Senin, 31 Januari 2011

Tahun Hutan, Indonesia Sorot Isu Emisi Karbon


Hingga 2013, APP akan mengembangkan konservasi karbon baru dan melindungi satwa liar.
Hutan (mangabay.com)

VIVAnews - Asia Pulp and Paper Group (APP), salah satu produsen kertas terbesar di dunia, mengumumkan serangkaian kegiatan sosial dan lingkungan untuk memulai Tahun Hutan PBB (United Nation’s Year of the Forest). Kegiatan ini menandai dukungan perusahaan terhadap moratorium Indonesia akan konversi hutan baru selama dua tahun.

Komitmen Indonesia dalam penerapan REDD (Reducing Deforestation and Forest Degradation) akan diwujudkan dengan pengangguhan terhadap pemberian ijin baru untuk pengelolaan hutan dan areal gambut.

"Penangguhan ini menjadi kesempatan penting bagi industri kehutanan dan para pemangku kepentingan untuk memperbaiki perencanaan lahan dan penerapan praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan kehutanan yang berkelanjutan secara nasional," tulis APP dalam keterangan resminya, Jumat 28 Januari 2011.

Selama kurun waktu tersebut, APP, yang berkantor pusat di Jakarta, akan menjalankan serangkaian aktivitas dan program yang bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan kehutanan secara nasional.

Adapun program-program yang direncanakan selama dua tahun ke depan meliputi:
- Kajian independen tentang dampak pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) dan emisi gas rumah kaca di semua jenis tanah
- Memperluas wilayah konservasi yang utama termasuk menciptakan koridor-koridor yang bermanfaat untuk satwa liar
- Program penelitian dan percontohan yang berkaitan dengan perlindungan spesies yang terancam punah di Indonesia seperti Harimau Sumatra, Badak Jawa and Orangutan
- Sebuah program percontohan untuk membangun bio-village di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil – Bukit Batu, Propinsi Riau
- Mengembangkan berbagai model konservasi karbon di Cagar Karbon Kampar, yang merupakan proyek REDD+ di konsesi HTI yang pertama di dunia
- Mengembangkan perumahan ramah lingkungan bersama Habitat for Humanity Indonesia untuk masyarakat miskin di Jawa Tengah
- Perluasan dari program-program sertifikasi legalitas, lacak balak (Chain of Custody) dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan guna mencapai visi di tahun 2020
- Serta komitmen APP dan para pemasok bahan baku kayunya untuk menanam 1 juta pohon per hari sebagai bagian dari program penghutanan.

"Pengurangan emisi karbon dan pelestarian karbon berharga merupakan satu hal yang akan kami fokuskan dalam dua tahun ke depan," kata Aida Greenbury, managing director APP.

Saat ini, sedang dilakukan riset kelompok peneliti dari pihak akademis untuk menganalisa dan membuat perhitungan secara akurat stok karbon dalam pengembangan HTI, yang ditekankan pada penilaian emisi karbon di semua jenis tanah.

Kegiatan ini akan menjadi proyek penelitian independen pertama yang dilakukan di HTI Indonesia yang meliputi analisa terhadap seluruh jenis tanah selama satu tahun penuh di segala musim.

Analisa ini akan mengukur emisi gas rumah kaca (CO2 dan CO4) dan hilangnya bahan-bahan organik di hutan dataran rendah dan dataran tinggi di dekatnya yang berada di area hutan gambut yang alami dan yang terdegradasi selama setahun.

Saat ini, peralatan penelitian tengah dipasang di dalam dan di sekitar konsesi yang dikelola oleh pemasok bahan baku kayu APP di Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan.
• VIVAnews

Kamis, 27 Januari 2011

Visit Banda Aceh Year Sabtu, Kutaraja Art Carnival Digelar


SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR
Penari menampilkan tari ranup lampuan ketika menyambut kedatangan wisatawan dari kapal pesiar MV Clipper Odyssey asal Miami Amerika Serikat, yang tiba di Ulee Lheue, Banda Aceh, Senin (10/1/2011). Tari ranup lampuan merupakan tarian khas untuk menyambut dan menghormati setiap tamu yang datang ke Aceh.

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh akan menggelar pawai budaya bertajuk Kutaraja Art Carnival atau pawai budaya. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh, Reza Fahlevi di Banda Aceh, Kamis (27/1/2011) mengatakan, pagelaran pawai budaya itu merupakan rangkaian kegiatan menyambut Visit Banda Aceh Year 2011.

"Pawai budaya ini akan diramaikan ratusan pelaku seni yang tergabung dalam sejumlah sanggar, para 'geuchik' (kepala desa), pejabat dan masyarakat umum. Pawai ini digelar Sabtu (29/1/2011)," katanya.

Ia mengatakan, peserta pawai budaya ini akan menampilkan berbagai atraksi, seperti tarian, musik khas Aceh hingga penampilan kesenian debus. "Sedikitnya, 30 sanggar yang ada di Kota Banda Aceh sudah memastikan keikutsertaannya. Mereka antusias menyambut Kutaraja Art Carnival ini," katanya.

Kutaraja Art Carnival akan mengambil rute dari lapangan Blang Padang, menuju ruas jalan depan pendapa Gubernur Aceh hingga sisi selatan Masjid Raya Baiturrahman. Selanjutnya peserta pawai melintas di ruas jalan depan Balai Kota Banda Aceh dan berakhir di Taman Sari. Di depan kantor wali kota ini mereka diwajibkan beratraksi.

Peserta pawai budaya ini akan dinilai oleh tim juri yang khusus didatangkan dari Jakarta. Penilaian ini dilakukan untuk menentukan juara pawai budaya. "Total hadiah yang diberikan kepada peserta terbaik mencapai Rp 38 juta dengan rincian juara pertama mendapat Rp 5 juta, kedua Rp 3 juta dan ketiga Rp 2 juta," sebutnya.

Selain itu, lanjut Reza, hadiah juga diberikan kepada peserta terbaik keempat hingga 10 dengan hadiah Rp 1,5 juta dan lima juara favorit masing-masing Rp 1 juta. "Kutaraja Art Carvinal ini merupakan kegiatan pembuka Visit Banda Aceh Year 2011. Pawai budaya ini menandakan kesiapan masyarakat menyambut wisatawan dalam dan luar negeri," tambah Reza Fahlevi.

umber: kompas.com

Sumatera Selatan, Heboh Cacing Naga Sepanjang 2,5 Meter

Sriwijaya Post/Zaini_Cacing sepanjang 2,5 meter ditemukan di Banyuasin, Sumatera Selatan.

BANYUASIN, Warga di kawasan Tanjung Api-api, Banyuasin, Sumatera Selatan, dihebohkan dengan penemuan cacing nipah sepanjang 2,5 meter. Uniknya lagi, cacing itu punya dua taring besar di kepala.

Karena bentuknya yang unik, warga sekitar menyebut hewan melata itu sebagai cacing naga. Badan cacing naga seukuran jari warna merah ini, sedikit mirip lipan yang punya banyak kaki di sepanjang bagian bawah tubuh. Namun, terlihat dan terasa lebih lunak khas hewan mollusca.

Cacing ini ditemukan oleh Timan. War (26), putra Timan, mengatakan, cacing tersebut ditangkap dengan menggunakan besi yang dibentuk seperti garpu. "Saya tidak ikut karena takut," kata War, Kamis (27/1/2011).

Timan yang sehari-hari bekerja sebagai pencari cacing tak menyangka mendapat cacing naga sepanjang 2,5 meter.

Rosinta, mahasiswi pascasarjana Universitas Sriwijaya, Palembang yang sedang melakukan survei untuk thesis kajian lingkungan di pelabuhan fery/kargo Tanjung Api-api kaget melihat cacing ini. "Saya baru lihat ada cacing panjang seperti itu," kata Rosinta.

Sumber :tribunnews

Demi Komodo, Pertambangan Dihentikan

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Satwa endemik Komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (29/11/2010). Taman Nasional Komodo menjadi salah satu dari 28 finalis New 7 Wonders of Nature.Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menghentikan semua aktivitas pertambangan di daerahnya untuk melindungi lingkungan terutama Komodo yang menjadi salah satu The New Seven Wonders of Nature.

"Kami bukan menolak undang-undang pertambangan, tapi karena kami memperhatikan masalah lingkungan hidup dan juga kedaulatan rakyat," kata Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula di Jakarta, Kamis (27/1/2011).

Hal itu disampaikannya dalam diskusi publik mengenai persetujuan (veto) rakyat atas wilayah pertambangan sebagai hak konstitusi dan cara menghindarkan kriminalisasi dari usaha pertambangan yang digelar Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).

Manggarai Barat mempunyai potensi wisata dengan objek utama Komodo (Varanus komodoensis), Taman Nasional Komodo (TNK) dengan biodiversiti terumbu karang, istana ular, Gua Batu Cermin dan objek wisata lainnya.

Sejak 2008-2010 Pemkab Manggarai Barat telah menerbitkan sembilan Kuasa Pertambangan/Izin Usaha Pertambangan. Namun sejak pemerintahan Bupati Agustinus Ch Dula kebijakan pertambangan memperhatikan keterkaitan tambang dengan aspek-aspek lainnya seperti tata ruang, kepariwisataan, kawasan lindung dan persepsi masyarakat.

Di Manggarai Barat saat ini masih ada aktivitas tambang emas di Batu Gosok yang berbatasan dengan TNK. Terdapat beberapa isu penting terkait masalah sosial untuk kegiatan eksplorasi di Manggarai Barat, khususnya Batu Gosok.

Kawasan Batu Gosok dalam Perda Nomor 30/2005 diperuntukkan bagi pengembangan pariwisata komersial. Selain itu kawasan Batu Gosok merupakan daerah pesisir pantai yang memiliki ekosistem mangrove, padang lamun dan ekosistem terumbu karang serta memiliki flora dan fauna alam liar seperti monyet dan rusa timor.

Sejak Mei 2009, investor mulai melakukan aktivitas eksplorasi yang banyak menimbulkan aksi protes dan unjuk rasa serta masalah sosial lainnya seperti sengketa tanah antara pemerintah dan masyarakat. Timbul keresahan para pelaku industri pariwisata di tengah upaya masyarakat Indonesia dan dunia melalui Vote Komodo.

Aktivitas pertambangan di Batu Gosok berpotensi menimbulkan dampak penting negatif terhadap lingkungan hidup. Misalnya jika limbah tambang dibuang ke laut dikhawatirkan akan mengganggu bahkan merusak ekosistem perairan.

Agustinus mengatakan, sejak dilantik sebagai bupati pada 2010, langkah utama yang dilakukan adalah berdiskusi dengan semua pihak, sosialisasi terhadap kebijakan pertambangan dan meninjau kembali izin pertambangan yang telah diterbitkan serta mempelajari berbagai berbagai aturan perundangan yang berlaku.

"Setelah mendengar masukan dan desakan dari beberapa pihak terutama tokoh agama dan tokoh masyarakat, Pemda Manggarai Barat menempuh kebijakan untuk menghentikan sementara berbagai kegiatan pertambangan," kata Agustinus.

Sumber :antara

Selasa, 25 Januari 2011

Gempa di Anak Krakatau tak dapat dipantau

Pos Pemantau di Desa Pasuruan, Cinangka, Serang, saat ini tidak dapat memonitor gempa yang terjadi terkait dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK). Padahal aktivitas gempa sedang tinggi.

Pos Pemantau tidak mampu memantau karena seismograf di pos pemantau tidak mendapatkan sinyal dari seismometer yang ada di GAK. Kejadian ini sudah berlangsung selama satu bulan, menurut Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasuruan Anton S. Pambudi. "Kami belum memastikan apakah seismometer di GAK itu mengalamai kerusakan atau tidak," ujarnya.

Seismometer pernah tidak berfungsi akibat panel suryanya tidak berfungsi. Tetapi, setelah beberapa hari, seismometer kembali mengirimkan sinyalnya. "Kemungkinan saat itu panel surya tertutup debu material vulknaik letusan GAK, tetapi yang sekarang ini kami tidak bisa mempredikisi, dan untuk mengetahui itu semua harus mendatangi ke lokasi," katanya.

Sementara Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum berani mendekat ke GAK karena guncangan gempa tidak mengalami penurunan. "Batu dan kerikilnya masih keluar dari gunung tersebut, dan suhu dari material itu lebih dari 600 derajat selcius," ujarnya.

Hari ini GAK mengeluarkan asap setinggi 1 kilometer. "Lebih tinggi dari hari-hari sebelumnya," kata Anton, Selasa (25/1). Asap yang menjulan itu, seperti dijelaskan oleh Anton, adalah gempa dan hembusan yang dikeluarkan dari perut gunung.(Benny N Joewono)
Sumber: kompas.com

Senin, 24 Januari 2011

Tim Matihala berencana taklukan 2 puncak tertinggi yang tersisa

Sofyan Arief Fesa

Tim Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (ISSEMU) Universitas Parahyangan telah berhasil mendaki lima dari tujuh puncak tertinggi di dunia. Tinggal dua puncak lagi yang harus diselesaikan: Puncak Denali di Alaska dan Puncak Everest di Nepal.

Menurut rencana, ekspedisi akan dilanjutkan Maret 2011. Tim ISSEMU akan mendaki Puncak Everest di Nepal yang merupakan puncak tertinggi di dunia lebih dulu. Selanjutnya, puncak ke tujuh yang dituju adalah Puncak Denali, Alaska, Amerika Utara. Rangkaian ini diharapkan dapat selesai 2012.

Kelima puncak yang telah dicapai adalah Carstensz Pyramid (Indonesia) pada Februari 2009, Kilimanjaro (Kenya) pada Agustus 2010, Elbrus (Rusia) pada Agustus 2010, Vinson (Antartika) pada Desember, dan Aconcagua (Argentina) pada Januari 2011. Pendakian ke Mt Vinson di Antartika merupakan prestasi tersendiri karena untuk pertama kalinya dilakukan orang Indonesia.

"Pencapaian puncak keempat, Mt Vinson di Benua Antartika ini, merupakan suatu bentuk dedikasi dari kami (Mahitala Unpar) kepada bangsa Indonesia karena merupakan pendakian yang pertama kalinya dilakukan oleh putra bangsa," kata Ketua Tim ISSEMU Sofyan Arief Fesa dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (23/1/2011).

Tim ISSEMU terdiri dari Sofyan Arief Fesa (27), Xaverius Frans (23), Broery Andrew (21), Janatan Ginting (21). Pada pendakian di Aconcagua, Max Agung Pribadi dari media Warta Kota ikut serta. (Laras Pratiwi)

Sumber: kompas.com

Alamat Internet segera habis

Alex Pangestu/NGI

Alamat Internet akan habis dalam beberapa minggu, menurut salah satu penemu Internet hari Jumat lalu.Alamat Internet yang dimaksud adalah alamat protokol Internet (IP address). Vint Cerf, yang turut mendesain alamat protokol Internet tersebut, mengatakan kalau Internet saat ini hanya dapat menampung 4,3 miliar alamat. Cerf menyebutkan kalau alamat ini akan terpakai seluruhnya dalam beberapa minggu ke depan.

Cerf mengakui kalau pada saat mendesain alamat internet protokol, ia tidak menyangka jumlah 4,3 miliar tidak cukup. "Ini 'kesalahan' kami, para pendesain. Kami pikir Internet adalah sebuah eksperimen dan untuk eksperimen kami kira jumlah 4,3 miliar saja sudah cukup." kata Cerf yang juga wakil presiden Google dalam sebuah wawancara.

Cerf membuat protokol IPv4, versi protokol yang sekarang ini menghubungkan komputer-komputer ke Internet di seluruh dunia, pada tahun 1977 sebagai bagian dari sebuah eksperimen saat bekerja untuk Department of Defense. Pada tahun 1981, IPv4 beroprasi penuh.

Alamat protokol Internet berupa urutan angka-angka. Angka-angka itu unik pada setiap komputer atau perangkat lain--termasuk ponsel dan perangkat bergerak lainnya--yang terhubung ke internet. Peningkatan jumlah perangkat yang terhubung ke Internet inilah yang menyebabkan percepatan habisnya alamat protokol. Bukan hanya komputer dan ponsel, televisi yang terhubung ke Internet pun mulai tersedia di beberapa negara.

Alamat protokol Internet ini berbeda dengan alamat situs web. Alamat situs web dikenal dengan "nama domain".

Untuk mengatasi krisis ini, protokol baru IPv6 sedang dipersiapkan. Alamat IP baru ini dapat menciptakan triliunan alamat internet. Saat ini, IPv6 sudah dapat bekerja di semua sistem operasi besar meskipun belum seluas IPv4.

(Sumber: Discovery News)

Rabu, 19 Januari 2011

Penghentian sementara penebangan hutan masih belum jelas

Endah Kurnia Wirawati/Fotokita.net

Belum jelas, implementasi riil moratorium atau penghentian sementara penebangan hutan. Moratorium yang telah disepakati itu seharusnya mulai berjalan efektif di 2011.

Greenpeace, yang terus menyuarakan upaya-upaya penyelamatan hutan hingga saat ini, menilik pemerintah masih tidak serius terhadap masalah ini. Penilaian tersebut dikatakan dalam konferensi pers sehubungan dengan agenda penyelamatan hutan Indonesia di Jakarta (7/1).

Sebelumnya Presiden Yudhoyono mengumumkan moratorium konversi hutan dimulai pada Januari 2011, di dalam masa moratorium tersebut tidak akan dikeluarkan izin baru konversi hutan alam dan gambut.

Moratorium adalah buah kesepakatan antara Indonesia dan Norwegia. Dalam kesepakatan yang ditandatangani di Oslo, Mei 2010 ini disebutkan bahwa Norwegia akan menyediakan dana sebesar 1 miliar dolar untuk merencanakan strategi penurunan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (Reducing Emissions from Deforestation and Forests Degradation/REDD) di Indonesia.

Tapi sampai sekarang tidak ada peraturan yang dikeluarkan terkait moratorium. Draft kesepakatan moratorium pun belum dapat disahkan karena Inpres moratorium tertunda. Selama ketidakjelasan masih membayangi pelaksaan moratorium, nasib kelangsungan hidup belantara di Indonesia juga masih terkatung-katung.

sumber : national geographic indonesia

PBB: 2011 adalah Tahun Hutan Internasional

Isro Adi Harso/Fotokita.net

PBB menetapkan 2011 sebagai Tahun Hutan Internasional demi meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hutan bagi kehidupan.

Dengan menyelamatkan hutan, bukan hanya keragaman satwa yang terpelihara, ada tujuan besar lain yang akan dicapai. Tujuan tersebut adalah mengurangi kemiskinan, menekan laju perubahan iklim, serta mempertahankan laju perkembangan. Demikian tertera pada pernyataan International Union for Conservation of Nature (IUCN).

"2011 harus jadi tahun bagi dunia untuk menyadari pentingnya hutan bagi kehidupan di Bumi, untuk orang dan keanekaragaman hayati," kata Julia Marton-Lefèvre, direktur IUCN. Pada tahun 2011, IUCN berencana menghasilkan temuan baru dari berbagai penelitian, mempromosikan restorasi, dan melanjutkan agenda REDD+ yang sudah berjalan pada tahun 2010.

IUCN menjelaskan kondisi hutan saat ini yang merupakan tempat bagi 80 persen keanekaragaman hayati sekaligus tempat tinggal bagi 300 juta orang. Hutan juga menjadi tumpuan hidup 1,6 miliar orang.

Hutan mampu menyimpan karbon lebih banyak dibandingkan udara. Artinya, menurut IUCN, menyelamatkan hutan merupakan upaya paling efektif untuk mengurangi emisi karbon.

Tahun 2010 lalu ditetapkan sebagai Tahun Keanekaragaman Hayati. Selama satu dekade, dari 2011 sampai 2020, ditetapkan PBB sebagai Dekade Keanekaragaman Hayati.

Sumber: LiveScience

Banjir Australia Dampak Perubahan Iklim

AFP PHOTO / Eddie Safarik
Banjir di Limestone Street, Kota Ipswich, sekitar 40 km barat daya Brisbane, Queensland, pada 12 Januari 2011.

Banjir yang baru-baru ini terjadi di Queensland, Australia, merupakan banjir terparah di negara itu, setidaknya dalam tiga dekade terakhir. Para ilmuwan mengutarakan bahwa banjir ini sangat mungkin memiliki keterkaitan dampak dengan perubahan iklim akibat pemanasan global.

Meski demikian, masih terlalu dini pula untuk menarik kesimpulan bahwa banjir tsunami disebabkan badai La Nina dengan pola yang lebih intens daripada biasanya.


Seperti disampaikan Kepala Divisi Monitor dan Prediksi Iklim dari Australia Bureau of Meteorology di Melbourne David Jones, "Pertama-tama, dapat kita katakan La Nina dan El Nino terjadi di Bumi yang makin panas. Polanya akan berbeda dengan pola biasa."

Jones mengatakan, dengan adanya perubahan iklim, diduga fenomena La Nina menjadi berbeda. "La Nina bisa jadi faktor penyebab banjir yang lebih parah karena hujan pun lebih buruk," katanya kepada Reuters.

Dalam setahun belakangan temperatur di permukaan laut juga mencapai rekor paling hangat untuk kawasan Australia dan kelembaban udara termasuk yang tertinggi untuk kawasan Australia bagian timur.

Adapun ahli iklim terkenal Amerika, Kevin Trenberth, menegaskan, benar beberapa fenomena La Nina dan El Nino teraktual, terutama di Asia, menunjukkan gejala-gejala berbeda. Hal ini disebabkan faktor perubahan iklim secara global. Namun, untuk menyepakati apakah pola baru ini akan memperburuk keadaan, ilmuwan masih berdebat.

Banjir rusak kota-kota

Guyuran hujan lebat yang berujung banjir merendam sekitar 30.000 rumah di Queensland sejak bulan lalu. Ibu kota Queensland, Brisbane, lumpuh total. Sampai saat ini tercatat 19 korban tewas serta ribuan orang mengungsi.

Kota berpenduduk 2 juta jiwa tersebut menjadi kota terakhir yang tergenang banjir di area Queensland. Sebelumnya, hujan deras mengubah tiga perempat wilayah Queensland menjadi zona bencana dengan skala dua kali lebih besar daripada ukuran Negara Bagian Texas di Amerika Serikat atau gabungan luas negara Perancis dan Jerman.

Puluhan ribu rumah juga tidak mendapat suplai listrik. Lebih dari 50 kawasan di pinggir kota dan jalan-jalan terendam setelah Sungai Brisbane meluap. Tanggul sungai jebol sejak Selasa (11/1/2011) karena tidak mampu menahan luapan banjir. Elevasi atau ketinggian air di sungai tersebut disinyalir akan terus bertambah setelah kemarin mencapai 5 meter.

Untuk sementara kantor berita Reuters melaporkan perkiraan kerugian akibat banjir sebesar 5 miliar dollar AS. Wartawan BBC di Brisbane, Phil Mercer, melaporkan, kota itu kini harus melakukan perbaikan infrastruktur besar-besaran. Bahkan sebagian korban banjir kemungkinan besar tidak bisa kembali ke tempat tinggal mereka.

Banjir juga memengaruhi industri batu bara, baik di Australia maupun pasar internasional, karena banyak tambang batu bara di Queensland terkena genangan air. Harga batu bara dilaporkan mengalami lonjakan tak lama setelah terjadi banjir. (National Geographic Indonesia/Gloria Samantha)

Sumber : National Geographic Indonesia

37 Bambu Nusantara Tergolong Langka

Bambu

Sebanyak 1.250 jenis bambu tersebar di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, 159 di antaranya terdapat di Indonesia dan 88 merupakan spesies bambu endemik nusantara.

Jatmika, pemimpin Yayasan Bambu Indonesia, mengungkapkan, "37 jenis bambu di Jawa Barat kini sangat langka. Sudah sulit untuk ditemukan. Padahal dulu tersebar luas."

Ia mengungkapkannya Kamis (13/1/11) dalam acara penandatanganan nota kesepahaman program konservasi bambu oleh Yayasan KEHATI dan Alstom Indonesia, didukung oleh Yayasan Bambu Indonesia.

"Salah satunya adalah bambu eul-eul. Orang Sunda percaya, bambu ini bisa mengobati 41 macam penyakit. Bahan obatnya bisa meresap hingga saraf dan sumsum tulang," kata Jatmika.

Jenis bambu lain yang sudah tergolong langka adalah bambu tutul. Diameter bambu ini lebih kurang 9 cm. Uniknya, bambu ini memiliki warna kuning emas dan tutul (bercak) hitam.

"Tutulnya itu kan membuat bambu tutul itu punya nilai estetik. Jadi bisa dipakai untuk bahan baku furnitur. Rantingnya saja bisa dimanfaatkan sebenarnya," kata Jatmika.

Sementara itu, bambu galuh, betung wulung, bambu tamiang, dan haur gereng adalah jenis-jenis lain yang tergolong langka. Dua jenis terakhir dikatakan Jatmika punya khasiat obat.

Jatmika mengatakan, penyebab kelangkaan ialah konversi lahan menjadi permukiman penduduk. Selain itu, juga adanya anggapan bahwa bambu adalah tanaman liar yang bebas dieksploitasi.

Upaya konservasi bambu mesti dilakukan. Menurut Jatmika, konservasi bambu tidak hanya akan memberi manfaat ekologis, tetapi juga ekonomis.

Yayasan Bambu Indonesia secara aktif telah melestarikan dan mengembangkan manfaat bambu. Ragam jenis bambu dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan hingga komponen utama rumah.

sumber : Kompas

Hiu Ternyata Buta Warna


KOMPAS Images/Fikria Hidayat
Ikan-ikan hiu di Sea World, Jakarta


Hiu ternyata buta warna. Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan hasil studi yang dipublikasikan para ilmuwan di jurnal Naturwissenschaften Selasa kemarin (18/1/2011).

Untuk mendapatkan kesimpulan itu, peneliti melakukan observasi pada mata hiu dengan menggunakan teknik micro-spektofotometri. Mereka mengamati sel-sel penyusun retina mata pada 17 spesies hiu yang ditangkap di wilayah Queensland dan Australia Barat.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa 10 dari 17 spesies hiu tidak memiliki sel berbentuk kerucut, sel yang berperan dalam membedakan warna. Sementara, 7 spesies lain hanya punya 1 jenis sel kerucut, yakni jenis yang peka pada warna hijau (panjang gelombang 530 nanometer).

Para ilmuwan menemukan, kebanyakan spesies hiu hanya memiliki sel berbentuk batang. Sel tersebut sangat sensitif terhadap cahaya, mampu membedakan kontras dan memungkinkan pengelihatan warna. Namun, sel itu tidak mampu membedakan warna.

"Hasil studi kami menunjukkan, dibandingkan dengan warna, kontras dengan latar mungkin jauh lebih penting bagi hiu untuk mengidentifikasi objek," kata Nathan Scott Hart, pemimpin proyek penelitian ini yang berasal dari University of Western Australia.

Dalam wawancaranya dengan AFP kemarin, ia mengungkapkan, "Pengetahuan ini bisa membantu kita untuk merancang alat pancing, peralatan surfing dan pakaian renang yang kurang atraktif di mata hiu." Hal itu bisa mencegah kemungkinan manusia untuk dimangsa oleh si predator laut ini.

Kemampuan membedakan warna memang relatif tidak penting bagi hewan laut. Di kedalaman lautan, warna akan memudar dan menghilang. Sebelumnya, peneliti lain juga menemukan bahwa lumba-lumba, anjing laut dan paus juga hanya memiliki sel kerucut yang peka terhadap warna hijau.

AFPSumber :

Selasa, 18 Januari 2011

Tips Mengobati Gigitan Ular

Di suatu pagi Minggu, aku mendapat tugas untuk mencatat pernikahan di sebuah desa terpencil di pinggir hutan, dekat perbatasan dengan kabupaten tetangga. Jarak dari rumahku dengan desa itu tentu lumayan jauh, sekitar 25 km. Dengan melewati jalan lengang yang diapit oleh deretan kayu jati, aku berangkat mengendarai motor ditemani seorang saudara.
Seusai melaksanakan tugas, aku mengunjungi seorang kerabat yang sudah lama tak bersua. Dengan bertanya sana-sini, akhirnya kami menemukan juga rumahnya yang sangat sederhana. Kami pun terlibat obrolan hangat. Tak sengaja, sang kerabat itu keceplosan mengatakan bahwa ia juga menekuni profesi sebagai pawang ular. Kami tentu saja kaget, karena selama ini ia tak pernah bercerita kalau juga menekuni profesi pawang ular. Selama ini, kami mengetahuinya hanya sebagai petani dan pencari kayu di hutan. Tak ayal, kami langsung memberondongnya dengan berbagai pertanyaan terkait profesinya yang langka itu. Dari obrolan hangat itulah, akhirnya ia membuka rahasia mengobati gigitan ular. Berikut ini tips yang diberikan oleh sang pawang ular yang bernama Surjana itu.
Sebelum mengobati sang korban, harus ditanyakan dulu kapan ia digigit. Jika ia digigit pada jam 10.00 pagi hingga jam 12.00 siang, atau di sore hari menjelang maghrib, maka kemungkinan besar ia bisa mengalami resiko besar akibat gigitan ular tersebut. Hal itu karena pada jam-jam tersebut, ular biasanya sedang dalam kondisi lapar dan marah. Racun bisa yang ada di tubuh ular akan keluar saat menggigit sang korban. Namun jika, di luar jam-jam tersebut, korban akan relatif aman, karena racun bisa kemungkinan besar tidak dikeluarkan semua oleh sang ular.
Ada beberapa cara untuk mengobati gigitan ular, tergantung tingkat parah atau tidaknya gigitan.
1. Ambil sesendok minyak tanah dan sesendok minyak goreng, lantas suruh korban meminumnya. Minyak tanah dan minyak goreng berfungsi untuk menjadi tameng bagi jantung dan organ-organ penting dalam tubuh dari serangan racun bisa ular. Racun bisa tidak akan mampu menyerang jika tubuh diberi kedua cairan tersebut.
2. Ambil segenggam garam dan masukkan ke dalam air dalam sebuah gelas besar. Aduk air garam tersebut secukupnya. Buang ampas garam yang mengendap di dasar gelas. Terus air garam tersebut diminumkan kepada sang korban. Seperti halnya minyak tanah dan minyak goreng, air garam juga berfungsi sebagai anti toxin yang bisa melindungi jantung dan organ vital dari serangan racun bisa ular.
3. Jika korban digigit pada jam-jam berbahaya yang sudah dijelaskan di atas, maka cara yang cukup ampuh adalah dengan cara setrum. Dengan menggunakan accu kecil yang tidak berdaya listrik tinggi, tempelkan saja kabel negatif (-) dan positif (+) ke bekas gigitan. Awas, jangan sampai daerah yang bukan gigitan ikut tersetrum. Saat proses setrum berlangsung dan racun bisa disedot oleh listrik, sang korban tidak akan mengalami rasa sakit, paling akan merasa sedikit hangat. Jika bisa sudah habis disedot oleh listrik, korban pun akan merasa kesakitan. Saat itulah, proses setrum dihentikan segera agar tidak membahayakan korban.
4. Jika gigitan sudah terjadi lama dan sudah menimbulkan borok, maka cara yang digunakan adalah dengan proses pembakaran. Ambil tanah liat basah dan tempelkan ke daerah sekeliling bekas gigitan. Hal ini untuk melindungi daerah yang tidak terkena gigitan ular. Jika sekeliling daerah gigitan sudah terlindungi oleh tanah liat, baru kemudian dilakukan proses pembakaran. Ambil bara api secukupnya dan letakkan ke daerah gigitan. Jika bara api padam, nyalakan kembali. Saat racun bisa belum tuntas disedot oleh api, korban tidak akan mengalami rasa sakit atau panas. Namun jika sudah mulai terasa proses penyedotan berlangsung, korban akan mulai mengalami rasa hangat. Ketika racun bisa sudah habis tersedot, korban pun akan langsung merasa kepanasan. Saat itulah, proses pembakaran dihentikan.
Terkadang cara pembakaran ini harus memakan waktu dua hari. Hal itu terjadi karena gigitan yang sudah cukup lama, sehingga proses penyedotan tidak langsung selesai satu kali. Jadi, hari pertama dilakukan proses pembakaran. Keesokan harinya, hal pembakaran dilakukan kembali, sampai pasien betul-betul merasakan sakit sebagai pertanda bahwa racun bisa sudah habis tuntas disedot.
Demikian tips yang diberikan oleh Surjana, sang pawang ular. Silaturahmi yang kami lakukan ternyata tidak sia-sia. Ada tips berharga yang bisa kami bawa pulang Mudah-mudahan tips ini bermanfaat.

sumber : http://racheedus.wordpress.com/2010/03/31/tips-mengobati-gigitan-ular/

Obat untuk Pertolongan Pertama dan Pengelolaan Obat dalam Rumah Tangga

H. SULANTO SALEH-DANU R
Bagian Farmakologi Klinik Fak. Kedokteran UGM

Pendahuluan

Obat dalam rumah tangga sangat penting dalam penatalaksanaan kesehatan. Ketaktersediaan obat dasar /sederhana di rumah dapat mengakibatkan kesakitan menjadi lebih parah, apalagi jika penatalaksanaannya tidak tepat dan lambat. Kecelakaan merupakan peristiwa tidak terduga yang menimpa seseorang. Peristiwa tersebut terjadi begitu saja, tidak direncanakan, tidak mengenal waktu, tidak mengenal tempat, dan tidak memilih siapa yang akan mendapatkannya. Kecelakaan dapat berakibat fatal, menimbulkan cacat tubuh atau bahkan tidak meninggalkan bekas sama sekali. Hal ini sangat tergantung dari faktor penyebab, peristiwa itu sendiri, dan daya tahan korban.

Penanganan yang tepat dan cepat menentukan keberhasilan penanganan kecelakaan. Jika penanganan tidak tepat dan lambat kondisi pasien dapat menjadi semakin parah. Sebaliknya, jika penatalaksanaan dilakukan dengan cepat dan tepat dapat mencegah kematian atau perburukan kondisi korban. Kecelakaan di rumah tangga cukup tinggi, seperti jatuh dari tangga/pohon, tersayat pisau/pecahan gelas; tersiram air/minyak panas, kemasukan benda asing ke dalam hidung/telinga, salah minum obat, dan sebagainya. Untuk melakukan pertolongan pertama, peralatan dan obat-obatan di rumah sangat terbatas sehingga untuk melakukan pertolongan pertama diperlukan pengetahuan dan keterampilan sederhana yang tidak memperparah kondisi korban. Selain itu, diperlukan ketepatan dalam menentukan kapan dirujuk ke rumah sakit.

Makalah ini akan memaparkan secara ringkas tentang pertolongan pertama kecelakaan di rumah tangga dan pengelolaan obat yang baik dirumah tangga.

Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Rumah Tangga

Kecelakaan di rumah tangga dapat dikelompokan menjadi 2 kelompok besar:

murni kecelakaan ( trauma fisik, panas, kimia, dll)
kedaruratan medik ( umumnya karena penyakit yang diderita seperti kejang, tidak sadar, ngamuk, dan sebagainya ).
Murni Kecelakaan

Beberapa kejadian yang sering dijumpai di rumah tangga:

Memar

Memar terjadi karena trauma/benturan benda keras. Jatuh ke lantai terbentur meja tembok. Tanda yang terlihat adanya benjolan pada bagian yang terantuk, kadang disertai wama kebiruan ( dapat muncul esok hari ). Benjol dan kebiruan disebabkan karena pembuluh darah pada bagian yang terkena benturan pecah dan darah masuk kejaringan sekitarnya. Cara mengatasinya jika tidak ada luka langsung dikompres dingin pada bagian yang terbentur. Hal ini untuk mencegah bertambah banyak darah yang merembes ke jaringan. Pengompresan juga akan mengurangi udema (pembengkakan). Pada hari berikut dilihat kondisi pembengkakan berkurang atau tidak. Pada periode ini penatalaksanaan ditujukan untuk mengurangi/menghilangkan pembengkakan. Cara yang digunakan dengan memberikan kompres panas selama 3-5 menit, untuk melebarkan pembutuh darah setempat, setelah itu dikompres dingin selama 1-2 menit. Hal ini dilakukan 4 - 5 kali sehari sampai bengkak menghilang. Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan kompres panas yakni suhu panas jangan sampai menimbulkan luka bakar. Kompres panas dapat menggunakan air panas dalam kantong atau dengan obat pemanas kulit ( salep/ krim / balsam ). Penggunaan obat yang ditempatkan pada kulit perlu diperhatikan efeknya.

Memar dapat terjadi di semua bagian tubuh. Untuk memar yang terjadi di sekitar mata, misalnya terkena tinju. Cara penatalaksanaan sama yakni dalam 24 jam pertama diberikan kompres dingin, selanjutnya kompres panas dingin berganti-ganti. Hal yang perlu diperhatikan adalah penyebab dan kondisi memar mata yang dapat menimbulkan penyulit, misal tulang dasar kepata retak atau tulang sekitar bola mata retak/patah. Untuk memastikan biasanya diawali dengan melihat ukuran trauma, ada tidaknya gangguan penglihatan. Jika diduga terjadi keadaan semacam ini maka harus segera dirujuk ke rumah sakit.

Laserasi atau Luka Parut

Luka parut disebabkan karena benda keras yang merusak permukaan kulit, misalnya karena jatuh saat berlari. Permukaan kulit yang rusak mengakibatkan terjadi perdarahan. Banyaknya perdarahan tergantung dari lokasi luka, dalam dan luas luka. Luka parut di kepala ( misal terantuk ) umumnya minimbulkan perdarahan lebih banyak dibanding di tempat lain. Cara mengatasi luka parut, bila ada perdarahan dihentikan terlebih dahulu dengan cara menekan bagian yang mengeluarkan darah dengan kasa steril atau saputangan/kain bersih. Kemudian cuci dan bersihkan sekitar luka dengan air dan sabun. Luka dibersihkan dengan kasa steril atau benda lain yang cukup bersih. Perhatikan pada luka, bila dijumpai benda asing ( kerikil, kayu, atau benda lain ) keluarkan. Bila ternyata luka terlalu dalam, rujuk ke rumah sakit. Setelah bersih dapat diberikan anti-infeksi lokal seperti povidon iodine atau kasa anti-infeksi.

Terpotong atau Teriris

Terpotong adalah bentuk lain dari perlukaan yang disebabkan oleh benda tajam, bentuk lukanya teratur dan dalam, perdarahan cukup banyak, apalagi kalau ada pembuluh darah arteri yang putus terpotong. Cara mengatasinya pertama, menangani perdarahan terlebih dahulu yakni dilakukan dengan menekan bagian yang mengeluarkan darah dengan menggunakan kasa steril atau kain yang bersih. Bila ada pembuluh nadi yang ikut terpotong, dan cukup besar, dilakukan pembalutan torniquet. Pembalutan dilakukan dengan menempatkan tali/ikat pinggang/saputangan pada bagian antara luka dan jantung secara melingkar, kemudian dengan menggunakan sepotong kayu/ballpoint tali/ikat pinggang/saputangan tadi diputar sampai lilitannya benar-benar kencang (lihat gambar 1). Tujuan cara ini untuk menghentikan aliran darah yang keluar dari luka. Setelah itu, luka ditutup dan rujuk ke rumah sakit. Pembebatan torniquet dilakukan pada lengan atas atau paha. Pembebatan di tempat lain tidak akan efektif. Pada luka yang teriris dioles anti infeksi kemudian ditutup kasa steril.

Luka Bakar

Luka Bakar sering terjadi di rumah tangga di antaranya terkena api, tersiram air panas, minyak panas, sampai kuah masakan yang panas. Berat ringan luka bakar sangat tergantung pada luas dan dalam luka bakar tersebut. Luka bakar dibedakan atas, luka bakar kering umumnya karena api, sengatan listrik, logam panas; luka bakar karena cairan panas, air mendidih, uap panas, minyak panas, dll; luka bakar karena zat kimia, asam pekat, alkali pekat, dll. Tanda-tanda luka bakar sesuai tingkat keparahannya, yakni luka bakar ringan rasa panas dan nyeri, kemerah-merahan pada bagian yang terkena panas, kadang-kadang ada pembengkakan. Luka bakar sedang cirinya bagian yang terkena lebih dalam dari permukaan kulit, rasa panas dan nyeri lebih hebat, selain kemerahan juga timbul gelembung yang berisi cairan. Luka bakar berat cirinya jaringan yang terkena lebih dalam sampai jaringan di bawah kulit, tampak ada jaringan yang mati ( kehitaman ). Hal yang perlu diperhatikan selain kedalaman luka bakar juga luas permukaan kulit yang terkena trauma panas. Semakin luas permukaan kulit yang terkena semakin membahayakan jiwa korban.

Penatalaksanaan luka bakar tergantung pada tingkat keparahannya.

Luka bakar ringan
Derajat ringan jika luas kurang dari 50% atau derajat sedang dengan dengan luas kurang dari 15 % atau derajat berat kurang dari 2%. Bagian yang terkena panas dikompres dengan air dingin atau dialiri air dingin. Bila terlalu luas segera rujuk kerumah sakit. Bagian yang melepuh jangan dipecah, tetapi ditutupi. Tidak dianjurkan mengolesi luka bakar dengan odol/kamfer, keadaan ini justru akan memperberat kondisi luka bakar dan akan menambah penderitaan, sebab saat membersihkan akan terasa sakit.
Luka Bakar Sedang.
Derajat ringan dengan luas lebih dari 50%, derajat sedang dengan luasc15-30%, atau derajat berat dengan luas lebih dari 2 % perlu segera dirujuk ke rumah sakit dengan menutupi bagian yang terkena panas.
Luka bakar berat.
Lebih parah dan lebih luas dari kondisi luka bakar sedang, segera rujuk ke rumah sakit yang lengkap.
Obat-obatan yang diperlukan pada luka bakar, terutama bila permukaan kulit terbuka, adalah anti infeksi yang diberikan secara oles/topikal untuk mencegah kemungkinan terinfeksi. Hal lain yang perlu diperhatikan karena dapat mengancam korban luka bakar adalah kehilangan cairan tubuh (dehidrasi), karena permukaan kulit yang rusak, infeksi, cacat tubuh karena adanya jaringan parut akibat luka bakar (kontraktur). Untuk luka bakar karena zat kimia perlu penatalaksanaan khusus, secara umum luka bakar dialiri air dingin lebih lama ( 20 - 30 menit ), tutup dengan kain halus, dan rujuk ke rumah sakit.

Terkilir, Lepas Sendi, dan Patah Tulang

Keadaan ini sering terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Cara mengatasi terkilir, pertama dilakukan kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan sendi, kemudian dilakukan pembalutan ketat dua lapis untuk mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan. Istirahatkan sampai bengkaknya hilang. Lepas sendi (luxasio) sering terjadi pada usia lanjut, terutama sendi mandibula. Penatalaksanaan lepas sendi harus dilakukan di rumah sakit oleh ahli ortopedi untuk mengembalikan sendi ke posisi normal. Patah tulang (fracture) dapat tertutup dapat terbuka. Patah tulang terbuka terjadi jika salah satu ujung tulang keluar permukaan kulit sehingga menimbulkan luka. Patah tulang yang banyak terjadi dalam rumah tangga karena jatuh dari atap, dari pohon, atau terpeleset. Pada wanita usia lanjut banyak terjadi patah tulang di leher tulang paha ( colum femur ). Penatalaksanaan patah tulang dilakukan di rumah sakit. Namun demikian, sebelum dirujuk ke rumah sakit dapat dilakukan pertolongan pertama sebagai berikut: korban dibaringkan, bagian tulang yang diperkirakan patah diistirahatkan, jangan sampai bergerak. Untuk itu harus dilakukan pembidaian. Prinsip pembidaian adalah "mematikan" dua persendian yang membatasi bagian tulang yang patah. Pembidaian dilakukan agar bagian yang patah tidak bergerak atau bergeser. Pada patah tulang terbuka selain tindakan seperti di atas, perdarahan dihentikan dan luka ditutupi dengan kain steril atau kain bersih agar tidak terkontaminasi bakteri. Selanjutnya dirujuk ke rumah sakit. Pada fraktur terbuka tidak boleh menarik atau membetulkan bagian yang patah dan/atau memasukan ujung tulang yang mencuat keluar.

Mimisan atau Perdarahan Hidung.

Kejadian ini sering terjadi pada anak-anak, baik karena dikorek-korek atau karena hal lain (demam). Cara mengatasi yang paling mudah dengan mendudukkan anak agak menunduk, cuping hidung kanan kiri dipencet bersamaan, dan bernapas melalui mulut. Tunggu sampai 10 menit. Bila darah masih keluar, segera rujuk ke rumah sakit. Penggunaan cara tradisional dengan daun sirih, dapat membantu menghentikan perdarahan karena daun sirih mengandung zat yang menyempitkan pembuluh darah.

Pingsan (syncope)

Pingsan adalah suatu keadaan seseorang kehilangan kesadarannya. Hal ini sering terjadi karena kondisi fisik ataupun mental tidak baik. Cara mengatasi keadaan ini, sebelum melakukan tindakan perhatikan pernapasannya. Bila masih bernapas segera baringkan dengan posisi kepala lebih rendah dari dada dan kaki, pakaian yang kencang dilonggarkan. Badan dihangatkan. Pingsan karena kejiwaan agak sulit ditangani sebab biasanya disertai kejang ( misal dalam keadaan histeris ). Bila tidak bernapas, raba nadinya, bila tidak teraba, lakukan resusitasi jantung paru. Bila tidak dapat segera rujuk ke rumah sakit

Benda asing

Benda asing adalah benda yang tidak biasa di dalam tubuh, seperti duri menusuk dan tertinggal dalam kulit, biji-bijian yang dimasukkan ke dalam hidung telinga, telinga kemasukan serangga, dan saluran napas tersumbat makanan. Kejadian yang sering dijumpai adalah anak-anak yang memasukkan benda asing ke lubang hidung. Cara mengatasinya, bila benda asing tidak terlalu besar, diusahakan untuk bersin. Caranya dengan mencium bubuk merica. Jika dengan cara tersebut tidak berhasil segera dirujuk ke rumah sakit. Jangan mengkorek atau menyemprot dengan air karena hal ini dapat memperparah keadaan atau benda asing semakin dalam.

Jika ditemukan benda asing di telinga, misalnya serangga harus dikeluarkan dengan meneteskan minyak mineral (gliserin/parafin cair) atau obat tetes telinga, kemudian miringkan dan amati benda asing tersebut keluar atau tidak. Bila tidak keluar, jangan melakukan tindakan apapun sebab dapat merusak saluran atau selaput kendang telinga. Benda asing di mata, prinsip jangan menggosok-gosok kelopak mata. Bila ada darah segera rujuk ke rumah sakit. Bila debu yang halus, dapat dilakukan dengan membalik kelopak mata, dengan ujung kapas atau saputangan yang dibasahi ambil debu yang ada di mata. Dapat juga dilakukan dengan gelas pencuci mata, atau dengan mengaliri air bersih. Bila benda asing menancap pada selaput lendir bola mata, segera rujuk kerumah sakit. Benda asing dikulit, misal duri, bila ujung duri masih teraba cabut dengan alat penjepit yang telah dibersihkan/disucihamakan. Bila halus, duri bambu/kaktus/ulat bulu, dapat dengan cara menempelkan plester pada kulit yang tercancap duri halus, kemudian plester dicabut dengan cepat. Lakukan berulang-ulang sampai duri/bulu halus tercabut semua. Bila Benda asing masuk ke dalam tenggorokan, sehingga menyumbat saluran nafas, perlu dilakukan tindakan yang cepat dan segera. Pada bayi dengan cara mengangkat kedua kaki dan tepuk punggungnya. Pada anak-anak, dengan cara tengkurupkan pada lutut, atau kursi yang dibalik tepuk punggungnya. Pada anak yang besar atau dewasa dengan metode Heimlich. Bila tidak berhasil segera rujuk ke rumah sakit. Duri ikan yang tercancap ditenggorokan dapat diatasi dengan menelan bakpao, atau nasi/ketan yang dikepal kemudian ditelan. Bila tidak berhasil rujuk ke rumah sakit.

Keracunan.

Dalam rumah tangga keracunan dapat terjadi karena makanan/minuman misal keracunan singkong, bongkrek, jengkol, minuman lapen atau karena zat kimia seperti baygon, pemutih, racun tikus, dan lainnya. Keracunanan makanan dan minuman ditandai dengan gangguan saluran cerna, mual, muntah, sampai diare, kepala berputar-putar, pada keadaan yang berat dapat terjadi gangguan gangguan pernapasan dan dapat meninggal dunia, misalnya kejadian keracunan bongkrek di daerah Banyumas. Khusus untuk keracunan karena makan jengkol, ditandai dengan gangguan saluran kemih, berupa nyeri dan air seni sedikit. Cara mengatasi secara umum, bila baru terjadi dan korban masih sadar, dengan mengeluarkan bahan makanan dari lambung dengan memacu muntah. Caranya dengan mengorek tenggorokan dengan jari. Bila tidak sadar segera rujuk ke rumah sakit, apalagi telah muncul tanda kebiruan (sianotis) pada daerah-daerah ujung jari dan bibir. Untuk mengatasi keracunan kimiawi diperlukan penatalaksanaan khusus dan hanya dilakukan di rumah sakit. Akan sangat menolong bila korban yang dirujuk ke rumah sakit disertai dengan zat racun yang diminum/dimakan. Beberapa cara tradisional yang dilakukan dengan minum air kelapa muda dan sebagainya. Hal ini dapat dilakukan bila korban sadar. Jangan sekali-kali memasukkan makanan-minuman melalui mulut pada keadaan pasien tidak sadar.

Gigitan hewan, Sengatan Serangga dan Racun dari Tumbuh-tumbuhan.

Kejadian gigitan/sengatan dari hewan maupun tumbuhan dapat terjadi pada rumah tangga. Mulai dari hewan kecil, seperti tungau, pinjal, lebah, nyamuk, kaki seribu, kelabang, sampai ular, anjing. Akibat yang nyata terlihat adanya perlukaan pada kulit dan adanya tanda peradangan ( merah bengkak, sakit/nyeri ). Pada kondisi yang lebih buruk dapat terjadi kekakuan / kelumpuhan bagian yang terluka. Khusus pada gigitan ular yang beracun ada dua lubang bekas masuknya taring ular berbisa. Cara mengatasi gigitan hewan ( anjing, kucing, kera ) korban ditenangkan luka dicuci dengan air bersih dan sabun, beri antiseptik balut, dan rujuk ke rumah sakit. Bila ada perdarahan hentikan perdarahan dengan cara seperti luka potong atau luka sayat. Jika luka karena sengatan serangga, segera lepas serangga dari tempat gigitannya, dengan menggunakan minyak pelumas, atau terpentin atau minyak cat kuku. Setelah terlepas (kepala dan tubuh serangga) luka dibersihkan dengan sabun dan diolesi calamine atau krim antihistamin. Bila tersengat lebah, ambil sengatnya dengan jarum halus, bersihkan dan oleskan krim antihistamin atau kompres es bagian yang tersengat. Bila menunjukkan adanya tanda-tanda membahayakan, seperti kepala berputar-putar, mual-muntah, pucat apalagi sampai sesak napas, segera rujuk ke rumah sakit. Sementara, penanganan gigitan ular beracun dengan melakukan torniquet antara bekas gigitan dengan jantung, istirahatkan bagian yang tergigit, seperti kita menangani patah tulang. Rujuk ke rumah sakit. Jangan melakukan sayatan silang dan menghisap darah dari luka sayatan tersebut, sebab selain membahayakan diri bagi yang menghisap darah, juga akan menimbulkan luka infeksi pada korban.

Pengelolaan Obat dalam Rumah Tangga

Kita telah minum obat, mengoleskan obat, bahkan mendapat suntikan obat. Apa sebenarnya obat itu? Obat adalah suatu senyawa/bahan kimia yang berasal dari luar tubuh dan akan mengakibatkan perubahan fungsi biologi jaringan atau organ jika masuk ke dalam tubuh manusia. Tujuan meminum obat adalah untuk mencegah atau menyembuhkan penyakit. Untuk mencapai tujuan pengobatan dan penatalaksanaan kejadian-kejadian di rumah tangga, perlu disediakan obat sederhana. Walaupun obat yang tersedia sederhana, namun perlu dikelola dengan baik. Pengelolaan yang tidak baik selain menyebabkan biaya terbuang percuma juga dapat membahayakan jiwa. Salah satu contoh seorang intelektual meninggal dunia karena meminum racun serangga yang diletakkan di tempat menyimpan obat. Secara umum pengelolaan obat di rumah tangga mencakup jenis obat dan alat kesehatan yang harus tersedia; jumlah yang harus disediakan; dimana membelinya; cara menyimpannya; cara mengetahui obat yang rusak; dan cara penggunaan yang benar. Pengelolaan obat di rumah tangga dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga karena yang paling sering tinggal di rumah, mengenal seisi rumah, dan yang pasti seorang ibu sangat peka terhadap kesehatan seisi rumah. Penyediaan obat tidak harus selengkap di rumah sakit, tetapi cukup untuk mengatasi keadaan darurat rumah tangga. Obat-obat yang harus tersedia dapat dikelompokkan sebagai berikut obat-obat luar, obat-obat yang dibeli sendiri, dan obat-obat khusus yang didapat dari resep dokter. Ketiga golongan obat harus jelas dan disimpan dalam tempat yang terpisah.Pengelompokan yang paling mudah adalah dengan memisahkan obat luar dengan obat yang diminum. Obat yang diminum untuk bayi dipisahkan dari obat anak dan obat untuk dewasa. Cara pemisahan ini minimal dapat mencegah salah penggunaan.

Jenis Obat dan Alat Kesehatan yang Perlu Tersedia

Jenis persediaan obat dan alat kesehatan di rumah tangga sangat tergantung pada kejadian yang sering dialami di rumah tangga, misalnya demam, anak kejang (stuip), dan perlukaan. Obat dan alat kesehatan yang disediakan harus berkaitan dengan hal tersebut. Secara umum berdasar angka kejadian obat dan alat kesehatan yang perlu disediakan adalah obat batuk ( anak dan dewasa ): Obat Batuk Hitam (OBH), Obat Batuk Putih (OBP), tablet antibatuk; obat sakit perut/diare: oralit, carbon adsorbent (norit®), tablet maag; obat pengurang rasa nyeri/demam: parasetamol sirup dan tablet, aspirin tablet (khusus dewasa); obat untuk alergi: ctm, dan salep antihistamin; obat anti mabuk (khusus bagi yang sering bepergian); obat yang digunakan secara topikal (dioleskan pada kulit): cairan antiseptik (mercurochrom, povidon iodine), salep/krim anti histamin, salep/krim pengurang rasa nyeri (kayu putih, minyak telon, balsern dll.), dan tetes mata. Alat kesehatan yang diperlukan di rumah tangga antara lain adalah kasa pembalut, pembalut elastis, kasa steril, plester biasa maupun yang sudah ada anti infeksinya, pembalut segitiga (mitela), peniti, pinset, termometer, dan gelas pencuci mata.

Jumlah yang Harus Tersedia

Jumlah obat dan alat kesehatan yang harus tersedia sangat tergantung pada situasi. Besar kecil lemari obat tergantung dari jauh tidaknya rumah dengan fasilitas kesehatan, kemudahan mencapainya, serta kejadian di rumah tangga. Kecelakaan yang sering terjadi di rumah tangga dan kesulitan mencapai fasilitas kesehatan menyebabkan ketersediaan obat dan alat kesehatan di rumah tangga harus lengkap jenis dan jumlahnya.


Tempat Mendapatkan Obat dan Alat Kesehatan

Pengadaan obat tidak menjadi persoalan sebab banyak toko obat/apotik yang menyediakan obat dan alat kesehatan. Usahakan membeli pada toko obat yang telah mendapat izin resmi dari departemen kesehatan (ada asisten apoteker), perhatikan kemasannya, dan mintalah petunjuk penggunaan.

Cara Penyimpanan Obat dan Alat Kesehatan

Kotak/lemari obat ditempatkan pada tempat yang mudah terjangkau, namun tidak mudah dijangkau oleh anak-anak. Jangan ditempatkan di daerah yang terkena cahaya matahari langsung, hindari penempatan pada tempat yang lembab dan basah. Bahan kotak/lemari obat dapat bermacam-macam, dapat terpisah sendiri (yang ideal), dapat bersama dengan barang lain, namun harus jelas pemisahannya. Setiap obat yang disimpan harus diberi etiket/label yang jelas, nama obat, cara penggunaan, dan tanggal dibeli. Bedakan label penggunaan obat luar dan obat dalam (yang diminum). Penyimpanan yang baik dapat mencegah salah penggunaan dan mencegah kerusakan obat. Agar penyimpanan tetap baik perlu dikontrol dan dibersihkan secara periodik.

Obat Rusak

Penyimpanan yang baik dapat mencegah kerusakan. Obat cepat menjadi rusak bila terpapar sinar matahari, kelembaban udara, dan udara yang sangat kering. Ciri obat rusak antara lain adanya perubahan warna, bentuk ( pecah, tumbuh kristal, lembab); bila berupa sirup/campuran saat dikocok tidak tercampur, sudah lewat batas kadaluwarsa. Dalam kondisi tersebut obat harus dibuang dan jangan digunakan. Perlu diperhatikan pembuangan obat sebaiknya memperhatikan lingkungan, sebaiknya dihancurkan terlebih dahulu.

Cara Penggunaan

Obat dapat merugikan jika digunakan secara tidak tepat. Untuk menggunakan obat secara aman ketahui aturan pakainya, dosis yang harus diminum dan frekuensi minum dalam sehari (24 jam), lama minum obat. Untuk pengobatan sendiri atau self-medication dibatasi tidak lebih dari 2 X 24 jam jika gejala tidak berkurang segera ke dokter. Jenis obat yang harus diminum sesudah makan jika obat tersebut merangsang lambung sehingga timbul rasa pedih. Hal ini terutama karena obat yang diminum bersifat asam. Dalam kondisi semacam ini memang dianjurkan meminum obat 1-2 jam sesudah makan. Obat seperti vitamin dan obat yang mengandung enzim pencernaan, sebaiknya diminum bersama makan. Obat -obat resep dokter bila tidak ada informasinya tanyakan pada dokter yang memberi resep atau pada apoteker yang memberikan obat. Dengan cara demikian penjelasan yang lengkap tentang cara menggunakan obat yang benar dan rasional didapatkan. Jika timbul gejala yang asing setelah minum obat seperti gatal, buyer, lemes, mual-muntah, ataupun diare, segeralah ke dokter/rumah sakit. Hal tersebut disebabkan timbulnya efek samping obat. Efek samping dapat terjadi pada setiap orang, berupa reaksi alergi (gatal, biduren, diare, sesak nafas atau shock), karena efek obat tersebut atau efek ikutan (ngantuk, mual, lemes). Alergi tidak dapat diduga sebelumnya, sedangkan efek ikutan obat dapat diduga sebelumnya.

PENUTUP.

Beberapa hal yang perlu ditekankan antara lain, perlu disediakan tempat khusus/kotak/lemari untuk menyimpan obat dirumah tangga. Obat perlu dikelola dengan baik dan teratur oleh ibu rumah tangga. Pengelola obat rumah tangga mengetahui dan menguasai cara penggunaan obat yang baik dan rasional dirumah tangga. Dengan demikian peran ibu rumah tangga sangat besar dalam pengobatan yang baik dan rasional di rumah tangga.

Daftar Pustaka

Darwis, A., dkk. Buku Pedoman Pertolongan Pertama. Jakarta: Kantor Pusat PMI; 2001.
Dwipahasto, I; Suryawati, S; Santo, S; Pemakaian dan Pengelolaan Obat di Rumah Tangga. Yogyakarta: Lab. Farmakologi Klinik Fak Kedokteran UGM;1988.
Shryock, H., Modern Medical Guide. Bandung: Indonesian Publishing House; 1982.
Smerdon, G, P3K untuk Orang Tua. Jakarta: Arcan;1994.

Senin, 03 Januari 2011

Pembalakan Liar di Kalteng masih akan Terjadi

ANTARA/ M Yamin Geli/pj
MUARA TEWEH--MICOM: Kepolisian memperkirakan aktivitas kejahatan bidang kehutanan terutama pembalakan liar atau illegal logging pada 2011 di wilayah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah masih akan terjadi .

"Luasnya kawasan hutan di daerah ini membuat kami kesulitan melakukan pengawasan secara maksimal," kata Kapolres Barito Utara (Barut), AKBP Yan Frits Kaiway di Muara Teweh, Senin (3/1).

Kapolres Barito Utara AKBP Kaiway mengatakan belum maksimalnya pengawasan ini memberikan peluang bagi masyarakat dan pengusaha untuk melakukan pelanggaran maupun tindak pidana atau kejahatan bidang kehutanan.

Namun polisi, kata dia, tetap memerangi praktik pembalakan liar itu melalui Operasi Wanalaga Telabang dengan melibatkan masyarakat dan pihak perusahaan yang bergerak di sektor usaha perkayuan di wilayah kabupaten pedalaman Sungai Barito ini.

"Mari saling kerja sama untuk memerangi praktik pembalakan liar terutama di areal kawasan hutan," katanya.

Kapolres Barito Utara menjelaskan, upaya pemberantasan pembalakan liar ini merupakan salah satu penanganan dari salah satu jenis tindak pidana yang menjadi perhatian utama Kapolri Jenderal Timur Pradopo.

Tahun 2010 , tindak pidana kejahatan bidang kehutanan di kabupaten pedalaman Kalimantan Tengah ini sebanyak 23 kasus meningkat dibanding tahun sebelumnya hanya 13 perkara, sehingga masyarakat masih mengeluhkan kesulitan mendapat kayu untuk kebutuhan setempat.

"Operasi yang kami lakukan sering menjadi keluhan, namun itu merupakan upaya pemberantasan pembalakan kayu liar di daerah ini," jelasnya.

Polres Barito Utara dalam menekan kegiatan pembalakan liar dengan menempatkan sejumlah personil pada pos polisi di kilometer 8 Jalan Negara Muara Teweh - Banjarmasin dan kilometer 7 Jalan Muara Teweh - Puruk Cahu. (Ant/X-12)
sumber : media indonesia

Pencinta Alam Sepakati Piagam Cibodas

CIBODAS,Pencinta Alam Indonesia di Cibodas, Jawa Barat, dalam rangkaian Lomba Kebut Gunung (LKG) 2010 yang digelar Vanaprastha bekerjasama dengan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sabtu (18/12), membuat kesepakatan tentang Piagam Cibodas.

Ketua Umum Vanaprastha Adhyaksa Dault mengatakan, Piagam Cibodas lahir dilandasi keprihatinan yang mendalam terhadap kondisi hutan nusantara yang terus mengalami degradasi dan kini dalam ambang batas yang mengerikan.

"Perwujudan Piagam Cibodas sebagai bentuk kerinduan semua elemen bangsa yang merindukan menghirup udara segar dengan mencium wewangian alami dedaunan yang berselimutkan embun pagi," katanya.

Tiga hal yang disepakati dalam Piagam Cibodas yang ditandatangani tiga perwakilan pencinta alam Indonesia, yakni dari Wanadri, Mapala UI dan Vanaprastha, yaitu: Pertama, mendesak pemerintah untuk segera melakukan moratorium segala bentuk aktivitas ekspoiltasi hutan oleh para pemegang HPH dan para illegal logger di seluruh kawasan hutan nusantara.

Kedua, mendesak pemerintah mengambil sikap tegas dan menegakkan law enforcement terhadap para penjarah tanpa pandang bulu yang nyata telah menggundulkan hutan hingga menimbulkan bencana kemanusiaan.

Ketiga, mendesak pemerintah mengkaji ulang kebijakannya untuk segera mengembalikan fungsi hutan nusantara sebagai bagian terbesar paru-paru dunia untuk keberlanjutan hidup dan kemaslahatan umat manusia di muka bumi ini.

Menko Kesra Agung Laksono yang diminta tanggapannya, menyatakan sangat setuju dengan moratorium segala bentuk aktivitas eksploitasi hutan. "Kepedulian terhadap alam dan lingkungan harus lebih ditingkatkan oleh semua elemen bangsa. Jika tidak, bencana akan cenderung semakin tinggi dan frekuensi semakin banyak. Piagam Cibodas, mengingatkan pemerintah untuk segera melakukan moratorium, mengambil sikap tegas dan menegakkan hukum dan mengkaji ulang kebijakan," katanya.

sumber : Kompas

60 Persen Hutan Dalam Kondisi Kritis

Ilustrasi                                                            WWF

BANDARLAMPUNG, Sekitar 60 persen areal hutan di Provinsi Lampung masih dalam kondisi kritis sehingga perlu dilakukan upaya konservasi untuk mengembalikan fungsinya, kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Warsito, di Bandarlampung, Minggu (19/12/2010).

"Kondisi hutan di Provinsi Lampung sekitar satu juta hektar sudah sangat kritis dengan tingkat kerusakan hingga mencapai 60 persen," ujarnya.

Menurut dia, kerusakan hutan terjadi akibat perambahan yang dilakukan masyarakat, maupun perusahaan tanpa memperhatikan keseimbangan alam yang ada.

"Tingkat kerusakan hutan terjadi diakibatkan adanya perambahan warga maupun pihak perusahaan yang tinggal di kawasan hutan lindung, untuk itu perlu digalakkan kembali penanaman pohon di daerah hutan yang mulai mengalami kerusakan," kata dia.

Kegiatan penanaman pohon dalam upaya peningkatan dan pemulihan kondisi hutan di Provinsi Lampung telah dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat dan juga pemerintah setempat.

"Jumat lalu di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung telah dicanangkan hari menanam guna mendukung terlaksananya program Pemerintah pusat dalam penanaman satu milyar pohon di seluruh Indonesia," terangnya.

Selain kabupaten itu, Pringsewu juga telah mencanangkan hari menanam guna mendukung pemulihan serta mengurangi kerusakan hutan yang telah mencapai 60 persen dari luas seluruhnya.

Kerusakan hutan yang paling parah, terjadi di kawasan hutan produksi, hal itu diakibatkan karena adanya penebangan dari pihak perusahaan yang telah mendapatkan izin pengelolaan.

Namun pada kenyataannya, ia menambahkan, perusahaan tersebut tidak melakukan penanaman kembali terhadap hutan yang ditebang sehingga kerusakan semakin parah.

Untuk itu, Dinas Kehutanan Provinsi telah memprogramkan tanaman rakyat maupun hutan kemasyarakatan guna mengantisipasi kerusakan hutan yang kondisinya sudah kritis.

"Kerusakan yang ada jika tidak segera ditangani dampak dari kerusakan hutan akibat penebangan hutan atau pembalakan liar akan menimbulkan penurunan kualitas lingkungan hingga akhirnya terjadi peristiwa bencana seperti tanah longsor, maupun banjir," katanya.

Seluruh elemen masyarakat, pengusaha yang memiliki usaha di sekitar hutan ataupun yang tidak juga dapat saling bahu-membahu guna memulihkan kondisi hutan di Provinsi Lampung khususnya dan Indonesia pada umumnya.

"Penanaman pohon tidak harus berupa pohon kayu saja melainkan dapat juga melakukan penanaman pohon produksi seperti pohon buah-buahan misalnya mangga, durian, rambutan sehingga dapat dimanfaatkan juga hasil buahnya oleh masyarakat di sekitarnya," imbuhnya.
sumber : ANT

Konservasi dari Kocek Sendiri

KOMPAS/A HANDOKO
Hutan konservasi yang ditanam secara swadaya oleh komunitas OFM Capusin di Bukit Tunggal, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (22/12). Hutan seluas 100 hektar ini merupakan upaya menghadirkan kembali nuansa firdaus yang hilang akibat pembalakan liar.

Hutan, bagi masyarakat Dayak, tidak ubahnya pasar swalayan yang menyediakan semua kebutuhan hidup. Penjarahan kayu yang tak terkendali, disusul demam perkebunan kelapa sawit, kini menyebabkan masyarakat Dayak kehilangan sumber penghidupan.

Dipelopori biarawan dari Ordo Fratrum Minorum Capusin (OFM Cap) Provinsi Pontianak, masyarakat Dayak berusaha menghutankan kembali tanah adat yang telah gundul.

”Awalnya sulit meyakinkan masyarakat. Tetapi, setelah melihat mata air tak pernah kering ketika musim kemarau, semua orang baru percaya,” kata Propinsial OFM Cap Pontianak Samuel Sidin Oton OFM Cap saat ditemui di Bukit Tunggal, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pekan lalu.

Bukit Tunggal adalah salah satu bukit di jalur trans-Kalimantan. Bersama masyarakat, Samuel dan sejumlah biarawan OFM Capusin menjadikan Bukit Tunggal seluas 100 hektar sebagai hutan konservasi.

Upaya konservasi secara mandiri itu dimulai Samuel tahun 1998, yang dilatarbelakangi kekhawatiran akan dampak buruk pembalakan hutan liar di Kalimantan Barat.

Samuel dan Benedictus adalah biarawan asli Dayak. Samuel dari Dayak Menyuke, sedangkan Benedictus dari Dayak Bidayuh. Cita-cita mereka sederhana: membuat lingkungan yang lestari di tengah ancaman bencana dan tekanan perkebunan kelapa sawit.

”Kami lakukan sebisa kami dari upaya yang kecil ini. Udara yang sangat segar dan air yang mengalir sepanjang tahun ini rasanya adalah awal yang bagus untuk terus melestarikan hutan,” kata Guardian atau Kepala Rumah Pelangi, Bukit Tunggal, Benedictus OFM Cap. Rumah Pelangi adalah pusat kegiatan di Bukit Tunggal.

Kesulitan

Samuel memulai proyek impian itu dengan membeli sebidang tanah dari masyarakat setempat pada 1998. ”Kami sempat kesulitan menjelaskan bahwa hutan yang akan kami kelola itu tidak ada unsur bisnisnya sama sekali. Ketika itu penguasaan lahan untuk kelapa sawit sudah mulai marak. Kami akan menghutankan lahan tersebut murni untuk melestarikan alam agar masyarakat sekitar mendapatkan dampak positif,” kata Samuel meyakinkan.

Melalui pendekatan yang intensif, sebagian masyarakat akhirnya mau menjual lahannya, dan kini telah mencapai 100 hektar. Biaya pembelian lahan itu dari kas Ordo. Uang yang sudah dikeluarkan untuk membeli tanah sekitar Rp 700 juta. Ditambah dengan pembelian bibit untuk penanaman yang dimulai tahun 2000, lanjut Samuel, biaya yang dikeluarkan sudah lebih dari Rp 1 miliar.

”Selain bibit yang kami beli sendiri, ada pula bibit yang disumbang masyarakat atau komunitas yang kebetulan berkunjung ke Bukit Tunggal,” cerita Yohanes Suis, calon bruder yang sehari-hari tinggal di Rumah Pelangi.

Setelah sekitar sepuluh tahun digarap, kini Bukit Tunggal benar-benar menjadi hutan lebat dengan berbagai jenis pohon, terutama pohon-pohon lokal, seperti ulin atau belian. Benedictus memperkirakan, setidaknya ada 100 jenis pohon di Bukit Tunggal.

Selain umat Kristiani, tak sedikit pula penganut keyakinan lain yang berkunjung dan tinggal sementara di Bukit Tunggal. Tujuannya beragam, dari belajar soal lingkungan hingga mencari suasana tenang dan damai.

Selain menjadi sumber mata air bagi beberapa kampung, seperti Enggang Raya, Kijang Berantai, dan Pariu, Bukit Tunggal kini juga menjadi semacam oase di jalan trans-Kalimantan. Di kiri dan kanan jalan trans-Kalimantan yang telah dipenuhi perkebunan kelapa sawit itu Bukit Tunggal hadir dengan kerindangannya dan memberi kesejukan.

Tanpa gembar-gembor dan tanpa bantuan pemerintah, komunitas Rumah Pelangi bekerja secara nyata menyelamatkan lingkungan. Semoga terus semangat dan menjadi teladan. (aha)


sumber : Kompas Cetak

Kecanduan teknologi mirip kecanduan obat

Ardy, S.H./Fotokita.net

Studi yang dilakukan terhadap kebiasaan orang menggunakan ponsel, menonton televisi, dan mengakses situs web media sosial, memperlihatkan gejala yang mirip dengan kecanduan obat.

Sebuah penelitian dilakukan dengan melibatkan relawan dari 12 universitas di seluruh dunia, termasuk 125 siswa di Bournemouth University, Inggris. Relawan diminta menghabiskan 24 jam tanpa akses ke komputer, telepon genggam, iPod, televisi, radio, bahkan surat kabar. Para peserta hanya diizinkan menggunakan telepon biasa atau membaca buku.

Dr Roman Gerodimos, pengajar Komunikasi di Bournemouth University yang melakukan studi ini, mengatakan, “Kami tidak hanya melihat gejala psikologi, tapi juga gejala fisik.”

Para peserta diminta menulis menulis buku harian tentang pengalaman mereka selama kurun waktu tersebut. Tulisan-tulisan dalam buku harian menunjukkan banyak yang menunjukkan kegelisahan, cemas, atau terisolasi.

Beberapa orang yang ambil bagian dalam penelitian ini mengatakan merasa seperti tiba-tiba harus berhenti mengonsumsi obat. Sementara peserta yang lain mengatakan seperti sedang menjalani diet. Para peneliti menyebut kondisi ini sebagai kelainan kehilangan informasi (Information Deprivation Disorder).

“Kadar penggunaan teknologi modern dan media baru ini telah mengubah kita. Hal yang mencengangkan kami adalah betapa tergantungnya orang-orang saat ini dengan teknologi. Orang-orang tidak lagi memiliki arloji atau jam dengan alarm karena mereka bergantung kepada telepon genggam untuk membangunkan mereka. Para siswa mengatakan merasa seperti diet, berhenti merokok, dan berhenti menggunakan obat. Kata-kata tentang kecanduan terus berulang,” kata Dr Gerodimos.

Penelitian juga menunjukkan, relawan berusaha mengatasi situasi terisolir dari teknologi ini dengan berjalan-jalan atau mengunjungi tetangga. Kepada Dr Gerodimos, mereka mengaku kesunyian membuat mereka tidak nyaman dan canggung. "Tapi setelah terbiasa, mereka mulai menyadari lebih banyak hal di sekitar mereka, seperti suara burung atau suara-suara dari tetangga,” tutur Dr Gerodimos.

Para peneliti pun menyarankan sehari tanpa akses ke teknologi. “Jika lebih memperhatikan cara kita menggunakan teknologi, kita dapat mengendalikan dampak teknologi terhadap kita. Mungkin, setiap orang harus mencoba tanpa teknologi untuk sehari dalam setahun,” pungkas Dr Gerodimos.

Sumber: Telegraph

Minggu, 02 Januari 2011

BI dan Kementerian Lingkungan Hidup sepakati "Green Banking"

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Bank Indonesia (BI) sepakat berkoordinasi untuk menerapkan "Green Banking", yakni peningkatan peran sektor perbankan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pada Jumat (17/12).

Kesepakatan ini dilatarbelakangi meningkatnya kesadaran dunia untuk menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan berbagai industri, termasuk industri perbankan. Menurut Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta kesepakatan ini sejalan dengan keputusan strategis pertemuan perubahan iklim di Cancun, Meksiko, pekan lalu, tentang pembentukan Green Climate Fund. "Dalam konteks ini, lembaga keuangan perbankan menjadi salah satu pilar penting dalam pembangunan berkelanjutan," kata Gusti Muhammad Hatta.

Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan ini adalah bentuk kontribusi aktif perbankan dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Menurutnya, selama ini BI telah menerapkan bahwa untuk setiap investasi di Indonesia perlu penyusunan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), untuk mengetahui pengaruh kegiatan perusahaan terhadap lingkungan.

Namun, setelah penyesuaian AMDAL dengan investasi yang diperbolehkan, BI belum bisa mengawasi pelaksanaannya. "Persoalan lingkungan terus-menerus memengaruhi risiko terhadap perusahaan, risiko terhadap kredit. Kalau perusahaan tidak menjalankan hal-hal untuk menjaga lingkungan, kredit juga terancam. Persoalan lingkungan mempengaruhi tingkat kesehatan perusahaan, kredit, dan juga bank-nya" ujar Darmin. Lanjut Darmin, "Jangan sampai berhenti pada pokoknya sudah memenuhi AMDAL dan ada total investasi, bank tidak ada urusan lagi. Yang demikian ini artinya perbankan kuran berperan dan kurang bertanggungjawab."

Menurut Gusti Muhammad Hatta, ada empat program besar yang akan dijalankan dalam kerja sama ini. Pertama, persiapan perangkat hukum yang diharapkan menghasilkan peraturan BI tentang Green Banking dan pedoman pelaksanaan Green Banking. Kedua, penyediaan informasi yang meliputi pedoman dan informasi kepatuhan nasabah terhadap perlindungan lingkungan, pertemuan teknis antara BI dengan KLH, dan direktori konsultan lingkungan hidup. Ketiga, penyelenggaraan edukasi dan sosialisasi yang meliputi pelatihan manajemen risiko, dokumen materi pelatihan tersebut, dan pelatihan sosialisasi berkala. Keempat, penelitian bersama yang diharapkan dapat membuat finalisasi naskah akademis green banking dan hasil seminar.

sumber : nationalgeographic.co.id

Geopark Gunung Batur Diajukan ke UNESCO

MI/Ruta Suryana/wt

Geopark Gunung Batur di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali diusulkan masuk ke dalam jaringan global UNESCO sebagai salah satu langkah untuk mempromosikan gunung itu.

"Saat ini terdapat dua geopark, yakni Geopark Gunung Batur dan Pacitan yang sudah diusulkan ke UNESCO guna memperoleh penetapan sebagai anggota jaringan geopark global," kata Direktur Produk Pariwisata Kementerian Budpar Achyaruddin, ketika berkunjung ke Bangli, Rabu (22/12).

Ia mengatakan, jika nanti bergabung dengan jaringan geopark global, Gunung Batur akan terpromosikan secara internasional melalui bendera UNESCO tanpa harus disertai dengan pembiayaan besar.

"Nantinya investor luar negeri juga akan tertarik untuk menanamkan modal manakala geopark nasional telah resmi go-internasional, baik dari aspek konservasi, pendidikan, maupun pariwisata," ucapnya.

Dia menyebutkan, geopark merupakan menajemen sumberdaya keragaman bumi (geodiversity), mencakup geologi, biologi dan sosial-budaya. Sedangkan pengembangan geopark sendiri berpilar pada aspek konservasi, aspek edukasi dan aspek pengembangan nilai ekonomi lokal melalui pariwisata.

Tujuan dan sasaran dari geopark sendiri adalah untuk melindungi keragaman bumi (geodiversity) dan konservasi lingkungan, pendidikan dan ilmu kebumian secara luas.

Ia mengatakan, dipilihnya Kintamani sebagai kawasan geopark, dikarenakan daerah ini memiliki potensi gunung berapi aktif dengan ekosistem perbukitan dan danau yang yang sangat menawan. "Ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan geopark pariwisata dunia," katanya.

Kabupaten Bangli secara keseluruhan juga memiliki aksesbilitas yang sangat baik sebagai salah satu destinasi pariwisata dunia, ujar Achyaruddin.

Untuk langkah awal penataan geopark di Kecamatan Kintamani, kata dia, akan dilakukan pihaknya pasa awal Januari 2011. "Dari Kementerian Budaya dan Pariwisata akan turun mempersiapkan geopark di Kintamani itu," ucapnya.

Dikatakan, pada Juli 2011 asesor dari UNESCO akan turun untuk mengecek kelayakan Geopark Gunung Batur, apakah nantinya memenuhi syarat sebagai anggota jaringan geopark global atau tidak.

Sementara Bupati Bangli Made Gianyar mengungkapkan, terkait rencana pengembangan Geopark Gunung Batur Kintamani, Pemerintah Kabupaten Bangli sangat menyambut positif rencana itu. Rencana itu sejalan dengan program Pemkab Bangli dalam lima tahun ke depan yang fokus dalam penataan dan pengembangan pariwisata di Kabupaten Bangli.

"Kami berharap adanya dukungan dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat untuk untuk bersama-sama menyukseskan rencana itu," tambahnya.

sumber : media indonesia.com

Hutan Penghasil Emisi Besar di Indonesia

Hutan dan lahan gambut merupakan penghasil gas emisi terbesar di Indonesia, menyuplai 56% dari carbon emitter nasional.

"Jika dilihat dari profil emisi Indonesia, yang paling besar memberikan kontribusi adalah sektor kehutanan dan lahan gambut," kata Ketua Kelompok Kerja Alih Guna Lahan dan Kehutanan Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) Doddy S Sukadri, di Ambon, Selasa (28/12).

Ia mengatakan, berdasarkan analisis dan penelitian yang dilakukan DNPI, sektor kehutanan dan lahan gambut masih akan tetap menjadi penyuplai terbesar gas emisi di Indonesia, bahkan hingga 2030.

"Sekitar 80-85 persen emisi nasional tahun 2005 dihasilkan oleh hutan dan lahan gambut," katanya.

Sukadri menjelaskan, dalam konteks perubahan iklim, hutan memiliki tiga peranan penting yang harus dipertahankan, yakni sebagai penyerap karbon (carbon removal), penyimpan karbon (carbon zinc), dan penghasil karbon (carbon emitter) terutama saat terbakar atau tutupannya berkurang akibat penebangan secara liar.

"Hutan berperan penting untuk menstabilkan emisi, kalau tutupan hutan berkurang, otomatis kapasitas penyerapan karbonnya juga sedikit," ujarnya.

Ia menyatakan, sektor kehutanan dan lahan gambut harus bekerja keras untuk menurunkan sedikitnya 14 persen gas emisi dari 26 persen tiap tahunnya, seperti yang telah dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui program Reducing Emission From Revolution and Forest Degradation (REDD).

"Kalau 26 persen tiap tahunnya, berarti sektor kehutanan dan lahan gambut harus menurunkan sedikitnya 14% atau 56% dari emisi nasional yang ada," kata Sukadri.

Ia juga mengatakan, apabila konsentrasi oksigen di atmosfer lebih 454 per milion yang diakibatkan oleh gas emisi, temperatur suhu udara akan naik melebihi dua derajat celcius.

"Sektor transportasi, energi, pertanian, limbah dan sebagainya juga menghasilkan emisi, tapi di Indonesia yang paling banyak berasal dari hutan dan lahan gambut," katanya.

sumber : media indonesia.com

Ekosistem Hutan Tropik Krakatau Tanpa Campur Tangan Manusia

Sejak meletus pada 1883,Gunung Krakatau kini menjadi satu-satunya laboratorium alam yang mencerminkan pembentukan ekosistem hutan tropik tanpa campur tangan manusia.

Pakar ekologi LIPI Dr. Tukirin Partomihardjo mengatakan hal itu pada orasi ilmiahnya berjudul Laboratorium Alam Kepulauan Krakatau: dari Model Suksesi ke Restorasi Ekosistem Hutan Tropik saat pengukuhannya sebagai Profesor Riset di Jakarta, Rabu (29/12).

"Letusan yang melenyapkan segala bentuk kehidupan itu telah mengantar gugusan pulau kecil di sana menjadi tempat paling ideal untuk mempelajari tahapan pembentukan ekosistem pulau dan komunitas hutan tropik sejak awal," kata Tukirin.

Proses kolonisasi pada bentang alam pulau, ujar dia, umumnya dimulai dari daerah pantai dimana jenis-jenis pelopor yang merajai tahap awal terdiri atas jenis-jenis yang memiliki kemampuan memencar dan menetap dengan baik.

Kondisi fisik lingkungan pulau-pulau di gugusan Krakatau pada periode awal letusan 1883 yang dipenuhi endapan abu dan pasir sangat labil. Namun timbunan pasir merupakan tempat ideal untuk mengawali proses suksesi baik flora maupun fauna.

"Tahapan pembentukan komunitas hutan alam beserta fungsi ekosistemnya (suksesi) dan proses kolonisasi pembentukan ekosistem hutan tropik yang berasal dari kondisi steril telah ditunjukkan di Kepulauan Krakatau," katanya.

Beberapa tahun pertama sekelompok jenis tumbuhan pionir yang terdampar berkembang mengawali kehidupan di wilayah pesisir. Jenis-jenis tersebut kebanyakan memiliki sifat biologi sangat unggul.

sumber : media indonesia.com

Freeport Kembali Lepasliarkan Ribuan Kura-Kura Moncong Babi

Dok MI/as

PT Freeport Indonesia (PTFI) yang melakukan penambangan tembaga, emas, dan perak di wilayah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, kembali melepasliarkan kura-kura moncong babi (Carettochelys insclupta).

Juru Bicara PT Freeport Indonesia, Ramdani Sirait, Minggu (2/1), mengatakan keterlibatan PTFI di bidang penyelamatan satwa langka di Tanah Papua selama tahun 2010 dengan terus-menerus memprakarsai usaha penyelamatan hewan langka melalui usaha
melepasliarkan satwa langka itu ke habitatnya di Tanah Papua.

Ia menjelaskan, usaha melepasliarkan hewan langka itu tidak hanya dilakukan PTFI pada tahun 2010, tetapi pada 28 Agustus 2006, PT Freeport Indonesia bekerja sama dengan Jaringan Pusat Penyelamatan Satwa (JPPS) Cikananga, Sukabumi, Jawa Barat dan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan telah memulangkan sedikitnya 2.930 ekor kura-kura moncong babi.

"Satwa langka yang dilindungi itu diterbangkan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Timika, Papua, dengan menggunakan pesawat kargo yang difasilitasi PT Freeport Indonesia," katanya.

Kura-kura yang dipulangkan adalah satwa yang disita di sejumlah tempat, termasuk di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Juanda Surabaya, setelah diselundupkan keluar Papua.

Sebelumnya, kura-kura itu direhabilitasi di Pusat Penyelamatan Satwa Yogyakarta dan Sukabumi selama enam bulan hingga delapan bulan.

Pada 24 Februari 2009 juga telah dilepasliarkan sebanyak 10.865 ekor labi-labi moncong babi di sungai Mawati dan Otakwa, Distrik Mimika Timur Jauh, Mimika, Papua yang merupakan hasil sitaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua Seksi Konservasi Wilayah II Timika dan Polres Mimika.

Sebelum dilepasliarkan ke alam, seluruh labi-labi tersebut dipelihara sementara oleh Departemen Lingkungan PT Freeport Indonesia di kolam-kolam yang disediakan di Pusat Reklamasi PT Freeport Indonesia di Mile Pos 21, di dalam wilayah kerja PTFI.

"PT Freeport Indonesia selalu berpartisipasi dalam program pelestarian keanekaragaman hayati Papua, termasuk upaya pengembalian satwa-satwa endemik Papua yang diselundupkan keluar Papua," kata Ramdani yang saat ini dipercaya memimpin Corporate Communications Department PT Freeport Indonesia itu.

Selain labi-labi moncong babi, PT Freeport Indonesia juga pernah ikut serta dalam pemulangan Kangguru Tanah atau Walabi dari Jakarta ke Papua, kemudian dilepasliarkan di Taman Nasional Wasur di Merauke yang saat ini telah berkembang biak.

Pada Kamis (30/12/2010) lalu, sebanyak 10.908 kura-kura jenis moncong babi yang disita dari seorang penadah di Kamoro Jaya-SP1 Timika kembali dilepasliarkan ke habitatnya di sekitar Muara Sungai Wania, Pelabuhan Paumako, Distrik Mimika Timur.

sumber : media indonesia.com

Seven Summits 2 Sukses Taklukkan Puncak Aconcagua

Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia (Seven Summits) dua yang diikuti tiga orang pendaki sukses mencapai Puncak Aconcagua (6.962mdpl) pukul 16.00, Minggu (2/1) waktu Argentina.

Tiga orang pendaki yang sukses mencapai puncak tertinggi di Amerika Latin itu adalah Nurhuda, Iwan Irawan dan Popo Nurrakhman (Metro TV). Mereka menyusul kesuksesan tiga rekan sebelumnya yaitu Ardeshir Yaftebbi, Fajri Al Luthfi dan Martin Rimbawan.

"Ketiga saat ini masih berada di sekitar puncak dan mereka akan segera turun menujuk Camp 3 Colera diketinggian 5.950 mdpl," kata Ketua Pendakian Ardeshir Yaftebbi dalam laporannya ke Sekretariat Seven Summits di Jakarta, Senin (3/1).

Menurut dia, kondisi ketiga pendaki dalam keadaan sehat. Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, mereka akan turun ke Camp 3 Colera, besok (Senin 3/1) waktu Argentina.

Selanjutnya, semua pendaki yang telah sukses mencapai puncak tertinggi di Amerika Latin itu akan turun ke Camp 2 Plaza de Mulas diketinggian 4.300 mdpl.

Di Camp 2, mereka akan bermalam dan satu hari berikutnya, Selasa (4/1) waktu Argentina akan turun dan bergabung dengan tim yang lain, yang telah menunggu di Puente del Inca. Selanjutnya seluruh tim akan bergeser ke Mendoza.

"Terima kasih sebesar-besarnya pada seluruh saudaraku yang turut mendoakan keberhasilan ekspedisi ini. Mohon terus dukungannya sampai kami tiba kembali di Tanah air tanggal 10 Jan nanti," kata Ardeshir menambahkan.

Dengan berakhirnya misi pendakian ke Aconcagua, maka hanya ada lima pendaki inti yang sukses mencapai puncak. Satu pendaki inti dan satu-satunya pendaki perempuan yaitu Gina Afriani gagal mencapai puncak karena tidak lolos tes kesehatan.

Pendakian ke puncak Aconcagua adalah yang terberat bagi tim yang didukung oleh Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga ini. Setelah sebelumnya keenam pendaki berhasil mengibarkan Merah Putih di puncak Ndugu-Ndugu (Austronesia), Kilimanjaro (Afrika) dan Elbrus (Rusia)
sepanjang 2010 lalu.

Dalam rangkaian pendakian ke tujuh puncak tertinggi di tujuh benua, tim Seven Summits Expedition masih harus melakukan pendakian ke McKinley, puncak tertinggi Amerika Utara, Vinson Massif sebagai puncak tertinggi di Antartika, dan terakhir, Everest, sebagai gunung tertinggi di dunia.

sumber : media indonesia.com

KONSERVASI Database Tumbuhan Dunia Ada di Sini

shutterstock
Database tumbuhan tersebut bisa diakses di www.theplantlist.org yang memuat 1,25 juta nama tumbuhan di dunia.

Ahli botani asal Amerika Serikat dan Inggris, Rabu (29/12/10) kemarin, meresmikan pembuatan database tumbuhan terlengkap di dunia. Databse tersebut dibuat untuk membantu program para ahli konservasi, pembuat obat dan peneliti pertanian. Database ini bisa untuk merencanakan konservasi, mencari manfaat ekonomi dari tanaman dan lainnya.
-- Peter wyse Jackson
Database yang bisa diakses di www.theplantlist.org tersebut memuat 1,25 juta nama tumbuhan. Data-data tanaman pertanian seperti gandum dan padi hingga tanaman hias seperti bunga mawar dan paku-pakuan liar ada di sini.
Secara spesifik, data tersebut dibuat untuk membuat penamaan tanaman lebih akurat. Menurut para ilmuwan, tanpa keakuratan nama tumbuhan, pembicaraan tentang kehidupan tumbuhan bisa membingungkan dan menghabiskan waktu.
Proyek pembuatan database ini melibatkan Kew Garden oyal Boyanic Garden di London dan Missouri Botanical Garden di St. Louis. Peter wyse Jackson, Presiden Missouri Botanical Garden mengatakan, "Langkah ini adalah sebuah kemajuan".
"Data ini untuk pertama kalinya memberikan daftar tanaman yang ada di planet ini dan bisa digunakan untuk banyak kebutuhan. Bisa untuk merencanakan konservasi, mencari manfaat ekonomi dari tanaman dan lainnya," tandas Jackson.
Dari 1,25 juta nama dalam database itu, 1,04 juta di antaranya adalah nama spesies. Sementara sisanya merupakan nama "infraspesific" atau nama-nama untuk tingkat varietas atau subspesies.
Pada database ini, nama tumbuhan terpanjang adalah Ornithogalum adseptentrionesvergentulum, yang merupakan nama spesies mencakup tanaman Bintang Natal. Sementara, nama terpendek adalah Poa fax, yaitu nama bunga berwarna ungu dari Australia.
Tercatat, hanya 300.000 nama spesies yang diterima sebagai istilah standar. Sementara 480.000 lainnya merupakan sinonim dari nama lainnya. Sisanya, kurang lebih 260.000 nama masih belum tersepakati.
Berdasarkan data International Union for Conservation of Nature (IUCN), 1 dari 5 spesies tumbuhan saat ini terancam punah. Upaya konservasi sangat membutuhkan database yang lengkap. Database tumbuhan ini ditargetkan akan selesai pada 2020.

sumber : DISCOVERY

Daftar 10 Spesies Baru Paling Top 2010..

shutterstock
ILUSTRASI: Salah satu jejaring Laba-laba Darwin ditemukan membentang selebar 25 meter di sebuah sungai di Madagascar.

Begitu banyak spesies yang ditemukan di dunia selama tahun 2010 ini. Tak disangka, dalam 10 daftar spesies paling top versi Majalah Times itu, kebanyakan spesies baru berasal dari Papua Nugini, tetangga dekat Indonesia. Ini dia daftarnya:

1. Katak Berparuh
Katak ini ditemukan oleh tim Conservation International di wilayah hutan Kolumbia. Memiliki ukuran hanya 2 cm, katak ini dengan mudah menghindar dari serangan predator. Spesies ini merupakan salah satu jenis katak yang berkembang tanpa melewati masa metamorfosis sebagai berudu.

2. Laba-laba Darwin
Laba-laba ini ditemukan para ilmuwan di wilayah Madagascar. Sutra yang diproduksi laba-laba ini diketahui merupakan yang terkuat sehingga mampu memproduksi jejaring yang bagus. Salah satu jejaring laba-laba ini ditemukan membentang selebar 25 meter di sebuah sungai di Madagascar.

3. Semut Pohon Dataran Tinggi
Hewan ini adalah satu di antara 200 spesies yang ditemukan di Papua Nugini. Habitat semut pohon ini adalah sebuah wilayah yang terletak di 2,9 kilometer di atas permukaan laut. Untuk menyesuaikan diri, semut memiliki metabolisme lambat dan rahang yang selalu terbuka 180 derajat untuk memudahkan mendapatkan makanan.

4. Tonggeret Mossula
Spesies lain dari Papua Nugini yang masuk dalam 10 spesies paling top adalah Tonggeret Mossula. Spesies ini memiliki badan yang berwarna hijau serta mata berwarna pink. Kaki belakangnya berukuran besar dan berujung seperti duri. Ketika lawan hendak menyerang, kaki belakangnya digunakan untuk menyerang balik dan menusuk mangsa.

5. Katak Pohon Seukuran Kacang
Katak kecil yang berukuran hanya sebesar kacang ini ditemukan oleh ilmuwan asal Malaysia dan Jerman di hutan Borneo. Para ilmuwan mengatakan, katak ini merupakan jenis katak terkecil yang pernah ditemui. Meski demikian, suara yang dihasilkannya tak kalah keras dengan katak lain.

6. Katak Gelas Ekuador
Mengapa disebut Katak Gelas? Para ilmuwan mengatakan, hal itu disebabkan karena kulitnya yang transparan. Detak jantung katak ini bisa terlihat dengan jelas. Ilmuwan mengemukakan, spesies ini merupakan satu di antara 150 jenis katak gelas yang terdapat di Amerika Tengah dan Selatan.

7. Tikus Raksasa Berbulu Tebal
Tikus ini ditemukan di wilayah Papua Nugini. Lain dengan tikus kota yang takut menghadapi manusia, perangai tikus ini malah tampak bisa-biasa saja. Ilmuwan mengatakan, ukuran tikus ini hampir sebesar kucing.

8. Kelelawar Pemakan Buah Berhidung Tabung
Kelelawar ini biasa disebut Yoda. Dipanggil kelelawar berhidung tabung sebab bentuk hidungnya memang seperti tabung. Kotoran kelelawar ini adalah biji buah yang dimakannya, karenanya kelelawar ini sangat berguna bagi lingkungan untuk menyebarkan biji.

9. Tarantula Bergigi Biru
Tarantula ini ditemukan di wilayah Guyana, Perancis. Memiliki panjang 1 hingga 3 inchi, tarantula jenis ini memiliki gigi berwarna biru.

10. Pinguin Purba
Tak semua spesies yang ditemukan masih bisa dilihat keberadaannya, salah satunya adalah Pinguin Purba ini. Tak seperti pinguin saat ini yang memiliki bulu-bulu indah, Pinguin Purba memiliki warna bulu yang standar. Namun, tinggi pinguin ini hampir dua kali tinggi Pinguin Emperor masa kini.

sumber : The Times

Ada Hiu yang Bisa Jalan

icha rastika
Inilah Hiu berjalan atau "Hemiscyllium galei", salah satu spesies baru yang ditemukan dalam penelitian di perairan Raja Ampat, Papua Barat. Penemuan spesies baru itu diperkenalkan di LIPI, Jakarta, Senin (19/4/2010).

Tahukan Anda, Indonesia memiliki spesies ikan hiu yang biasa berjalan di dasar lautan? Hiu yang bernama latin Hemiscyllium galei dan Hemiscyllium henryi tersebut dijuluki walking shark (hiu berjalan) yang ditemukan di perairan Raja Ampat, Kawasan Kepala Burung Papua Barat. "Uniknya, dia berjalan di dasar laut dengan siripnya, nggak berenang," kata Fahmi, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), yang lama meneliti jenis hiu dan pari, di Pusat Penelitian Oceanografi LIPI, Jakarta, Senin (19/4/2010).

Ukuran tubuh walking shark sedikit lebih kecil dari ukuran tubuh hiu pada umumnya. Warna tubuhnya pun menarik dengan tutul-tutul kecoklatan seperti tokek atau gecko. Corak pada tubuh jenis walking shark, menurut Fahmi, akan berubah seiring pertambahan usia.

"Warna pasti berubah, tapi pola dasarnya sama," ujarnya. Pola dasar warna tubuh tersebutlah yang kemudian membedakan spesises Hemiscyllium galei dengan Hemiscyllium henryi. Selain itu, ukuran tubuh Hemiscyllium galei juga tampak lebih besar dibanding Hemiscyllium henryi. Karena walking shark berjalan di dasar lautan, Fahmi menyampaikan, maka mereka hanya memakan hewan-hewan kecil dasar laut seperti kerang.

Bentuk gigi mereka juga berbeda dengan gigi hiu pemakan ikan pada umumnya. "Gigi mereka nggak runcing, tampak seperti gigi lele, untuk memecah cangkang," ujar Fahmi.
Kedua jenis hiu berjalan tersebut termasuk dalam 11 spesies biota laut baru yang ditemukan di perairan Raja Ampat, dan diperkenalkan LIPI hari ini. Mengenai kemungkinan ditemukannya kedua spesies tersebut di perairan lain, Fahmi menjawab, "Kecil ya, karena dia berjalan, jadi penyebarannya nggak jauh, cenderung endemik. Paling yang banyak satu familinya, tapi beda marga. Adanya kebanyakan di Indonesia timur," tuturnya.
Untuk diketahui, peneliti biota laut Conservation International bekerjasama dengan LIPI menemukan 11 biota laut baru. Kesebelas biota laut tersebut diberi nama sesuai dengan keinginan pemenang lelang "Blue Auction" di Monaco. Hasil lelang akan digunakan untuk mendidik calon taksonom Indonesia yang masih minim jumlahnya.

sumber : Kompas.com