Senin, 03 Januari 2011

Kecanduan teknologi mirip kecanduan obat

Ardy, S.H./Fotokita.net

Studi yang dilakukan terhadap kebiasaan orang menggunakan ponsel, menonton televisi, dan mengakses situs web media sosial, memperlihatkan gejala yang mirip dengan kecanduan obat.

Sebuah penelitian dilakukan dengan melibatkan relawan dari 12 universitas di seluruh dunia, termasuk 125 siswa di Bournemouth University, Inggris. Relawan diminta menghabiskan 24 jam tanpa akses ke komputer, telepon genggam, iPod, televisi, radio, bahkan surat kabar. Para peserta hanya diizinkan menggunakan telepon biasa atau membaca buku.

Dr Roman Gerodimos, pengajar Komunikasi di Bournemouth University yang melakukan studi ini, mengatakan, “Kami tidak hanya melihat gejala psikologi, tapi juga gejala fisik.”

Para peserta diminta menulis menulis buku harian tentang pengalaman mereka selama kurun waktu tersebut. Tulisan-tulisan dalam buku harian menunjukkan banyak yang menunjukkan kegelisahan, cemas, atau terisolasi.

Beberapa orang yang ambil bagian dalam penelitian ini mengatakan merasa seperti tiba-tiba harus berhenti mengonsumsi obat. Sementara peserta yang lain mengatakan seperti sedang menjalani diet. Para peneliti menyebut kondisi ini sebagai kelainan kehilangan informasi (Information Deprivation Disorder).

“Kadar penggunaan teknologi modern dan media baru ini telah mengubah kita. Hal yang mencengangkan kami adalah betapa tergantungnya orang-orang saat ini dengan teknologi. Orang-orang tidak lagi memiliki arloji atau jam dengan alarm karena mereka bergantung kepada telepon genggam untuk membangunkan mereka. Para siswa mengatakan merasa seperti diet, berhenti merokok, dan berhenti menggunakan obat. Kata-kata tentang kecanduan terus berulang,” kata Dr Gerodimos.

Penelitian juga menunjukkan, relawan berusaha mengatasi situasi terisolir dari teknologi ini dengan berjalan-jalan atau mengunjungi tetangga. Kepada Dr Gerodimos, mereka mengaku kesunyian membuat mereka tidak nyaman dan canggung. "Tapi setelah terbiasa, mereka mulai menyadari lebih banyak hal di sekitar mereka, seperti suara burung atau suara-suara dari tetangga,” tutur Dr Gerodimos.

Para peneliti pun menyarankan sehari tanpa akses ke teknologi. “Jika lebih memperhatikan cara kita menggunakan teknologi, kita dapat mengendalikan dampak teknologi terhadap kita. Mungkin, setiap orang harus mencoba tanpa teknologi untuk sehari dalam setahun,” pungkas Dr Gerodimos.

Sumber: Telegraph

Tidak ada komentar:

Posting Komentar