Kamis, 10 Maret 2011

Kopassus-PMI Jelajahi 7 Gunung di Sumatera

Tim Ekspedisi Bukit Barisan ini akan beraksi mulai 1 Maret 2011 sampai 31 Juli 2011.

Gunung Kerinci di perbatasan Jambi-Sumatera Barat (Antara/ Hendri)

Komando Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia bersama Palang Merah Indonesia, organisasi pecinta alam dan dinas pemerintahan menggelar Ekspedisi Bukit Barisan. Ekspedisi menjelajah tujuh gunung di Sumatera ini dimulai 1 Maret 2011 dan dijadwalkan selesai 31 Juli 2011.

Tim ini dilepas Ketua Umum PMI Jusuf Kalla di Lapangan Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta, Senin 28 Februari 2011 ini. Jusuf Kalla menjelaskan kegiatan ekspedisi ini sangat bermanfaat bagi PMI, terutama untuk mendata lokasi-lokasi yang rawan bencana.

Selain terkenal dengan kekayaan alam, rangkaian Pegunungan Bukit Barisan Pulau Sumatera juga merupakan kawasan yang berada di jalur gunung api Mediterania. Hal ini menyebabkan kawasan tersebut rawan bencana alam, seperti letusan gunung berapi, gempa bumi maupun tsunami.

“Kami mendukung penuh ekspedisi ini karena selain bertujuan untuk menata lingkungan, juga untuk mengetahui letak daerah-daerah yang rawan bencana," kata JK. "Tentunya hasil dari ekspedisi ini akan sangat berguna bagi PMI supaya kami bisa jauh-jauh mempersiapkan diri seandainya terjadi bencana,” ujar Jusuf Kalla.

Selama ekspedisi berjalan, PMI menyiagakan tim kesehatannya serta armada ambulans yang berada di sepanjang lokasi ekspedisi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung. Masing-masing daerah akan mengerahkan 6 personelnya yang mayoritas merupakan relawan PMI yang berpengalaman memberikan bantuan kesehatan dalam keadaan darurat.

“Kendaraan ambulans kami juga stand by di tiap-tiap lokasi seandainya tim ekspedisi memerlukan armada untuk evakuasi,” kata Staf Senior Divisi Penanggulangan Bencana Markas Pusat PMI, Rukman.

Ekspedisi yang akan berlangsung sejak 1 Maret hingga 31 Juli 2011 ini dilakukan dengan penjelajahan dan pendakian gunung guna meneliti flora fauna, kerusakan hutan, melihat geologi bencana alam, dan sosial budaya. Ekspedisi yang berlatarbelakang penelitian ini diharapkan akan memberikan data berbagai potensi di rangkaian pegunungan Bukit Barisan yang meliputi Gunung Leuser (Aceh), Sinabung (Sumut), Singgalang (Sumbar), Kerinci (Jambi), Seublat (Bengkulu), Dempo (Sumsel), dan Tanggamus (Lampung).

Di tengah-tengah acara pelepasan, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menyempatkan untuk melihat berbagai peralatan yang akan dipergunakan tim eskpedisi, seperti kompas, alat navigasi GPS (Global Positioning System), peralatan mendaki gunung, hingga obat-obatan.

Pada kesempatan yang sama, PMI melakukan penandatangan nota kesepahaman (MOU) dengan Badan Search and Rescue (SAR) Nasional bertepatan pada HUT Basarnas ke-39 di Jakarta. Penandatangan MOU masing-masing organisasi dilakukan oleh Ketua Umum PMI Jusuf Kalla dan Letnan Jenderal TNI Nono Sampono dari Basarnas. Isi MOU adalah mengenai pelayanan jasa SAR kepada masyarakat, terutama relawan PMI.

“Melalui kerjasama ini relawan PMI nantinya akan lebih mengerti dan memahami manajemen bencana dan pada akhirnya akan ikut berperan sebagai potensi search and rescue dalam membantu operasi SAR,” kata Sumarsono, Pengurus Bidang Penanggulangan Bencana Markas Pusat PMI, usai penandatanganan nota kesepahaman PMI dengan Basarnas di Lapangan Pantai Marina Ancol, Jakarta.

Dengan kerjasama ini, nantinya PMI akan mendapatkan penyuluhan dan sosialisasi mengenai program SAR, pelatihan SAR, serta terlibat dalam latihan operasi SAR. Sementara Basarnas akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan Pertolongan Pertama serta pelatihan tanggap darurat bencana yang telah sering dilakukan PMI. (sj)

sumber : VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar