diduga terjadi keadaan semacam ini maka harus segera dirujuk ke rumah sakit.

Laserasi atau Luka Parut

Luka parut disebabkan karena benda keras yang merusak permukaan kulit, misalnya karena jatuh saat berlari. Permukaan kulit yang rusak mengakibatkan terjadi perdarahan. Banyaknya perdarahan tergantung dari lokasi luka, dalam dan luas luka. Luka parut di kepala ( misal terantuk ) umumnya minimbulkan perdarahan lebih banyak dibanding di tempat lain. Cara mengatasi luka parut, bila ada perdarahan dihentikan terlebih dahulu dengan cara menekan bagian yang mengeluarkan darah dengan kasa steril atau saputangan/kain bersih. Kemudian cuci dan bersihkan sekitar luka dengan air dan sabun. Luka dibersihkan dengan kasa steril atau benda lain yang cukup bersih. Perhatikan pada luka, bila dijumpai benda asing ( kerikil, kayu, atau benda lain ) keluarkan. Bila ternyata luka terlalu dalam, rujuk ke rumah sakit. Setelah bersih dapat diberikan anti-infeksi lokal seperti povidon iodine atau kasa anti-infeksi.

Terpotong atau Teriris

Terpotong adalah bentuk lain dari perlukaan yang disebabkan oleh benda tajam, bentuk lukanya teratur dan dalam, perdarahan cukup banyak, apalagi kalau ada pembuluh darah arteri yang putus terpotong. Cara mengatasinya pertama, menangani perdarahan terlebih dahulu yakni dilakukan dengan menekan bagian yang mengeluarkan darah dengan menggunakan kasa steril atau kain yang bersih. Bila ada pembuluh nadi yang ikut terpotong, dan cukup besar, dilakukan pembalutan torniquet. Pembalutan dilakukan dengan menempatkan tali/ikat pinggang/saputangan pada bagian antara luka dan jantung secara melingkar, kemudian dengan menggunakan sepotong kayu/ballpoint tali/ikat pinggang/saputangan tadi diputar sampai lilitannya benar-benar kencang (lihat gambar 1). Tujuan cara ini untuk menghentikan aliran darah yang keluar dari luka. Setelah itu, luka ditutup dan rujuk ke rumah sakit. Pembebatan torniquet dilakukan pada lengan atas atau paha. Pembebatan di tempat lain tidak akan efektif. Pada luka yang teriris dioles anti infeksi kemudian ditutup kasa steril.

Luka Bakar

Luka Bakar sering terjadi di rumah tangga di antaranya terkena api, tersiram air panas, minyak panas, sampai kuah masakan yang panas. Berat ringan luka bakar sangat tergantung pada luas dan dalam luka bakar tersebut. Luka bakar dibedakan atas, luka bakar kering umumnya karena api, sengatan listrik, logam panas; luka bakar karena cairan panas, air mendidih, uap panas, minyak panas, dll; luka bakar karena zat kimia, asam pekat, alkali pekat, dll. Tanda-tanda luka bakar sesuai tingkat keparahannya, yakni luka bakar ringan rasa panas dan nyeri, kemerah-merahan pada bagian yang terkena panas, kadang-kadang ada pembengkakan. Luka bakar sedang cirinya bagian yang terkena lebih dalam dari permukaan kulit, rasa panas dan nyeri lebih hebat, selain kemerahan juga timbul gelembung yang berisi cairan. Luka bakar berat cirinya jaringan yang terkena lebih dalam sampai jaringan di bawah kulit, tampak ada jaringan yang mati ( kehitaman ). Hal yang perlu diperhatikan selain kedalaman luka bakar juga luas permukaan kulit yang terkena trauma panas. Semakin luas permukaan kulit yang terkena semakin membahayakan jiwa korban.

Penatalaksanaan luka bakar tergantung pada tingkat keparahannya.

Luka bakar ringan
Derajat ringan jika luas kurang dari 50% atau derajat sedang dengan dengan luas kurang dari 15 % atau derajat berat kurang dari 2%. Bagian yang terkena panas dikompres dengan air dingin atau dialiri air dingin. Bila terlalu luas segera rujuk kerumah sakit. Bagian yang melepuh jangan dipecah, tetapi ditutupi. Tidak dianjurkan mengolesi luka bakar dengan odol/kamfer, keadaan ini justru akan memperberat kondisi luka bakar dan akan menambah penderitaan, sebab saat membersihkan akan terasa sakit.
Luka Bakar Sedang.
Derajat ringan dengan luas lebih dari 50%, derajat sedang dengan luasc15-30%, atau derajat berat dengan luas lebih dari 2 % perlu segera dirujuk ke rumah sakit dengan menutupi bagian yang terkena panas.
Luka bakar berat.
Lebih parah dan lebih luas dari kondisi luka bakar sedang, segera rujuk ke rumah sakit yang lengkap.
Obat-obatan yang diperlukan pada luka bakar, terutama bila permukaan kulit terbuka, adalah anti infeksi yang diberikan secara oles/topikal untuk mencegah kemungkinan terinfeksi. Hal lain yang perlu diperhatikan karena dapat mengancam korban luka bakar adalah kehilangan cairan tubuh (dehidrasi), karena permukaan kulit yang rusak, infeksi, cacat tubuh karena adanya jaringan parut akibat luka bakar (kontraktur). Untuk luka bakar karena zat kimia perlu penatalaksanaan khusus, secara umum luka bakar dialiri air dingin lebih lama ( 20 - 30 menit ), tutup dengan kain halus, dan rujuk ke rumah sakit.

Terkilir, Lepas Sendi, dan Patah Tulang

Keadaan ini sering terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Cara mengatasi terkilir, pertama dilakukan kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan sendi, kemudian dilakukan pembalutan ketat dua lapis untuk mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan. Istirahatkan sampai bengkaknya hilang. Lepas sendi (luxasio) sering terjadi pada usia lanjut, terutama sendi mandibula. Penatalaksanaan lepas sendi harus dilakukan di rumah sakit oleh ahli ortopedi untuk mengembalikan sendi ke posisi normal. Patah tulang (fracture) dapat tertutup dapat terbuka. Patah tulang terbuka terjadi jika salah satu ujung tulang keluar permukaan kulit sehingga menimbulkan luka. Patah tulang yang banyak terjadi dalam rumah tangga karena jatuh dari atap, dari pohon, atau terpeleset. Pada wanita usia lanjut banyak terjadi patah tulang di leher tulang paha ( colum femur ). Penatalaksanaan patah tulang dilakukan di rumah sakit. Namun demikian, sebelum dirujuk ke rumah sakit dapat dilakukan pertolongan pertama sebagai berikut: korban dibaringkan, bagian tulang yang diperkirakan patah diistirahatkan, jangan sampai bergerak. Untuk itu harus dilakukan pembidaian. Prinsip pembidaian adalah "mematikan" dua persendian yang membatasi bagian tulang yang patah. Pembidaian dilakukan agar bagian yang patah tidak bergerak atau bergeser. Pada patah tulang terbuka selain tindakan seperti di atas, perdarahan dihentikan dan luka ditutupi dengan kain steril atau kain bersih agar tidak terkontaminasi bakteri. Selanjutnya dirujuk ke rumah sakit. Pada fraktur terbuka tidak boleh menarik atau membetulkan bagian yang patah dan/atau memasukan ujung tulang yang mencuat keluar.

Mimisan atau Perdarahan Hidung.

Kejadian ini sering terjadi pada anak-anak, baik karena dikorek-korek atau karena hal lain (demam). Cara mengatasi yang paling mudah dengan mendudukkan anak agak menunduk, cuping hidung kanan kiri dipencet bersamaan, dan bernapas melalui mulut. Tunggu sampai 10 menit. Bila darah masih keluar, segera rujuk ke rumah sakit. Penggunaan cara tradisional dengan daun sirih, dapat membantu menghentikan perdarahan karena daun sirih mengandung zat yang menyempitkan pembuluh darah.

Pingsan (syncope)

Pingsan adalah suatu keadaan seseorang kehilangan kesadarannya. Hal ini sering terjadi karena kondisi fisik ataupun mental tidak baik. Cara mengatasi keadaan ini, sebelum melakukan tindakan perhatikan pernapasannya. Bila masih bernapas segera baringkan dengan posisi kepala lebih rendah dari dada dan kaki, pakaian yang kencang dilonggarkan. Badan dihangatkan. Pingsan karena kejiwaan agak sulit ditangani sebab biasanya disertai kejang ( misal dalam keadaan histeris ). Bila tidak bernapas, raba nadinya, bila tidak teraba, lakukan resusitasi jantung paru. Bila tidak dapat segera rujuk ke rumah sakit

Benda asing

Benda asing adalah benda yang tidak biasa di dalam tubuh, seperti duri menusuk dan tertinggal dalam kulit, biji-bijian yang dimasukkan ke dalam hidung telinga, telinga kemasukan serangga, dan saluran napas tersumbat makanan. Kejadian yang sering dijumpai adalah anak-anak yang memasukkan benda asing ke lubang hidung. Cara mengatasinya, bila benda asing tidak terlalu besar, diusahakan untuk bersin. Caranya dengan mencium bubuk merica. Jika dengan cara tersebut tidak berhasil segera dirujuk ke rumah sakit. Jangan mengkorek atau menyemprot dengan air karena hal ini dapat memperparah keadaan atau benda asing semakin dalam.

Jika ditemukan benda asing di telinga, misalnya serangga harus dikeluarkan dengan meneteskan minyak mineral (gliserin/parafin cair) atau obat tetes telinga, kemudian miringkan dan amati benda asing tersebut keluar atau tidak. Bila tidak keluar, jangan melakukan tindakan apapun sebab dapat merusak saluran atau selaput kendang telinga. Benda asing di mata, prinsip jangan menggosok-gosok kelopak mata. Bila ada darah segera rujuk ke rumah sakit. Bila debu yang halus, dapat dilakukan dengan membalik kelopak mata, dengan ujung kapas atau saputangan yang dibasahi ambil debu yang ada di mata. Dapat juga dilakukan dengan gelas pencuci mata, atau dengan mengaliri air bersih. Bila benda asing menancap pada selaput lendir bola mata, segera rujuk kerumah sakit. Benda asing dikulit, misal duri, bila ujung duri masih teraba cabut dengan alat penjepit yang telah dibersihkan/disucihamakan. Bila halus, duri bambu/kaktus/ulat bulu, dapat dengan cara menempelkan plester pada kulit yang tercancap duri halus, kemudian plester dicabut dengan cepat. Lakukan berulang-ulang sampai duri/bulu halus tercabut semua. Bila Benda asing masuk ke dalam tenggorokan, sehingga menyumbat saluran nafas, perlu dilakukan tindakan yang cepat dan segera. Pada bayi dengan cara mengangkat kedua kaki dan tepuk punggungnya. Pada anak-anak, dengan cara tengkurupkan pada lutut, atau kursi yang dibalik tepuk punggungnya. Pada anak yang besar atau dewasa dengan metode Heimlich. Bila tidak berhasil segera rujuk ke rumah sakit. Duri ikan yang tercancap ditenggorokan dapat diatasi dengan menelan bakpao, atau nasi/ketan yang dikepal kemudian ditelan. Bila tidak berhasil rujuk ke rumah sakit.

Keracunan.

Dalam rumah tangga keracunan dapat terjadi karena makanan/minuman misal keracunan singkong, bongkrek, jengkol, minuman lapen atau karena zat kimia seperti baygon, pemutih, racun tikus, dan lainnya. Keracunanan makanan dan minuman ditandai dengan gangguan saluran cerna, mual, muntah, sampai diare, kepala berputar-putar, pada keadaan yang berat dapat terjadi gangguan gangguan pernapasan dan dapat meninggal dunia, misalnya kejadian keracunan bongkrek di daerah Banyumas. Khusus untuk keracunan karena makan jengkol, ditandai dengan gangguan saluran kemih, berupa nyeri dan air seni sedikit. Cara mengatasi secara umum, bila baru terjadi dan korban masih sadar, dengan mengeluarkan bahan makanan dari lambung dengan memacu muntah. Caranya dengan mengorek tenggorokan dengan jari. Bila tidak sadar segera rujuk ke rumah sakit, apalagi telah muncul tanda kebiruan (sianotis) pada daerah-daerah ujung jari dan bibir. Untuk mengatasi keracunan kimiawi diperlukan penatalaksanaan khusus dan hanya dilakukan di rumah sakit. Akan sangat menolong bila korban yang dirujuk ke rumah sakit disertai dengan zat racun yang diminum/dimakan. Beberapa cara tradisional yang dilakukan dengan minum air kelapa muda dan sebagainya. Hal ini dapat dilakukan bila korban sadar. Jangan sekali-kali memasukkan makanan-minuman melalui mulut pada keadaan pasien tidak sadar.

Gigitan hewan, Sengatan Serangga dan Racun dari Tumbuh-tumbuhan.

Kejadian gigitan/sengatan dari hewan maupun tumbuhan dapat terjadi pada rumah tangga. Mulai dari hewan kecil, seperti tungau, pinjal, lebah, nyamuk, kaki seribu, kelabang, sampai ular, anjing. Akibat yang nyata terlihat adanya perlukaan pada kulit dan adanya tanda peradangan ( merah bengkak, sakit/nyeri ). Pada kondisi yang lebih buruk dapat terjadi kekakuan / kelumpuhan bagian yang terluka. Khusus pada gigitan ular yang beracun ada dua lubang bekas masuknya taring ular berbisa. Cara mengatasi gigitan hewan ( anjing, kucing, kera ) korban ditenangkan luka dicuci dengan air bersih dan sabun, beri antiseptik balut, dan rujuk ke rumah sakit. Bila ada perdarahan hentikan perdarahan dengan cara seperti luka potong atau luka sayat. Jika luka karena sengatan serangga, segera lepas serangga dari tempat gigitannya, dengan menggunakan minyak pelumas, atau terpentin atau minyak cat kuku. Setelah terlepas (kepala dan tubuh serangga) luka dibersihkan dengan sabun dan diolesi calamine atau krim antihistamin. Bila tersengat lebah, ambil sengatnya dengan jarum halus, bersihkan dan oleskan krim antihistamin atau kompres es bagian yang tersengat. Bila menunjukkan adanya tanda-tanda membahayakan, seperti kepala berputar-putar, mual-muntah, pucat apalagi sampai sesak napas, segera rujuk ke rumah sakit. Sementara, penanganan gigitan ular beracun dengan melakukan torniquet antara bekas gigitan dengan jantung, istirahatkan bagian yang tergigit, seperti kita menangani patah tulang. Rujuk ke rumah sakit. Jangan melakukan sayatan silang dan menghisap darah dari luka sayatan tersebut, sebab selain membahayakan diri bagi yang menghisap darah, juga akan menimbulkan luka infeksi pada korban.

Pengelolaan Obat dalam Rumah Tangga

Kita telah minum obat, mengoleskan obat, bahkan mendapat suntikan obat. Apa sebenarnya obat itu? Obat adalah suatu senyawa/bahan kimia yang berasal dari luar tubuh dan akan mengakibatkan perubahan fungsi biologi jaringan atau organ jika masuk ke dalam tubuh manusia. Tujuan meminum obat adalah untuk mencegah atau menyembuhkan penyakit. Untuk mencapai tujuan pengobatan dan penatalaksanaan kejadian-kejadian di rumah tangga, perlu disediakan obat sederhana. Walaupun obat yang tersedia sederhana, namun perlu dikelola dengan baik. Pengelolaan yang tidak baik selain menyebabkan biaya terbuang percuma juga dapat membahayakan jiwa. Salah satu contoh seorang intelektual meninggal dunia karena meminum racun serangga yang diletakkan di tempat menyimpan obat. Secara umum pengelolaan obat di rumah tangga mencakup jenis obat dan alat kesehatan yang harus tersedia; jumlah yang harus disediakan; dimana membelinya; cara menyimpannya; cara mengetahui obat yang rusak; dan cara penggunaan yang benar. Pengelolaan obat di rumah tangga dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga karena yang paling sering tinggal di rumah, mengenal seisi rumah, dan yang pasti seorang ibu sangat peka terhadap kesehatan seisi rumah. Penyediaan obat tidak harus selengkap di rumah sakit, tetapi cukup untuk mengatasi keadaan darurat rumah tangga. Obat-obat yang harus tersedia dapat dikelompokkan sebagai berikut obat-obat luar, obat-obat yang dibeli sendiri, dan obat-obat khusus yang didapat dari resep dokter. Ketiga golongan obat harus jelas dan disimpan dalam tempat yang terpisah.Pengelompokan yang paling mudah adalah dengan memisahkan obat luar dengan obat yang diminum. Obat yang diminum untuk bayi dipisahkan dari obat anak dan obat untuk dewasa. Cara pemisahan ini minimal dapat mencegah salah penggunaan.

Jenis Obat dan Alat Kesehatan yang Perlu Tersedia

Jenis persediaan obat dan alat kesehatan di rumah tangga sangat tergantung pada kejadian yang sering dialami di rumah tangga, misalnya demam, anak kejang (stuip), dan perlukaan. Obat dan alat kesehatan yang disediakan harus berkaitan dengan hal tersebut. Secara umum berdasar angka kejadian obat dan alat kesehatan yang perlu disediakan adalah obat batuk ( anak dan dewasa ): Obat Batuk Hitam (OBH), Obat Batuk Putih (OBP), tablet antibatuk; obat sakit perut/diare: oralit, carbon adsorbent (norit®), tablet maag; obat pengurang rasa nyeri/demam: parasetamol sirup dan tablet, aspirin tablet (khusus dewasa); obat untuk alergi: ctm, dan salep antihistamin; obat anti mabuk (khusus bagi yang sering bepergian); obat yang digunakan secara topikal (dioleskan pada kulit): cairan antiseptik (mercurochrom, povidon iodine), salep/krim anti histamin, salep/krim pengurang rasa nyeri (kayu putih, minyak telon, balsern dll.), dan tetes mata. Alat kesehatan yang diperlukan di rumah tangga antara lain adalah kasa pembalut, pembalut elastis, kasa steril, plester biasa maupun yang sudah ada anti infeksinya, pembalut segitiga (mitela), peniti, pinset, termometer, dan gelas pencuci mata.

Jumlah yang Harus Tersedia

Jumlah obat dan alat kesehatan yang harus tersedia sangat tergantung pada situasi. Besar kecil lemari obat tergantung dari jauh tidaknya rumah dengan fasilitas kesehatan, kemudahan mencapainya, serta kejadian di rumah tangga. Kecelakaan yang sering terjadi di rumah tangga dan kesulitan mencapai fasilitas kesehatan menyebabkan ketersediaan obat dan alat kesehatan di rumah tangga harus lengkap jenis dan jumlahnya.


Tempat Mendapatkan Obat dan Alat Kesehatan

Pengadaan obat tidak menjadi persoalan sebab banyak toko obat/apotik yang menyediakan obat dan alat kesehatan. Usahakan membeli pada toko obat yang telah mendapat izin resmi dari departemen kesehatan (ada asisten apoteker), perhatikan kemasannya, dan mintalah petunjuk penggunaan.

Cara Penyimpanan Obat dan Alat Kesehatan

Kotak/lemari obat ditempatkan pada tempat yang mudah terjangkau, namun tidak mudah dijangkau oleh anak-anak. Jangan ditempatkan di daerah yang terkena cahaya matahari langsung, hindari penempatan pada tempat yang lembab dan basah. Bahan kotak/lemari obat dapat bermacam-macam, dapat terpisah sendiri (yang ideal), dapat bersama dengan barang lain, namun harus jelas pemisahannya. Setiap obat yang disimpan harus diberi etiket/label yang jelas, nama obat, cara penggunaan, dan tanggal dibeli. Bedakan label penggunaan obat luar dan obat dalam (yang diminum). Penyimpanan yang baik dapat mencegah salah penggunaan dan mencegah kerusakan obat. Agar penyimpanan tetap baik perlu dikontrol dan dibersihkan secara periodik.

Obat Rusak

Penyimpanan yang baik dapat mencegah kerusakan. Obat cepat menjadi rusak bila terpapar sinar matahari, kelembaban udara, dan udara yang sangat kering. Ciri obat rusak antara lain adanya perubahan warna, bentuk ( pecah, tumbuh kristal, lembab); bila berupa sirup/campuran saat dikocok tidak tercampur, sudah lewat batas kadaluwarsa. Dalam kondisi tersebut obat harus dibuang dan jangan digunakan. Perlu diperhatikan pembuangan obat sebaiknya memperhatikan lingkungan, sebaiknya dihancurkan terlebih dahulu.

Cara Penggunaan

Obat dapat merugikan jika digunakan secara tidak tepat. Untuk menggunakan obat secara aman ketahui aturan pakainya, dosis yang harus diminum dan frekuensi minum dalam sehari (24 jam), lama minum obat. Untuk pengobatan sendiri atau self-medication dibatasi tidak lebih dari 2 X 24 jam jika gejala tidak berkurang segera ke dokter. Jenis obat yang harus diminum sesudah makan jika obat tersebut merangsang lambung sehingga timbul rasa pedih. Hal ini terutama karena obat yang diminum bersifat asam. Dalam kondisi semacam ini memang dianjurkan meminum obat 1-2 jam sesudah makan. Obat seperti vitamin dan obat yang mengandung enzim pencernaan, sebaiknya diminum bersama makan. Obat -obat resep dokter bila tidak ada informasinya tanyakan pada dokter yang memberi resep atau pada apoteker yang memberikan obat. Dengan cara demikian penjelasan yang lengkap tentang cara menggunakan obat yang benar dan rasional didapatkan. Jika timbul gejala yang asing setelah minum obat seperti gatal, buyer, lemes, mual-muntah, ataupun diare, segeralah ke dokter/rumah sakit. Hal tersebut disebabkan timbulnya efek samping obat. Efek samping dapat terjadi pada setiap orang, berupa reaksi alergi (gatal, biduren, diare, sesak nafas atau shock), karena efek obat tersebut atau efek ikutan (ngantuk, mual, lemes). Alergi tidak dapat diduga sebelumnya, sedangkan efek ikutan obat dapat diduga sebelumnya.

PENUTUP.

Beberapa hal yang perlu ditekankan antara lain, perlu disediakan tempat khusus/kotak/lemari untuk menyimpan obat dirumah tangga. Obat perlu dikelola dengan baik dan teratur oleh ibu rumah tangga. Pengelola obat rumah tangga mengetahui dan menguasai cara penggunaan obat yang baik dan rasional dirumah tangga. Dengan demikian peran ibu rumah tangga sangat besar dalam pengobatan yang baik dan rasional di rumah tangga.

Daftar Pustaka

Darwis, A., dkk. Buku Pedoman Pertolongan Pertama. Jakarta: Kantor Pusat PMI; 2001.
Dwipahasto, I; Suryawati, S; Santo, S; Pemakaian dan Pengelolaan Obat di Rumah Tangga. Yogyakarta: Lab. Farmakologi Klinik Fak Kedokteran UGM;1988.
Shryock, H., Modern Medical Guide. Bandung: Indonesian Publishing House; 1982.
Smerdon, G, P3K untuk Orang Tua. Jakarta: Arcan;1994.