Penari menampilkan tari ranup lampuan ketika menyambut kedatangan wisatawan dari kapal pesiar MV Clipper Odyssey asal Miami Amerika Serikat, yang tiba di Ulee Lheue, Banda Aceh, Senin (10/1/2011). Tari ranup lampuan merupakan tarian khas untuk menyambut dan menghormati setiap tamu yang datang ke Aceh.
BANDA ACEH, KOMPAS.com - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh akan menggelar pawai budaya bertajuk Kutaraja Art Carnival atau pawai budaya. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh, Reza Fahlevi di Banda Aceh, Kamis (27/1/2011) mengatakan, pagelaran pawai budaya itu merupakan rangkaian kegiatan menyambut Visit Banda Aceh Year 2011.
"Pawai budaya ini akan diramaikan ratusan pelaku seni yang tergabung dalam sejumlah sanggar, para 'geuchik' (kepala desa), pejabat dan masyarakat umum. Pawai ini digelar Sabtu (29/1/2011)," katanya.
Ia mengatakan, peserta pawai budaya ini akan menampilkan berbagai atraksi, seperti tarian, musik khas Aceh hingga penampilan kesenian debus. "Sedikitnya, 30 sanggar yang ada di Kota Banda Aceh sudah memastikan keikutsertaannya. Mereka antusias menyambut Kutaraja Art Carnival ini," katanya.
Kutaraja Art Carnival akan mengambil rute dari lapangan Blang Padang, menuju ruas jalan depan pendapa Gubernur Aceh hingga sisi selatan Masjid Raya Baiturrahman. Selanjutnya peserta pawai melintas di ruas jalan depan Balai Kota Banda Aceh dan berakhir di Taman Sari. Di depan kantor wali kota ini mereka diwajibkan beratraksi.
Peserta pawai budaya ini akan dinilai oleh tim juri yang khusus didatangkan dari Jakarta. Penilaian ini dilakukan untuk menentukan juara pawai budaya. "Total hadiah yang diberikan kepada peserta terbaik mencapai Rp 38 juta dengan rincian juara pertama mendapat Rp 5 juta, kedua Rp 3 juta dan ketiga Rp 2 juta," sebutnya.
Selain itu, lanjut Reza, hadiah juga diberikan kepada peserta terbaik keempat hingga 10 dengan hadiah Rp 1,5 juta dan lima juara favorit masing-masing Rp 1 juta. "Kutaraja Art Carvinal ini merupakan kegiatan pembuka Visit Banda Aceh Year 2011. Pawai budaya ini menandakan kesiapan masyarakat menyambut wisatawan dalam dan luar negeri," tambah Reza Fahlevi.
umber: kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar